13. Kebagian yg kecil saja
Gambar 13
Caption: Kebagian yg kecil saja 27 Januari 2003
Yang Makar, Yang Menunding 25 Desember 2002 Wiranto bertemu dengan aktivis mahasiswa dan LSM di
Hotel Savoy Homman, Bandung. Undangan disebar melalui pesan pendek telepon genggam. 2 Januari 2003 Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar
minyak BBM. Mahasiswa turun ke jalan. Badan Intelijen Nasional menuding Wiranto, Adi Sasono, Fuad Bawazier, dan Eros Djarot menunggangi aksi
mahasiswa. 9 Januari 2003 Sidang Raya Gerakan Oposisi Nasional Sigornas 2003 digelar di Hotel Kaisar, Kalibata. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh antara
lain Rizal Ramli, Eros Djarot, Fuad Bawazier, Sarbini, dan Mulyana W. Kusumah. Sigornas mengeluarkan maklumat meminta Mega-Hamzah dan kabinet
mundur, meminta DPR bubar, dan membentuk presidium nasional untuk pemerintahan sementara. Mereka mengajak masyarakat menduduki dan
mengambil alih pusat-pusat kekuasaan politik dan ekonomi di pusat dan daerah. 13 Januari 2003 Eros Djarot memotori pertemuan para aktivis politik dan
gerakan mahasiswa melalui forum Poros Indonesia. 15 Januari 2003 Bekas aktivis Malari Hariman Siregar di Taman Ismail Marzuki menyampaikan orasi berjudul
?Selamatkan Indonesia Kita?. Acara ini dilaksanakan oleh Indonesia Democracy Monitor Indemo, lembaga yang dipimpin Hariman. Sejumlah tokoh hadir,
termasuk Wiranto. 16 Januari 2003 Menteri Koordinator Polkam Susilo Bambang Yudhoyono di Surabaya mengatakan bahwa ada indikasi gerakan makar pada
demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, listrik, dan telepon. 18 Januari 2003 Demonstrasi besar oleh Himpunan Mahasiswa Islam dan Badan Eksekutif
Mahasiswa di Kampus IPB Bogor saat pengukuhan Menteri Kelautan Rohim Dakhuri sebagai guru besar. Mega batal datang. Terjadi insiden pelemparan ?tahi
sapi? pada mobil pejabat. Rokhim menuduh jaringan Forum Kota ada di balik insiden tersebut.
20 Januari 2003 Dalam rapat kabinet, Badan Intelijen Negara menyebut Wiranto, Fuad Bawazier, Adi Sasono, dan Eros Djarot berdiri di belakang aksi
protes mahasiswa. Mereka dituduh ingin menggu-lingkan pemerintahan Megawati dan mendirikan presidium. Eros Djarot dan Fuad Bawazier membantah tuduhan
BIN pada media di Jakarta. Adi Sasono juga membantah tuduhan itu di Bandung. 21 Januari 2003 Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan DPP
PDIP Megawati Soekarnoputri menantang pihak-pihak yang berada di belakang aksi merongrong Presiden. 22 Januari 2003 Eros Djarot mendeklarasikan Koalisi
Nasional yang terdiri dari gabungan berbagai unsur partai politik, gerakan mahasiswa, pemuda, dan LSM. Badan Eksekutif Mahasiswa BEM se-Jabotabek
kembali menggelar isu penurunan Megawati-Hamzah. Kepala Polri Jenderal Polisi Da?i Bachtiar mengatakan polisi tengah menyelidiki nama-nama yang
disebut sebagai penggerak demonstrasi mahasiswa. 24 Januari 2003 Wiranto membantah ?menunggangi? gerakan aksi protes mahasiswa dan masyarakat.
13
Sign: -
Gambar perempuan gemuk, berkacamata, rambut pendek, terdapat tahi lalat di dagu.
- Gambar sepiring makanan lengkap dengan minuman diatas tangan
perempuan tersebut -
Gambar sebuah permen -
Gambar seorang anak, botak, mengeluarkan air mata, memakai pakaian kaos robek
- Gambar balon dialog bertuliskan ”cup..cup..cayang..cayang jangan nangis
lagi yaaah.... Nih”
Interpretasi: Terlihat pada gambar seorang perempuan gemuk memakai kacamata,
berambut pendek, memiliki tahi lalat di dagu dan membawa sepiring makanan dan lengkap dengan minuman. Diatas juga terlihat seorang anak kecil berkulit hitam,
memakai pakaian lusuh dan mengeluarkan air mata. Perempuan tersebut adalah sosok Megawati, sedangkan anak kecil tersebut adalah sosok seorang anak miskin
dan kelaparan terlihat dari tulisan yang berada di depan perut anak tersebut “kruk
Kruk Kruk.
13
http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20030127LKmbm.20030127.LK84571.id .html, Diakses Pada 24 Desember 2010 Pukul 10:34
Disaat rakyat miskin kelaparan tak seoranng pun yang menghiraukan, begitu juga Mega seorang Presiden tak mempedulikan rakyatnya yang kelaparan,
Mega yang membawa sepiring makanan melihat anak kecil yang kelaparan Mega hanya memberi sebuah permen. Terlihat betapa mirisnya negeri ini, saat
pemimpin kita bervoya-voya dengan segudang makanan, namun ada sejumlah rakyat diluar sana yang kelaparan.
Tabel 13
Histories Kelaparan
Sign - Mega membawa sepiring makana dan minum
- Anak kecil dan sebutir permen Interpretasi
Mega bias makan-makanan yang mahal dan banyak, namun Mega tidak memperhatikan rakyat kecil atau
miskin yang kelaparan di sekitarnya.
14. Megawati yang pelit bicara