Penggunaan Lahan Awal Reklamasi Tahun 1973

Gambar12Petapenggunaanl ahantahun19 98 51 Peta 5. Peta Penggunaan lahan 1998 52 oleh petani lokal sering ditanami tanaman kelapa. Tanaman padi ditanam diantara pohon kelapa sekali setahun sampai tanaman kelapa berumur 4 tahun atau sampai tajuk kelapa sudah bertemu sehingga pencahayaaan tidak cukup untuk tanaman padi. Adapun semak belukar merupakan penggunaan lahan terluas ke-3 yaitu 6.274,8 ha 22,35 yang tersebar di desa Bandar Jaya, Harapan Makmur dan sebagian Rantau Makmur yang berbatasan dengan Rantau Rasau II. Luasnya lahan semak belukar ini terjadi setelah kemarau panjang tahun 1997. Menurut informasi masyarakat hal itu karena masamnya tanah, tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik dan gagal panen, sehingga petani banyak yang meninggalkan lahan usaha mereka. Penggunaan kebun kelapa masih mendominasi di sebelah utara lokasi penelitian dekat Nipah Panjang dan sungai Dusun dekat sungai Pamusiran. Luas penggunaan lahan kelapa mencapai 5.584,6 ha 19,9. Kelapa yang diusahakan berupa kelapa lokal dengan sistem budi daya secara tradisional tanpa adanya usaha pemupukan. Penggunaan lahan berupa kebun campuran mencapai 4.953,2 ha 17,65 yang umumnya terdapat pada daerah yang relatif lebih tinggi seperti di desa Rantau Rasau I dan Rantau Jaya. Kebun campuran merupakan alternatif bagi petani untuk daerah yang relatif lebih tinggi. Tanaman yang diusahakan berupa tanaman pisang Musa paradisiaca, nangka Artocarpus integrifolia L. dan beberapa tanaman umbi-umbian seperti ubi kayu Monihot sp. ubi jalar Ipomea sp.. Perkampungan mulai berkembang seperti Nipah Panjang, Puding, Simpang dan pasar Rantau Rasau. Sedangkan untuk pemukiman transmigran tidak begitu berkembang bahkan banyak petani yang meninggalkan lahannya kecuali pada areal yang berpotensi sawah seperti Rantau Makmur, Bangun Karya dan Harapan Makmur. Penggunaan lahan berupa hutan pada tahun 1998 hanya tersisa seluas 186,5 ha 0,66 dan hanya terdapat di pesisir berupa mangrove Avicenia officinalis L. dan Rhizophora sp.. 53

4.5. Penggunaan Lahan Tahun 2008

Berdasarkan hasil interpretasi citra dan pengecekan lapang tahun 2008 terdapat delapan tipe pengunaan lahan, yaitu : 1 Hutan, 2 Sawah, 3 semak belukar, 4 Kebun campuran, 5 Kelapa, 6 Perkampungan, 7 Karet dan 8 Kelapa Sawit Peta 6. Sawah mendominasi penggunaan lahan pada tahun 2008 dengan luasan mencapai 12.425,5 ha 44,26. Penggunaan lahan sawah menyebar di daerah bagian bawah selatan mencakup desa Rantau Makmur, Harapan Makmur, Bandar Jaya, Sungai Dusun, dan Bangun Karya. Pengunaan lahan sawah juga menyebar di Nipah Panjang bagian utara lokasi studi yang mana pada areal tersebut terjadi penebangan tanaman kelapa yang sudah tua agar areal dapat ditanami padi kembali. Penggunaan lahan kebun kelapa masih mendominasi di Nipah Panjang dan sungai Dusun, namun di desa Rantau Rasau I petani sudah mulai menanam kelapa seperti pada SK 21, SK 22 dan SK 23. Luas penggunaan lahan kelapa mencapai 9.526,7 ha 33,94 dan merupakan terluas kedua setelah sawah. Semak belukar hanya terdapat di daerah yang ditinggalkan oleh petani transmigran yang umumnya terdapat di desa Pematang Mayan Pemekaran desa Rantau Makmur dan Rantau Rasau II dan di Bandar Jaya. Semak belukar memiliki luasan 1.351,5 ha 4,81. Adapun untuk kebun campuran mencapai 729,6 ha 2,60 yang terdapat di desa Pematang Mayan dan Bandar Jaya pada lahan yang relatif lebih tinggi. Tipe penggunaan lahan pada tahun 2008 bertambah dengan adanya penggunaan lahan untuk kebun karet dan kelapa sawit. Penggunaan lahan kebut karet seluas 1.046,66 ha 3,73 dan kelapa sawit 2.625,4 ha 9,35. Penggunaan lahan karet menyebar di lahan yang relatif lebih tinggi seperti Rantau Rasau II dan Rantau Rasau I, sedangkan kelapa sawit menyebar hampir seluruh desa tapi yang lebih banyak terdapat di desa Rantau Jaya, Rantau Rasau II dan Rantau Makmur. Penggunaan lahan berupa hutan mangrove Avicenia officinalis L. and Rhizophora sp. tahun 2008 adalah masih seluas 186,5 ha 0,66, hanya terdapat di daerah pantai delta berbak yaitu Nipah Panjang, sungai Ular. Adapun