Dipaksa berbicara keras oleh kalangan islam

15. Dipaksa berbicara keras oleh kalangan islam

Gambar 15 Caption: Dipaksa berbicara keras oleh kalangan islam 22 Oktober 2001 Di Plomasi Gaya Megawati BETAPA terjepitnya posisi Presiden Megawati Sukarnoputri akhir-akhir ini. Di dalam negeri ia mesti mendengar teriakan para demonstran dari berbagai organisasi Islam yang menggelar aksi hampir setiap hari. Mereka meminta agar pemerintah mengutuk keras Amerika Serikat yang sewenang-wenang menyerang Afganistan. Pemerintah dituntut pula memutuskan hubungan diplomatik dengan negara adidaya itu. Tapi ini mustahil dipenuhi karena Indonesia secara ekonomi amat bergantung pada Amerika. Lalu apa yang dilakukan Mega? Presiden mencoba lepas dari jepitan itu dengan datang ke Masjid Istiqlal Ahad dua pekan silam, untu k menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad. Di situ, Presiden berupaya menarik simpati umat Islam lewat pidatonya. Dengan tegas Megawati menyatakan bahwa pemerintah Indonesia menolak aksi serangan sebuah negara ke negara lain dengan dalih mencari atau menangkap teroris. Menurut Presiden, ukuran dan aturan internasional harus diperhatikan agar tindakan memerangi kekerasan atau terorisme tidak menjadi tindak kekerasan dan teror baru. Dan tidak seorang pun atau negara mana pun dibenarkan melakukan penyerangan terhadap orang atau bangsa lain. Kendati Megawati tak menyebut negara mana yang dimaksud, orang gampang menebak. Jelas, Presiden sedang menyindir aksi serangan Amerika ke Afganistan. Sikap Presiden itu lebih keras daripada pernyataan pemerintah sebelumnya. Pada 8 Oktober lalu, sehari setelah Amerika membombardir Kabul, pemerintah hanya menyatakan rasa prihatin yang mendalam atas terjadinya serangan militer itu. Untuk ukuran negara yang mayoritas penduduknya Islam, sikap ini dinilai sejumlah kalangan terlalu lunak. Perubahan sikap Mega tidak bisa dilepaskan dari aksi demo yang kian marak. Malah, sejumlah organisasi massa Islam spontan juga mengangkat seruan jihad untuk membela Afganistan dan berniat melakukan aksi sweeping terhadap warga Amerika. Dan Majelis Ulama Indonesia pun akhirnya menganjurkan untuk berjihad. Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat juga dipersoalkan. Sejumlah ormas Islam radikal mendesak pemerintah agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika. Sejumlah ormas Islam bahkan menyerukan untuk memboikot semua produk yang berbau Amerika. Semua isu itu diangkat oleh ormas-ormas Islam yang berdemonstrasi silih berganti di Jakarta dan juga kota besar lainnya seperti Surabaya, Bandung, dan Solo. Aksi-aksi itu bahkan bergulir menjadi semacam bola liar yang bisa mengancam pemerintahan Megawati. Sikap Megawati yang sedikit ketus terhadap Amerika memang membuat banyak kalangan senang. Tapi rupanya perubahan sikap Megawati sulit dipahami oleh pemerintah Amerika dan Australia. Juru bicara Gedung Putih, Ari Fleischer, menyatakan bahwa pemerintah Amerika menolak sikap Indonesia. Perdana Menteri Australia John Howard malah melontarkan kritik tajam. Pernyataan Megawati dalam peringatan Isra Mi?raj dinilai sebagai melemahnya dukungan Indonesia terhadap upaya Amerika memerangi teroris. Reaksi Menteri Luar Negeri Australia, Alexander Downer, seperti dikutip ABCNews, lebih keras lagi. Ia meminta Indonesia diam meski mendapat tekanan di dalam negeri. Menanggapi reaksi Amerika dan Australia, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan bahwa sikap pemerintah Indonesia tak pernah berubah. Pernyataan Megawati di Istiqlal hanya penjelasan yang terkesan lebih tajam. Menurut Pejabat Direktur Penerangan Luar Negeri Wahid Supriyadi, sikap Indonesia juga tak melemah dalam memerangi terorisme dan tetap mengutuk terorisme dengan cara-cara yang tidak melawan hukum. Sebetulnya semua itu cuma persoalan diplomasi. Dan Megawati sedang mempertontonkan gayanya sendiri. 15 Wicaksono, Andari K. Anom, Agus Hidayat, Kurie Suditomo Hong Kong Sign: - Gambar seorang perempuan berkacamata, berbadan gemuk dan menutup mulut dengan tangan 15 http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20011022NASmbm.20011022.NAS8454 0.id.html, Diakses Pada 5 Desember 2010 Pukul 10:23 - Gambar pengeras suara - Gambar dua orang laki-laki memakai kaos, sarung dan peci Interpretasi: Pada gambar diatas terlihat seorang laki memakai peci, kaos dan sarung sedang mendorong seorang perempuan gemuk berkacamata dan memiliki tahi lalat di dagu. Perempuan tersebut menutup mulutnya dengan satu tangannya dan terlihat ekpresi matanya memperlihatkan ketakutan. Perempuan tersebut adalah Megawati, sedangkan dua orang tersebut adalah dari organisasi Islam itu terlihat cara ia berpakaian. Seperti gambar diatas Mega terlihat dipaksa berbicara oleh kalangan Islam, karena pada tanggal 22 Oktober 2001 terjadi serangan Amerika yang sewenang-wenang terhadap Afganistan. Indonesia sebagian mayoritas penduduknya Islam memaksa Mega sebagai Presiden Indonesia memininta Mega mengencam perbuatan Amerika terhadap Afganistan. Namum pada gambar Mega menutup mulutnya dengan kesimpulan Mega enggan berbicara terlalu banyak tentang masalah tersebut. Karena, sesaat Mega berbicara banyak reaksi atau kritikan dari Amerika dan Australia. Tabel 15 Histories Dipaksa berbicara Sign - Mega menutup mulut - Pengeras suara - Dua orang islam Interpretasi Mega dipakasa dari kalangan atau ormas Islam untuk angkat bicara masalah Amerika yang menyerang Afganistan.

16. Mega mulai digoyang