Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 1973 ke Tahun 1989 Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 1989 ke Tahun 1998

63 Gambar 15 Perubahan ketebalan bahan organik pada lokasi 1 Parit 4 Rantau Rasau II, lokasi 2 SK 21 Sungai Dusun dan lokasi 3 SK 12 Harapan Makmur . Berkurangnya lapisan bahan organik pada lahan gambut mengakibatkan semakin dekatnya permukaan tanah mineral ke permukaan tanah gambut. Berdasarkan beberapa titik pengamatan, dibawah permukaan tanah gambut terdapat bahan sulfidik. Hal ini dapat menyebabkan kemasaman yang tinggi bila tanah yang mengandung bahan sulfidik teroksidasi. Kenyataan yang didapat pada lokasi pengamatan tersebut pengaruh tata saluran dan pengusahaan tanah menyebabkan beberapa perubahan pada tanah yaitu ; 1 menipisnya lapisan bahan organik oleh proses dekomposisi atau oksidasi, dan 2 semakin dekatnya bahan sulfidik ke permukaan tanah.

5.1.2. Tingkat Kemasaman Tanah pH

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tersedianya unsur hara bagi tanaman adalah kemasaman tanah. Saluran drainase yang dibuat mengakibatkan turunnya permukaan air tanah dan dapat mengakibatkan terjadinya kontak oksigen dengan bahan sulfidik dalam tanah yang menyumbangkan kemasaman tanah. Terjadinya oksidasi pirit menyebabkan turunnya pH tanah dan pH air tanah. Rendahnya pH tanah menyebabkan kelarutan Al +3 meningkat Golez, 1995. Kemasaman yang berbahaya dan menyebabkan pH tanah dan pH air menjadi sangat masam adalah kemasaman yang disebabkan oleh proses oksidasi pirit FeS 2 . Proses oksidasi pirit menjadi FeSO 4 dengan melepas H + yang mempunyai pengaruh sangat 64 merusak terhadap pertumbuhan tanaman. Jumlah H + yang dilepaskan cukup besar yaitu 4 mol setiap terjadi oksidasi 1 mol FeS 2. Penambahan pelepasan H + akan jauh lebih besar lagi yaitu 16 mol H + setiap terjadinya reaksi 1 mol FeS 2 dengan 1 mol Fe +3 Moses Hermann, 1991. FeS 2 s + 154 O 2 + 72 H 2 OI → FeOH 3 s + 2SO 4-2 + 4H + aq FeS 2 s + Fe +3 + 8H 2 OI → 2Fe +2 aq + 16H + aq + 2SO 4-2 aq Perubahan pH H 2 O pada tahun 1973, 1984 dan 2008 di tiga lokasi pengamatan menunjukkan bahwa pH tanah semakin turun dengan semakin lama setelah reklamasi Gambar 16. Kemasaman tanah pH pada awal reklamasi tahun 1973 berkisar 3,7 sampai 4,9 dan tidak menunjukkan penurunan pH pada lapisan tanah yang lebih dalam. Sementara untuk 10 dan 35 tahun setelah reklamasi yaitu tahun 1984 dan 2008 menunjukkan pH tanah lebih rendah. Kemasaman tanah pH pada tahun 1984 lokasi 1 berkisar 3,8-4,1 ; lokasi 2 berkisar 3,9-4,4 dan lokasi 3 berkisar berkisar 3,4-4,1. Kemasaman tanah pH tahun 2008 setelah 35 tahun reklamasi menunjukkan terjadinya penurunan pH untuk lokasi 1 berkisar 2,8-3,8 ; lokasi 2 berkisar 3,0–4,0 tapi pada lokasi 3 terjadi sedikit peningkatan pH berkisar 3,7-4,2. Hasil pengukuran pH tanah pada kondisi basah di lapang untuk tahun 2008 menunjukkan nilai pH yang cukup tinggi untuk semua lokasi yaitu pH 5. pH Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Gambar 16 pH kemasaman tanah tahun 1973, 1984 dan tahun 2008.