Gambar 4.3 Kurva Uji-t Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.3, dapat dilihat bahwa t
hitung
=2,35 lebih besar daripada t
tabel
=1,67 yang artinya t
hitung
jatuh pada daerah penolakan H . Hal ini berarti
bahwa rata-rata hasil tes kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Connected Mathematics Project
CMP lebih tinggi daripada rata-rata hasil tes kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini, peneliti akan membahas kemampuan representasi matematis pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran
CMP dan kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional, analisis kemampuan representasi matematis tiap indikator, serta
proses pembelajaran kelas eksperimen dengan model CMP dan pembelajaran kelas kontrol dengan model konvensional.
1. Analisis Kemampuan Representasi Matematis
Berdasarkan hasil tes kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlihat adanya perbedaan nilai rata-rata, median,
modus, varians, simpangan baku, tingkat kemiringan dan ketajaman data. Deskripsi data perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis disajikan pada
Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistika
Kelas Eksperimen
Kontrol
Jumlah Siswa 36
36 Maksimum Xmaks
94 86
Minimum Xmin 36
33 Rata-rata
68,56 61,25
Median Me 69,14
61,14 Modus Mo
69,25 60,79
Varians 204,68
142,65 Simpangan Baku S
14,31 11,94
Kemiringan -0,05
0,04 Ketajaman
0,228 0,237
Tabel 4.8 menunjukkan perbandingan kemampuan representasi matematis siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, yaitu perolehan nilai rata-rata
kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kemampuan representasi matematis siswa
kelas kontrol yaitu memiliki selisih 7,31 artinya rata-rata nilai kelas eksperimen lebih timggi daripada kelas kontrol. Perbandingan median, modus, varians dan
simpangan baku pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Tingkat kemiringan di kelas eksperimen -0,05 sedangkan pada kelas kontrol
memperoleh tingkat kemiringan 0,04 yang berarti karena tingkat kemiringan kelas eksperimen bernilai negatif, maka kecenderungan data mengumpul di atas nilai
rata-rata sedangkan untuk kelas kontrol karena kemiringannya bernilai positif, maka kecenderungan data mengumpul di bawah nilai rata-rata.
Secara visual perbedaan penyebaran data di kedua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran CMP dengan kelas kontrol
yang menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini: