53
4.5. Penggunaan Lahan Tahun 2008
Berdasarkan hasil interpretasi citra dan pengecekan lapang tahun 2008 terdapat delapan tipe pengunaan lahan, yaitu : 1 Hutan, 2 Sawah, 3 semak
belukar, 4 Kebun campuran, 5 Kelapa, 6 Perkampungan, 7 Karet dan 8 Kelapa Sawit Peta 6.
Sawah mendominasi penggunaan lahan pada tahun 2008 dengan luasan mencapai 12.425,5 ha 44,26. Penggunaan lahan sawah menyebar di daerah
bagian bawah selatan mencakup desa Rantau Makmur, Harapan Makmur, Bandar Jaya, Sungai Dusun, dan Bangun Karya. Pengunaan lahan sawah juga
menyebar di Nipah Panjang bagian utara lokasi studi yang mana pada areal tersebut terjadi penebangan tanaman kelapa yang sudah tua agar areal dapat
ditanami padi kembali. Penggunaan lahan kebun kelapa masih mendominasi di Nipah Panjang dan
sungai Dusun, namun di desa Rantau Rasau I petani sudah mulai menanam kelapa seperti pada SK 21, SK 22 dan SK 23. Luas penggunaan lahan kelapa mencapai
9.526,7 ha 33,94 dan merupakan terluas kedua setelah sawah. Semak belukar hanya terdapat di daerah yang ditinggalkan oleh petani
transmigran yang umumnya terdapat di desa Pematang Mayan Pemekaran desa Rantau Makmur dan
Rantau Rasau II dan di Bandar Jaya. Semak belukar
memiliki luasan 1.351,5 ha 4,81. Adapun untuk kebun campuran mencapai 729,6 ha 2,60 yang terdapat di desa Pematang Mayan dan Bandar Jaya pada
lahan yang relatif lebih tinggi. Tipe penggunaan lahan pada tahun 2008 bertambah dengan adanya
penggunaan lahan untuk kebun karet dan kelapa sawit. Penggunaan lahan kebut karet seluas 1.046,66 ha 3,73 dan kelapa sawit 2.625,4 ha 9,35.
Penggunaan lahan karet menyebar di lahan yang relatif lebih tinggi seperti Rantau Rasau II dan Rantau Rasau I, sedangkan kelapa sawit menyebar hampir seluruh
desa tapi yang lebih banyak terdapat di desa Rantau Jaya, Rantau Rasau II dan Rantau Makmur.
Penggunaan lahan berupa hutan mangrove Avicenia officinalis L. and
Rhizophora sp. tahun 2008 adalah masih seluas 186,5 ha 0,66, hanya terdapat di daerah pantai delta berbak yaitu Nipah Panjang, sungai Ular. Adapun
Gambar13Petapenggunaanlahantahun2008. 54
55 perkampungan mulai menyebar dan berkembang yaitu Nipah Panjang I dan
Nipah Panjang II, Bandar Jaya, Simpang dan sungai Dusun. Pemukiman transmigran masih tetap sepanjang tanggul dekat saluran dengan jarak antar
rumah sekitar 100 m dan 250 m.
4.6. Perubahan Penggunaan Lahan
Berdasarkan hasil analisis peta penggunaan lahan tahun 1973 IPB 1973 dan hasil interpretasi citra diperoleh perubahan penggunaan lahan dari periode
1973 sampai 2008 seperti pada Tabel 9 dan Gambar 14. Pada awal reklamasi pada tahun 1973 penggunaan lahan didominasi hutan diikuti penggunaan lahan sawah
masing-masing mencapai 16.302,6 ha dan 11.198,3 ha. Sementara semak belukar hanya 569,8 ha. Namun pada tahun 1989 terjadi perubahan yang sangat besar
yaitu penggunaan lahan hutan berkurang menjadi 1.704,3 ha. Penggunaan lahan sawah meningkat menjadi 18.457,9 ha. Perubahan tersebut dapat dipahami
dimana lahan hutan dibuka untuk dijadikan lahan sawah sebagai implementasi kebijakan pemerintah dalam program transmigrasi. Namun pada tahun 1989
terdapat kebun campuran seluas 4.126,2 ha yang tersebar di tempat yang relatif tinggi di desa Bandar Jaya, Rantau Rasau II dan Rantau Rasau I. Penggunaan
lahan kelapa mencapai 2.504,7 ha lebih dominan di daerah Nipah Panjang. Tabel 9 Perubahan penggunaan lahan tahun 1973, 1989, 1998 dan 2008
Sumber : Hasil Pengolahan Data Data Survey Delta Berbak 1973 dan Foto Udara
Analisis Citra Landsat TM dan informasi petani Analisis Citra Landsat TM dan informasi petani serta pengamatan di lapangan
No Penggunaan Lahan
Tahun 1973
1989 1998
2008 Luas Hektar
1. Hutan
16.302,6 1.704,3
186,5 166,7
2. Sawah
11.198,3 18.457,9
10.610,7 12.425,5
3. Semak Belukar
569,8 1.144,3
6.274,8 1.351,5
4. Kebun Campuran
4.126,3 4.953,2
729,6 5.
Kelapa 2.504,7
5.584,6 9.526,7
6. Perkampungan
133,2 461,0
198,7 7.
Karet 1.046,7
8. Kelapa Sawit
2.625,4 Jumlah
28.070,7 28.070,7
28.070,7 28.070,7