Kemampuan Representasi Matematis Kelas Eksperimen

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif ≥ f i f fk fk 1 33-41 2 5.56 36 100.00 2 42-50 4 11.11 34 94.44 3 51-59 10 27.78 30 83.33 4 60-68 11 30.56 20 55.56 5 69-77 5 13.89 9 25.00 6 78-86 4 11.11 4 11.11 Jumlah 36 100 Pada Tabel 4.2 dapat dilihat nilai terbanyak yang didapat siswa terdapat pada rentang 60-68 sebanyak 11 orang atau 30,56 dari jumlah siswa pada kelas kontrol, dan nilai paling sedikit yang didapat siswa terdapat pada rentang 33-41 sebanyak 2 orang atau 5,56 dari jumlah siswa kelas kontrol. Nilai tertinggi berada pada rentang 78-86 sebanyak 4 orang dengan persentase 11,11 dan nilai terendah berada pada rentang 33-41 sebanyak 2 orang dengan persentase 5,56. Nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah 61,25 dengan median sebesar 61,14 dan modus sebesar 60,79 Lampiran 20. Berdasarkan data di atas terdapat sebanyak 15 siswa atau 41,67 memperoleh nilai di atas rata-rata, sedangkan 21 siswa kelas kontrol mendapatkan nilai di bawah rata-rata dengan persentase 58,33. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas kontrol yang diberikan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran konvensional mendapat nilai di bawah rata-rata. Sebaran data hasil tes kemampuan representasi matematis pada kelas kontrol ditunjukan dengan skor varians sebesar 142,65, skor simpangan baku sebesar 11,94, kemiringan sebesar 0,04 dan ketajamankurtosis sebesar 0,237 yang artinya bentuk kurvanya relatif rendah atau platikurtis dengan distribusi data cenderung mengelompok dibawah rata-rata Lampiran 20. Secara visual penyebaran data hasil tes kemampuan representasi matematis siswa di kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut : Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Siswa Kelas Kontrol Ditinjau dari indikator kemampuan representasi matematis, kelas kontrol memperoleh rata-rata sebesar 2,35 dengan skor ideal adalah 4. Skor tertinggi terdapat pada indikator ekspresi matematis sebesar 2,71, sedangkan skor terendah terdapat pada indikator teks tertulis dengan skor sebesar 2,14. Deskripsi data kemampuan representasi matematis kelas kontrol berdasarkan masing-masing indikator disajikan pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Data Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Representasi Matematis No Indikator N Skor Ideal Mean Persentase 1 Visual 36 4 2.20 55.03 2 Ekspresi Matematis 36 4 2.71 67.71 3 Teks Tertulis 36 4 2.14 53.47 Rata-rata 2.35 58.74 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat tiga indikator kemampuan representasi matematis yang diukur yaitu indikator visual, ekspresi matematis dan teks tertulis. Untuk kelas kontrol, persentase tertinggi pada indikator ekspresi matematis yaitu 67,71 dan persentase terendah terdapat pada indikator teks tertulis yaitu 53,47, untuk rata-rata kemampuan representasi matematis kelas kontrol adalah sebesar 58,74.

B. Analisis Data

Analisis data hasil penelitian yang berupa tes kemampuan representasi dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang telah diajukan, yaitu rata- rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Connected Mathematics Project CMP lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji prasyarat analisis hingga pengujian hipotesis akan dipaparkan pada bagian berikut :

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hipotesis yang diajukan dan akan diuji dalam uji normalitas ini adalah sebagai berikut: H : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Dokumen yang terkait

Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (Meas) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi Eksperimen Di Smp Negeri 178 Jakarta)

2 25 225

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL IBL (INQUIRY BASED LEARNING) DAN CMP (CONNECTED Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model IBL (Inquiry Based Learning) dan CMP (Connected Mathematics Project) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran

0 2 12

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL IBL (INQUIRY BASED LEARNING) DAN CMP (CONNECTED Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model IBL (Inquiry Based Learning) dan CMP (Connected Mathematics Project) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran

0 4 17

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model IBL (Inquiry Based Learning) dan CMP (Connected Mathematics Project) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak.

0 2 8

PENERAPAN MODEL CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung.

8 43 40

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP.

1 8 38

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA S

0 0 19

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASIS. pdf

0 0 5

PDF ini MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Geometri melalui Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) | WARDHANI | Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak

0 0 9