Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data

Z hitung = u u U    Kriteria pengujian hipotesisnya adalah : H diterima jika Z hitung ≤ Z tabel H 1 diterima jika Z hitung Z tabel.

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah : Ho : : Keterangan : : rata-rata kemampuan representasi matematis kelas eksperimen : rata-rata kemampuan representasi matematis kelas kontrol Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah taraf kepercayaan 95 dan = 5 . 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, dengan mengambil dua kelas secara acak sebagai sampel penelitian yaitu kelas VII-C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-A sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas eksperimen yang terdiri dari 36 orang siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Connected Mathematics Project CMP, sedangkan kelas kontrol terdiri dari 36 orang siswa diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Kemampuan yang diteliti adalah kemampuan representasi matematis siswa dan materi yang dipelajari adalah bangun datar segi empat. Setelah diberikan pembelajaran yang berbeda, kedua kelas diberikan tes akhir yang sama yang berupa tes kemampuan representasi matematis dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa pada materi bangun datar segi empat. Tes yang diberikan berupa tes uraian sebanyak 9 butir soal. Sebelum soal tes diberikan kepada kedua kelas, dilakukan uji coba sebanyak 10 butir soal yang dilakukan di kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, kemudian dilakukan analisis instrumen soal yang berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya pembeda soal. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh 10 butir soal yang valid dengan reliabilitas soal sebesar 0,74. Berdasarkan perhitungan uji taraf kesukaran butir soal diperoleh 1 soal berkriteria mudah nomor 1a, 8 soal berkriteria sedang nomor 1b, 1c, 2, 3a, 3b, 4, 5, 6a, dan 1 soal berkriteria sukar nomor 6b, sedangkan dari perhitungan uji daya pembeda butir soal diperoleh 2 butir soal dengan kriteria jelek nomor 1a dan 6b dan 6 butir soal dengan kriteria cukup nomor 1c, 2, 3b, 4, 5, 6a, dan 2 butir soal dengan kriteria baik nomor 1b dan 3a. Peneliti memutuskan hanya menggunakan 9 butir soal dikarenakan 1 butir soal yaitu nomor 1a mempunyai kriteria mudah dan mempunyai daya beda yang jelek. Perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya beda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9 sampai dengan 13. Tes akhir diberikan kepada kedua kelas untuk mengetahui bagaimana kemampuan representasi matematis mereka. Setelah tes akhir kemudian dilakukan uji prasyarat analisis dan pengujian hipotesis untuk mencari tahu apakah terdapat pengaruh model Connected Mathematics Project CMP terhadap kemampuan representasi matematis siswa pada materi bangun datar segi empat. Berikut ini akan disajikan data hasil perhitungan tes kemampuan representasi matematis siswa dari kedua kelas setelah pembelajaran dilaksanakan.

1. Kemampuan Representasi Matematis Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil tes akhir kemampuan representasi matematis kelas eksperimen, didapat nilai tertinggi adalah 94 dan nilai terendah adalah 36. Data hasil tes kemampuan representasi matematis kelas eksperimen disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen No. Interval Frekuensi Frekuensi Kumula tif ≥ f i f Fk fk 1 36-45 3 8.33 36 100.00 2 46-55 3 8.33 33 91.67 3 56-65 8 22.22 30 83.33 4 66-75 11 30.56 22 61.11 5 76-85 6 16.67 11 30.56 6 86-95 5 13.89 5 13.89 Jumlah 36 100 Pada Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa nilai terbanyak yang didapat oleh siswa kelas eksperimen adalah pada rentang 66-75 dengan jumlah sebanyak 10 siswa atau 30,56 dari total siswa kelas eksperimen, dan nilai yang paling sedikit didapat siswa ada pada rentang 36-45 dan 46-55 masing-masing sebanyak 3 siswa atau 8,33. Nilai tertinggi berada pada rentang 86-95 sebanyak 4 siswa dengan persentase 13,89 dan nilai terendah berada pada rentang 36-45 sebanyak 3 siswa dengan persentase 8,33. Nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah 68,56, median sebesar 69,18, dan modus sebesar 69,25 Lampiran 19. Berdasarkan data di atas terdapat 20 siswa atau sekitar 55,56 siswa dari kelas eksperimen mendapat nilai di atas rata-rata. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata adalah 16 orang dengan persentase 44,44. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CMP sebagian besar siswa mendapatkan nilai di atas rata-rata. Sebaran dari hasil tes kemampuan representasi matematis pada kelas eksperimen ditunjukan dengan skor varians adalah 204,68, skor simpangan baku adalah 14,31, kemiringan sebesar -0,05 dan ketajamankurtosis sebesar 0,228 kurang dari 0,263 artinya kurva relatif rendah atau platikurtis dengan distribusi data cenderung mengelompok diatas rata-rata. Perhitungan lengkap skor varians, simpangan baku, kemiringan, dan ketajaman dapat dilihat pada Lampiran 19. Secara visual penyebaran data hasil tes kemampuan representasi matematis siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran CMP dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut : Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Siswa Kelas Eksperimen

Dokumen yang terkait

Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (Meas) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi Eksperimen Di Smp Negeri 178 Jakarta)

2 25 225

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL IBL (INQUIRY BASED LEARNING) DAN CMP (CONNECTED Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model IBL (Inquiry Based Learning) dan CMP (Connected Mathematics Project) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran

0 2 12

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL IBL (INQUIRY BASED LEARNING) DAN CMP (CONNECTED Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model IBL (Inquiry Based Learning) dan CMP (Connected Mathematics Project) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran

0 4 17

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model IBL (Inquiry Based Learning) dan CMP (Connected Mathematics Project) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak.

0 2 8

PENERAPAN MODEL CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung.

8 43 40

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP.

1 8 38

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA S

0 0 19

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASIS. pdf

0 0 5

PDF ini MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Geometri melalui Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) | WARDHANI | Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak

0 0 9