Reaksi Oksidasi-Reduksi pada Tanah Sulfat Masam

19 kegunaan pengelolaan suatu lahan oleh populasi manusia lokal yang secara langsung berhubungan dengan lahan, memanfaatkan sumberdayanya atau melakukan penggarapan atas lahan tersebut FAO 1976. Selanjutnya, Arsyad 2010 mengatakan penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan non pertanian. Secara garis besar, penggunaan lahan pertanian dibedakan berdasarkan atas komoditi yang diusahakan, dimanfaatkan, atau yang terdapat di atas lahan tersebut, seperti penggunaan lahan tegalan, sawah, perkebunan karet dan kopi, padang rumput, hutan produksi, hutan lindung, padang alang-alang semak belukar, dan sebagainya. Adapun penggunaan lahan non pertanian dapat dibedakan ke dalam penggunaan lahan kota atau desa permukiman, industri, rekreasi, pertambangan, dan sebagainya. Pengertian lahan tidak dapat terlepas dari pengertian tanah, terutama dari bentuk tanah yang dipandang sebagai ruang di muka bumi. Oleh karena itu, pengertian lahan ada yang sepadan dengan pengertian ruang terbuka land dan ada yang sepadan dengan pengertian tanah soil. Lahan mempunyai fungsi secara ekologis sebagai muka bumi biophere tempat di mana ada kehidupan, namun lahan juga memiliki fungsi sosial ekonomi yang dipandang sebagai sarana produksi, benda kekayaanbernilai ekonomi, maupun mempunyai fungsi sosial untuk kepentingan masyarakat umum. Sitorus 1985 mengatakan bahwa lahan land merupakan lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan diartikan sebagai ukuran kuantitatif atas bertambahnya atau berkurangnya suatu tipe penggunaan lahan. Pengukuran perubahan tutupan lahan tergantung pada skala ruang spatial, yakni semakin detil tingkat spasialnya semakin besar luas perubahan penggunaan lahan yang dapat dicatat dan direkam. Aktivitas perubahan penggunaan lahan umumnya digolongkan ke dalam dua kategori : a konversi dan b modifikasi. Konversi adalah perubahan dari satu jenis penggunaantutupan ke jenis penggunaantutupan lainnya, sedangkan modifikasi adalah perubahan penggunaan lahan tertentu tanpa mengubah secara keseluruhan fungsi atau jenis lahan tersebut. 20 Perubahan penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni; 1 faktor alam karakteristik tanah, hidrologi dan topografi, 2 sosial ekonomi pertumbuhan penduduk, perkembangan tanaman, zonasi, peraturan yang mengikat dan 3 kebijakan pemerintah Rayner et al. 1994; Turner et al. 1995. Tiga faktor tersebut saling berinteraksi satu sama lainnya dalam skala lokal, regional dan global Messerli, 1997 dan sangat berhubungan erat dengan perubahan infrastruktur. Perubahan penggunaan lahan dapat terjadi baik secara spasial maupun temporal Lambin, 1997. Salah satu faktor penting untuk menentukan kesuksesan dalam identifikasi atau pemetaan penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan terletak pada pemilihan skema klasifikasi yang tepat dirancang untuk suatu tujuan tertentu Lo, 1995. Skema klasifikasi yang baik harus sederhana di dalam menjelaskan setiap kategori penggunaan dan penutupan lahan. United State Geological Survey USGS dalam Lillesand dan Kiefer 1994 membuat sistem klasifikasi penggunaan lahan yang digunakan dalam identifikasi penggunaan lahan di dalam penginderaan jauh adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 1. Informasi perubahan lahan pada suatu wilayah tertentu sangat penting artinya dalam perencanaan pembangunan di daerah tersebut untuk masa yang akan datang. Informasi penggunaan lahan dapat memberikan penjelasan pada pengguna tentang apa yang harus dilakukan terhadap lahan tersebut untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perubahan pola pemanfaatan lahan ini akan memunculkan suatu fenomena yaitu satu pemanfaatan lahan dikorbankan untuk pemanfaatan lainnya. Misalnya pemanfaatan lahan yang pada awalnya sebagai lahan pertanian berubah sebagai lahan bukan pertanian. Dalam hal ini dikatakan lahan pertanian dikorbankan untuk pemanfaatan lainnya, yaitu sebagai lahan permukiman atau bukan pertanian. Bentuk perubahan penggunaan lahan terjadi dalam dua bentuk, yaitu dengan perluasan lahan dan tanpa perluasan lahan. Perubahan penggunaan lahan di suatu lokasi dapat terjadi dengan perubahan penggunaan tertentu lahan tersebut ke penggunaan lainnya. Perubahan penggunaan lahan diartikan sebagai suatu proses perubahan dari penggunaan lahan sebelumnya ke penggunaan lahan lain yang dapat bersifat permanen maupun sementara dan merupakan bentuk konsekuensi logis adanya pertumbuhan