Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Masalah dalam pembelajaran: 1. Konsep kimia cenderung abstrak
2. Siswa kurang paham materi kimia karena pembelajaran monoton
3. Siswa hanya menerima pelajaran saja tanpa bisa mengkonstruk pengetahuannya sendiri
4. Pembelajaran hanya mengembangkan aspek kognitif saja
5. Pembelajaran kimia hanya menekankan pada beberapa aspek keterampilan proses saja
Menerapkan sebuah metode yang mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada
dirinya.
Menerapkan model Pembelajaran GuidedInquiry
KPS Pengetahuan Logis
kemampuan Berhipotesis, Merencanakan percobaan,
menggunakan alat, intrepetasi data, dan
menerapkan konsep Pengetahuan Fisik
keterampilan mengamati, mengklasifikasi, dan
memprediksi Pengetahuan Sosial
keterampilan mengajukan pertanyaan, dan
mengkomunikasikan
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bayah Kabupaten Lebak Banten. 2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 Januari 2014 sd 16 Januari
2014.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang dianggap sebagai suatu kajian yang
ingin menemukan
fakta yang
kemudian disusul
oleh suatu
penafsiran.
48
Tujuan utama penelitian deskriptif yaitu, mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya
dengan fenomena lain.
49
Dalam penelitian ini aspek yang akan diteliti adalah analisis keterampilan proses sains siswa pada saat pembelajaran
asam basa menggunakan model guided inquiry. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Skema 3.1.
48
Drs. S. Margono., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 114
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 72
Bagan 3.1
Desain Penelitian Analisis Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Analisis Materi Pelajaran Penyusunan Instrumen
Validasi Instrumen
Perbaikan Ya
Analisis KPS Siswa Pelaksanaan Pembelajaran
menggunakan Guided Inquiry
Memperbanyak Instrumen
Temuan Penelitian
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
C. Sampel Penelitian
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
50
Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bayah Kabupaten Lebak Banten, dengan sampel penelitian siswa kelas XI IPA
semester II tahun ajaran 20142015 dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa. Adapun teknik pengambilan subjek penelitian ini menggunakan
purposive sampling yaitu dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu.
51
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini digunakan 4 jenis, yaitu:
1. Tes berupa soal esay sebanyak 16 soal tentang materi asam basa. Tes
tersebut mengukur per kelompok dan memuat beberapa indikator tentang
keterampilan proses
sains siswa
yaitu observasi,
mengelompokan, menafsirkan pengamatan Interpretasi, meramalkan Prediksi,
berkomunikasi, berhipotesis,
merencanakan percobaanpenyelidikan, menerapkan konsepprinsip, dan mengajukan
pertanyaan.
2. Lembar Observasi
Menurut Nana Syaodih, “Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan
yang sedang
berlan gsung”.
52
Observasi yang dilakukan disini adalah observasi langsung dengan satu observer pada setiap kelompok siswa. Lembar
observasi ini mengukur per kelompok dan observasi dilakukan untuk melihat kegiatan belajar mengajar dan praktikum dimana keterampilan
50
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: , 2008, h.
118
51
Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bumi aksara, 2010, h. 183
52
Nana Syaodih Sukmadinata, Op.cit., h. 220
proses yang akan lebih diamati oleh peneliti. Observasi juga digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa dalam melakukan percobaan dan
keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa. Instrumen yang digunakan untuk menyaring data aspek
kecakapan hidup siswa secara tertulis berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan adalah lembar observasi. Format observasi yang digunakan
adalah menggunakan empat kategori 0, 1, 2, 3 dan 4 Observasi yang dilakukan terhadap siswa dimulai dari awal
kegiatan belajar mengajar sampai pada kegiatan praktikum. Hal tersebut meliputi observasi, mengklasifikasikan, menafsirkan, memprediksi,
keterampilan siswa dalam mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, kegiatan menggunakan seluruh alat,,
bagaimana siswa merancang dan memakai alat percobaan, menerapkan konsep, serta bagaimana mengkomunikasikan hasil temuan mereka
setelah percobaan. Hal-hal tersebut merupakan keterampilan proses sains sains yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi berbentuk rating scale. Sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh
mana keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa. Menurut Gronlund secara garis besar prosedur instrumen penilaian praktikum
adalah menentukan kinerja yang dinilai, memilih fokus penilaian, menentukan situasi kinerja, dan menentukan metode pengamatan dan
mekanisme pencatatan serta penentuan skor.
53
Peneliti menentukan kisi-kisi lembar observasi serta mengatur bagaimana penilaian
diberikan terhadap apa yang dilakukan oleh siswa agar observer memiliki acuanpedoman dalam mengisi lembar observasi sehingga
lembar observasi diisi dengan sebagaimana mestinya.
53
Amalia Sapriati, Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis, Jurnal
Pendidikan Volume 7, 2006, h. 3