12. TKI yang terbengkalai
Gambar 12
Caption: TKI yang terbengkalai
Rakyat Indonesia akan Gugat Megawati atas Tragedi TKI di Nunukan
Rabu, 18 September 2002 Jaringan Relawan Kemanusiaan untuk Nunukan JRKN menemukan
fakta bahwa para TKI yang kini ditampung di Nunukan telah menjadi korban kejahatan deportasi. JRKN juga telah mendapatkan bukti-bukti yang menunjukan
bahwa para buruh migran yang diusir oleh pemerintah Malaysia itu juga menjadi korban kejahatan perbudakan.
Hal tersebut disampaikan oleh wakil dari JRKN, Sri Palupi, saat mempresentasikan hasil investigasinya selama Agustus hingga September 2002 di
kantor YLBHI Jakarta 179. Selain beberapa wakil dari JRKN, tampak pula
Kepala Divisi Perburuhan YLBHI Chairul Anam, anggota Solidaritas Perempuan Salma Safitri, serta wakil dari Konsorsium Buruh Migran.
Berdasarkan kesaksian para TKI tentang bagaimana mereka dideportasi, telah membuktikan adanya tindakan sewenang-wenang yang dilakukan pihak
Malaysia dalam menjalankan proses deportasi. Tindakan tersebut dinilai bertentangan dengan Pasal 22 ayat 1 Konvensi Internasional tentang
Perlindungan Hak Pekerja Migran dan Keluarganya. Pasal 22 ayat 1 Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak
Pekerja Migran menegaskan bahwa pekerja migran dan keluarganya tidak boleh menjadi sasaran upaya pengusiran atau pengeluaran kolektif. Kalaupun hukum
suatu negara mengijinkan adanya pengusiran kolektif, Konvensi Internasional tersebut tetap mengharuskan negara bersangkutan untuk menjamin proses
deportasi yang layak. Namun yang terjadi adalah selama proses deportasi, para TKI tidak diberi
kesempatan untuk menyelesaikan gaji atau upah, membawa harta miliknya, dan hak-hak lain yang menjadi miliknya. Mereka dikejar-kejar dan diusir dengan
kekerasan, layaknya mengusir binatang, tegas Palupi. Selain menunjukan adanya kejahatan proses deportasi, dari kesaksian para
TKI tersebut, JRKN juga mensinyalir telah terjadi praktek perbudakan selama para buruh berada di Malaysia. Praktek perbudakan itu, menurut Palupi, berupa
tindakan-tindakan seperti kerja dari pagi hingga sore dengan upah sangat rendah, pemaksaan kerja, pemotongan upah terus menerus tanpa tahu kapan berakhirnya,
sampai tiadanya tempat tinggal yang layak.
Gugatan Citizen Lawsuit
Selain mengajukan berbagai rekomendasi terkait dengan permasalahan- permasalahan tersebut, JRKN beserta beberapa LSM lain juga berencana untuk
melakukan upaya hukum terhadap pemerintah Indonesia. Chairul Anam menyatakan bahwa pihaknya akan mengajukan upaya hukum yang sama sekali
baru di Indonesia, yaitu gugatan yang disebut citizen lawsuit. Gugatan ini kami tujukan kepada pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Hanya itu tergugatnya karena kami menganggap yang bertanggung jawab terhadap semua tragedi ini adalah Megawati selaku Presiden, ujarnya.
Menurutnya, Megawati akan digugat dengan Pasal 1365 KUH Perdata mengenai perbuatan melawan hukum.
Berbagai hal yang dianggap sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Megawati selaku Presiden antara lain lambatnya respons cepat
darurat yang diberikan oleh Megawati. Akibatnya, ada puluhan nyawa menjadi korban di Nunukan. Kedua, gagalnya perlindungan Presiden selaku kepala
pemerintahan RI terhadap TKI Malaysia. Ketiga, karena tidak melakukan asas pemerintahan yang baik.
Anam menjelaskan, citizen lawsuit merupakan gugatan kewarganegaraan terhadap pemerintahnya yang telah gagal memberikan jaminan, perlindungan, dan
kewajiban-kewajiban yang seharusnya diberikan pemerintah terhadap warga negaranya. Gugatan tersebut, menurutnya, berbeda dengan gugatan class action
ataupun gugatan legal standing. Gugatan tersebut dipilih dengan harapan akan melahirkan pressure group
yang besar dari masyarakat luas. Pasalnya, yang bisa menjadi penggugatnya tidak
terbatas hanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan kasus Nunukan. Selain itu, gugatan model tersebut juga dimaksudkan agar ada pendidikan politik
hukum kepada masyarakat bahwa setiap tragedi kemanusiaan merupakan tanggung jawab dari pemerintah
12
. Sign:
- Gambar sebuah pesawat terbang
- Gambar empat orang laki-laki dan satu perempuan di dalam pesawat
- Gambar lima orang dewasa dan satu anak bayi yang digendong
- Gambar peci dengan tulisan TKI
- Gambar orang membawa koper
- Gambar balon dialog bertuliskan ”malah jalan-jalan???”
Interpretasi:
Pada gambar diatas terlihat sebuah pesawat berpenumpang lima orang, empat laki-laki dan satu perempuan. Perempuan tersebut mengeluarkan sebagian
badan dari kaca pesawat. Perempuan tersebut memakai kaca mata hitam sehingga bola matanya tidak terlihat, dan perempuan tersebut memiliki tahi lalat dibagian
dagu, perempuan tersebut adalah Megawati, sedangkan keempat laki-laki tersebut merupakan anggota pemerintahan.
Suatu kondisi yang kontras terlihat pada gambar diatas terlihat sekelompok masyarakat yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia dengan raut
muka sedih. Terlihat mereka begitu sedih karena Mega sebagai Presiden mengacuhkan TKI yang di deportasi dari Malaysia. Mega lebih mementingkan
kunjungan kenegaraan dari pada mengurus masalah TKI tersebut. Mega yang
12
http:202.153.129.35beritabacahol6470rakyat-indonesia-akan-gugat-megawati-atas- tragedi-tki-di-nunukan, Diakses Pada 3 Desember 2010 Pukul 10:12
berada di atas pesawat tidak menghiraukan dan mengabaikan para TKI yang ada dibawah.
Tabel 12
Histories TKI
Sign - Mega naik pesawat
- Di bawah pesawat terlihat sekelompok TKI Interpretasi
Mega lebih mementingkan kunjungannya dari pada mengurus TKI yang terbengkalai di Negara orang.
13. Kebagian yg kecil saja