Lahan Rawa Pasang Surut

12 sebesar 0,5 unit atau lebih hingga mencapai pH 4,0 atau kurang diukur dalam rasio air dan tanah 1:1, atau menggunakan jumlah air lebih sedikit yang memungkinkan pengukuran. Horizon sulfurik memiliki ketebalan 15 cm atau lebih dan tersusun dari bahan tanah mineral atau bahan tanah organik yang mempunyai pH 3,5 atau kurang diukur dalam rasio air dan tanah 1:1 atau menggunakan air lebih sedikit yang memungkinkan pengukuran, serta menunjukkan tanda-tanda bahwa rendahnya nilai pH disebabkan oleh asam sulfat yang dibuktikan dengan salah satu atau lebih kriteria berikut : 1 konsentrasi jarosit atau; 2 secara langsung berada di atas bahan sulfidik atau; 3 mengandung sulfat larut sebesar 0,05 persen atau lebih Soil Survey Staff 1999; van Breemen, 1979. Pons et al. 1982 mengatakan bahwa berdasarkan tingkat kemasaman dan tingkat kematangannya, tanah sulfat masam dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1 tanah sulfat masam potensial dan 2 tanah sulfat masam aktual. Tanah sulfat masam potensial digolongkan dalam great group Sulfaquent, yang dicirikan oleh warna kelabu, tanahnya tergolong masih mentah n lebih dari 0,7 dan tingkat kemasaman sedang sampai masam pH 4,0. Sub grup lain dari tanah sulfat masam potensial adalah Sulfic Fluvaquent, Sulfic Hydraquent, Sulfihemist, dan Sulfisaprist. Adapun tanah sulfat masam aktual digolongkan dalam great group Sulfaquent, yang dicirikan oleh warna agak kecoklatan, tanahnya cukup matang n kurang dari 0,7, dan sangat masam pH kurang dari 3,5. Subgrup lain dari tanah sulfat masam aktual adalah Sulfohemist dan Sulfosapris.

2.4. Pembentukan Pirit

Menurut Pons et al. 1982, FeS 2 terbentuk bila; 1 reduksi sulfat menjadi sulfida dalam kondisi anaerob oleh bakteri pereduksi sulfat, 2 adanya oksidasi sulfat menjadi poli sulfida atau bahan sulfat lainnya, 3 pembentukan Fe II- monosulfida dari FeIII-Oksida atau Fe-Silika dan melarutkan sulfida dan akhirnya membentuk pirit FeS 2 . Sebagai bahan utama dalam pembentukan pirit adalah SO 4-2 , mineral yang mengandung besi dan bahan organik, bakteri pereduksi sulfat dengan kondisi anaerob atau aerasi terbatas. Selanjutnya Dent 1986 menjelaskan proses pembentukan pirit FeS 2 memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai yaitu keadaan tergenang dan kaya 13 bahan organik serta tersedianya SO 4-2 dan besi. Bahan organik yang terdekomposisi dalam keadaan tergenang anaerob menciptakan kondisi tanah menjadi sangat reduktif atau tereduksi tinggi. Bahan organik merupakan sumber energi bagi bakteri pereduksi sulfat. Ion sulfat berperan sebagai penerima elektron hasil respirasi bakteri pereduksi sulfat sehingga tereduksi menjadi sulfida. Sulfida yang terbentuk bereaksi cepat dengan besi ferro atau ferri oksida membentuk besi sulfida. Jika pada lingkungan tersebut terdapat senyawa atau ion yang berperan sebagai oksidator seperti O 2 atau Fe +3 , sebagian sulfida dapat teroksidasi menjadi unsur S atau ion polisulfida. Selanjutnya unsur S atau ion polisulfida tersebut bereaksi dengan FeS membentuk pirit FeS2. Proses terbentuknya pirit yang dapat terukur memerlukan waktu yang cukup lama yaitu beberapa bulan atau beberapa tahun. Namun di daerah rawa pasang surut Tidal Salt Marsh, pembentukan pirit dapat berlangsung dalam waktu 48 jam Howarth 1979, diacu dalam Pons et al. 1982. Proses dekomposisi bahan organik menyebabkan kandungan oksigen sangat rendah sehingga mengaktifkan bakteri belerang anaerob obligat Desulfovibrio dan Desulfotomaculum genera untuk mempercepat dekomposisi dan memanfaatkan sejumlah sulfat dari air laut untuk proses respirasi yang akan menghasilkan kondisi reduktif dan menghasilkan sulfida. Sulfida terakumulasi dalam sedimen sebagai gas hidrogen sulfida atau dengan besi untuk membentuk besi sulfida tidak larut FeS. Kalpage 1974 dalam Golez 1995 menjelaskan reaksi pembentukan pirit sebagai berikut : SO 4-2 + 2CH 2 O 2H 2 CO 3 + H 2 S H 2 S + 2FeOH 3 2FeS + S + 6H 2 O Van Breemen 1979 menyatakan bahwa di bawah kondisi tertentu, unsur S dapat dihasilkan dalam jumlah besar oleh reaksi oksidasi kimia dan oksidasi mikroba dari hidrogen sulfida H 2 S. Unsur S dapat dihasilkan dari oksidasi ferro monosulfida FeS dan pirit FeS 2 tapi hanya pada konsentrasi sangat rendah. Perubahan besi monosulfida dengan reaksi kimia murni dengan unsur sulfur S dan selanjutnya ditransformasi menjadi pirit FeS 2 Berner, 1963 dalam Golez, 1995 FeS + S FeS 2