20. BY VS MEGAWATI
Gambar 20
Caption: SBY VS MEGAWATI 13 September 2004
Cerita An Peng Sui dan Calon Presiden Kita
LELAKI itu memperkenalkan diri sebagai tukang pijat. Ada pula yang menyebutnya sinse. Badannya putih, rambutnya lurus menutup dahi. Mungkin
belum banyak orang melupakannya: Gunawan Alif Suwondo alias An Peng Sui. Di tahun 2000, ia tampil menggegerkan. Mengatasnamakan Presiden
Abdurrahman Wahid, Suwondo meminta uang Rp 35 miliar dari yayasan karyawan Badan Urusan Logistik Bulog. Sapuan, Wakil Kepala Bulog ketika
itu, tergoda janji Suwondo yang akan membantu menjadikannya Kepala Bulog. Parlemen bergerak dengan membentuk panitia khusus Buloggate. Tak
sampai setahun, Abdurrahman Wahid, yang tak punya kursi cukup di parlemen, pun harus menyingkir dari istana. Suwondo diganjar 3,5 tahun penjara.
Waktu bergulir, presiden berganti. Kini, sepekan sebelum presiden keenam Indonesia terpilih dalam pemilu 20 September, muncul pertanyaan:
akankah Suwondo dalam bentuk lain masih punya peluang muncul? Bisakah kedua kandidat, Susilo Bambang Yudhoyono SBY dan Megawati
Soekarnoputri, menghindari para punggawa yang menyelinap untuk kemudian menelikung?
Bagaimana kalau kita teruskan kisah An Peng Sui? Publik, termasuk pers, juga tak awas. Semua tenggelam dalam optimisme
dan sukacita menyaksikan pemerintahan baru Abdurrahman Wahid yang rileks dan humanistik. Sampai akhirnya terjadilah apa yang harus terjadi Tak jelas
apakah Gus Dur tidak mendengar nasihat, atau Suwondo yang memang lihai, kata Ishartanto.
Mari kita lihat SBY. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada 2001, bekas Menteri Koordinator Polkam itu masih ogah-ogahan mengakui Demokrat,
partai yang ia bidani. Di hari lahirnya, SBY dan Nyonya bahkan tak datang ke resepsi. Padahal semua gagasan, termasuk platform dan logo partai, digagas
olehnya. Agar publik yakin partai ini disokong sang Jenderal, nama istri SBY dicantumkan sebagai pengurus.
SBY sungkan: bagaimanapun ia menteri dalam kabinet Megawati. Tapi zaman bergerak. Berkat konfliknya dengan Taufiq Kiemas, Susilo mundur dari
kabinet dan mulai giat berkampanye untuk Demokrat. Tak dinyana, partai debutan ini mendapat delapan persen suara-angka
yang lebih dari cukup untuk mendorong SBY menjadi kandidat presiden. Ia maju ke putaran pertama pemilu presiden. Tim sukses pun dibentuk. Lalu peribahasa
tua berlaku: ada gula, ada semut. Tak cuma kawan lama, karib baru pun bermunculan.
Kubu Mega idem dito. Ditambah Koalisi Kebangsaan, yang dideklarasikan bulan lalu, pasukan Banteng memang luar biasa tambun. Selain kelompok lama
PDI Perjuangan, masih ada politisi Golkar, PPP, serta beberapa partai kecil lainnya.
Para punggawa adalah makhluk yang punya kepentingan dan ambisi. Di dalam kelompok, mereka juga bertarung memperebutkan tempat. Banyak juga
broker -nya, kata seorang anggota tim sukses SBY.
Kini yang bisa dilakukan adalah mengenali orang-orang di sekeliling kandidat presiden dan mengawasi dengan ketat gerak-geriknya. Kalangan dekat
presiden adalah pintu yang bisa membawa masuk apa saja: dari sampah busuk hingga hidangan lezat. Dari Silas hingga Yudas sang culas.
19
Sign: -
Gambar latar bergambar bintang dan bertuliskan Inonesian Idol -
Gambar dua orang laki-laki dan perempuan di atas panggung -
Gambar lelaki memakai pakaian berwarna biru dan memiliki tahi lalat di kening kiri
- Gambar perempuan memakai kacamata, bibir merah, memakai baju merah
dan sepatu merah -
Gambar sekelompok orang di bawah panggung
19
http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20040913LKmbm.20040913.LK88339.id .html, Diakses Pada 11 Desember 2010
Interpretasi: Pada gambar diatas terlihat sepasang laki-laki dan perempuan sedang
mengikuti sebuah kontes menyanyi yang diadakan di setasiun televisi, kontes tersebut adalah Idonesian Idol.
Lelaki tersebut adalah seorang SBY Susilo Bambang Yudoyono dan permpuan tersebut adalah seorang Megawati, mereka saling berkopetisi menjadi
yang terbaik dan menunjukkan bakat mereka miliki. Pada gambar terlihat para pendukung Mega dan SBY membawa tulisan-
tulisan atau spanduk untuk mendukung keduanya. Mega dan SBY sedang bersaing untuk menjadi seoarang Presiden Indonesia dan mencari simpati dari
rakyat dengan gaya mereka masing-masing. Keduanya memiliki pendukung yang cukup banyak dari berbagai partai dan masyarakat indonesi.
Tabel 20
Histories Persaingan SBY dan Mega
Sign - SBY memakai kemeja biru dan Mega memakai dres
warna merah - SBY dan Mega ber nyanyi di atas panggung bertabur
bintang Interpretasi
SBY merupakan kadidat dari partai demokrat sedangkan Mega kadidat dari partai PDI, mereka
bersaing untuk menjadi pemenang yaitu menjadi seorang Presiden.
21. Bingung cari calon wapres