Pengertian Model Inquiry Model Pembelajaran Inquiry

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa inquirymerupakan kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terkandung kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah tersebut adalah berupa pertanyaan ilmiah yang dapat mengarahkan kepada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan sehingga dengan berkemampuan mengajukan pertanyaan tersebut kita dapat memperoleh informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh ilmuwan atau orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi. Pada pembelajaran ini tugas guru hanya sebagai fasilitator dan mediator, yaitumembantu siswa untuk belajar dan menggunakan keterampilan proses mereka untuk memperoleh lebih banyak ilmu pengetahuan.

2. Tingkatan Inquiry

Setelah dijabarkan tentang pengertian-pengertian inquiry menurut para ahli, dalam hal ini pun inquiry mempunyai beberapa tingkatan. DalamStandard For Science Teacher Preparation 1998 terdapat 3 tingkatan inquiry, yaitu : 17 a. DiscoveryStruktur inquiry Dalam tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil. b. Guided Inquiry Tahapan ini mengacu pada tindakan utama guru ialah mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalah. 17 Zulfiani., Loc,cit., h. 121-122. c. Open Inquiry Tindakan utama pada Open Inquiry ialah guru memaparkan konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.

3. Langkah-langkah model pembelajaran Inquiry

Menurut Wina Sanjaya, terdapat enam langkah dalam pelaksaan model inquiry, yaitu: 18 a. Orientasi Orientasi adalah satu langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif, dimana guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajarandan guru juga merangsang dan mengajak siswanya untuk berpikir dan memecahkan masalah. Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi, yaitu: 1 Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai oleh siswa 2 Mejelaskan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inquiry serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai merumuskan kesimpulan. 3 Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa b. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah untuk membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah itu tentu ada jawabannya. Teka-teki yang menjadi masalah 18 Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 201-205. dalam inquiryadalah teka-teki yang mengandung konsep yang harus dicari dan ditentukan. c. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu dikaji kebenarannya. d. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam model inquiry, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yag kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemauan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. e. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.Dalam pengujian hipotesis yang paling terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus dibuktikan dengan data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. f. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan “gongnya” dalam pembelajaran.Oleh karena itu, banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan.Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan kepada siswa data-data yang relevan.

4. Peranan Model Pembelajaran Inquiry

Dalam perkembangannnya model inquiry mempunyai peran penting terhadap pendidikan di sekolah. Sebagian besar guru di Indonesia belum menggunakan model inquiry dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam pelaksanaanya, penggunaan model inquiry mempunyai peranan penting bagi guru maupun peserta didik. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil mengungkapkan bahwa latihan inquiry dapat meningkatkan pemahaman sains, Produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi. 19

5. Keunggulan dan Kelemahan Inquiry

Setiap model pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai keunggulan serta kelemahan masing-masing. Dalam hal ini menurut Wina Sanjaya pembelajaran inquiry memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulan Strategi Pembelajaran InquirySPI yang dapat dikemukakan sebagai berikut : 20 a. Strategi Pembelajaran InquirySPImerupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran ini dianggap lebih bermakna. b. Strategi Pembelajaran InquirySPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. c. Strategi Pembelajaran InquirySPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar 19 Trianto, Op Cit, h. 136 20 Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 208.