modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d. Keuntungan lain dari strategi pembelajaran ini adalah dapat
melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampua diatas rata-rata. Artinya, siswa yang mempunyai kebutuhan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Selain keunggulan tadi, terdapat pula kelemahan dari pembelajaran inquiry. Adapun kelemahan menurut Wina Sanjaya adalah:
21
a. Jika Strategi Pembelajaran Inquiry SPI digunakan sebagai
strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu
yang panjang
sehingga sering
guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. d.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai pelajaran, maka Strategi Pembelajaran Inquiry
SPIakan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
B. Model PembelajaranGuided Inquiry
1. Pengertian Model Pembelajaran Guided Inquiry
Menurut Zulfiani, dkk “Guided Inquiry adalah tahap guided
inquiry mengacu pada tindakan utama guru ialah mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalah
”.
22
Menurut Rustaman, “guided inquiry atau inkuiri terbimbing adalah salah satu model pembelajaran dimana guru membimbing siswa
21
Ibid., h. 208-209.
22
Zulfiani, dkk, Op. Cit., h. 122.
melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi”.
23
Berdasarkan pengertian yang dikutip dari jurnal Alan Colburn, “inquiryis the teacher provides only the material and problems to in
vestigate. Students devise their own to solve the problem ”.
24
Guided inquiry atau inkuiri terbimbing merupakan salah satu model
pembelajaran inquiry dimana guru memberikan suatu tema permasalahan dan memberitahukan bahan-bahan dan alat-alat yang dibutuhkan, tetapi
tidak memberikan prosedur kerja dan siswalah yang meyelesaikan permasalahannya. Kegiatan guided inquiry masalah dikemukakan oleh
oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut dibawah bimbingan yang
intensif dari guru. Dalam hal ini, pertanyaan yang diberikan oleh guru tersebut akan membimbing siswa untuk mencari dan terlibat sepenuhnya
dalam proses pembelajaran.
25
Dari uraian diatas, guided inquiry dapat diartikan sebagai salah satu model pembelajaran berbasis inquiry yang penyajian masalah,
pertanyaan dan materi atau bahan penunjang ditentukan oleh guru. Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa melakukan
penyelidikan untuk menentukan jawabannya.Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang
ditentukan guru,
membuat hipotesis,
melakukan penyelidikan,
menganalisis hasil, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
23
Nuryani Y. Rustaman, et al, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: UNM, 2005, cet ke-1, h. 95
24
Alan Corburn,
an Inquiry
primer, 2000
online, http:www.experientiallearning.ucdavis.edumodule2el2-60-primer.pdf
25
Ahmad Sharif Ahmad Hasan, 2012, “The Effects of Guided Inquiry Instruction on
Students’ Achievement and Understanding of the Nature of Science in Environmental Biology Course
” The
British University
in Dubai.
h.3 Diakses
190214 dari
http:bspace.buid.ac.aebitstreamhandle1234395100026.pdf?sequence=1
2. Karakteristik Model Pembelajaran Guided Inquiry
Menurut Carol C. kuhlthau dan Ross J. Todd ada enam karakteristik model Guided Inquiry, yaitu:
26
a. Siswa belajar aktif dan terefleksi pada pengalaman
Jhon Dewey menggambarkanpembelajaran sebagai proses aktif induvidu, bukan sesuatu dilakukan untuk seseorang tetapi lebih
kepada sesuatu itu dilakukan oleh seseorang. Pembelajaran merupakan sebuah kombinasi dari tindakan refleksi yang
berpengalaman. Dewey sangat menekankan pembelajaran hand on berdasarkan pengalaman sebagai penentang metode otoriter dan
menganggap bahwa pengalam dan inquiry sangat penting dalam pembelajaran bermakna.
b. Siswa belajar berdasarkan apa yang mereka tahu
Pengalaman masa
lalu dan
pengertian sebelumnya
merupakan bentuk dasar untuk membangun pengetahuan baru. Ausubel prihatin dengan individu yang belajar materi
verbaltekstual dengan jumlah yang besar di sekolah. Menurut Ausubel faktor terpenting yang mempengaruhi pembelajaran adalah
melalui apa yang mereka tahu. c.
Siswa mengembangkan rangkaian berfikir dalam proses pembelajaran melalui bimbingan.
Rangkaian berfikir kearah yang lebih tinggi memerlukan proses yang mendalam yang membawa kepada sebuah pemahaman.
Proses yang mendalam memerlukan waktu dan motivasi yang dikembangkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang otentik mengenai
objek yang telah digambarkan dari pengalaman dan keingintahuan siswa.
Proses yang mendalam juga memerlukan perkembangan kemampuan intelektual yang melebihi dari penemuan dan
26
Carol C. Kuhtau dan Ross J. Todd, 2006, “Guided Inquiry: A Framework for Learning Throug
School Libraries
in 21
st
Century School
”, diakses 200113 dari http:cissl.scils.rutgers.eduguided inquirychar.htm