22 Perubahan penggunaan lahan pertanian berkaitan erat dengan perubahan
orientasi ekonomi, sosial, budaya dan politik masyarakat. Perubahan penggunaan lahan pertanian ke non-pertanian bukanlah semata-mata fenomena fisik
berkurangnya luasan lahan, melainkan merupakan fenomena dinamis yang menyangkut aspek-aspek kehidupan manusia, karena secara agregat berkaitan erat
dengan perubahan orientasi ekonomi, sosial budaya dan politik masyarakat Winoto
et al. 1996.
2.9 Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu, teknik, dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang
diperoleh dengan suatu peralatan tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah atau fenomena yang dikaji Lillesand dan Kiefer, 1994. Prinsip dari penginderaan
jauh dalam pengamatan obyek di muka bumi dilakukan dengan cara mengukur radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan maupun dipantulkan oleh
obyek yang dimaksud. Hasil penginderaan jauh umumnya berupa citra yang dalam proses memperolehnya memerlukan ; a sumber energi, b perjalanan
energi melalui atmosfer, c interaksi antara energi dengan kenampakan di muka bumi, d sensor wahaha pesawat terbang atau satelit, e hasil pembentukan
dalam bentuk piktoral image dan atau numerik. Deteksi penggunaan lahan dan perubahannya dengan metode penginderaan
jauh berupa citra satelit sudah umum dilakukan oleh berbagai kalangan, karena banyak manfaatnya, antara lain : 1 membantu mengumpulkan informasi dari
daerah yang sulit dijangkau dan memungkinkan untuk meneliti daerah yang luas sekaligus dalam waktu yang hampir bersamaan
synoptic view sehingga memudahkan menganalisis hubungan antar wilayah, 2 memungkinkan dilakukan
pengulangan pengamatan repetitive dimana rekaman mengenai obyek, area dan
kejadian yang sama dapat diulang dengan hasil yang dapat diperbandingkan, 3 mampu merekam informasi secara kontinyu dan
real time IVOF dimana informasi tersebut dikirimkan ke stasiun pengolahan bumi menghasilkan data foto
dan digital, sehingga memungkinkan dapat diolah secara statistik, 4 mempunyai kemampuan melihat lebih baik dari pada mata manusia karena dapat menangkap
panjang gelombang tak tampak, dan 5 biaya operasional relatif murah cost
23 effective dibandingkan dengan survey secara langsung ke lapangan Green et. al.
2000; Lillesand dan Kiefer, 1994. Karakteristik spektral berkaitan dengan panjang gelombang yang digunakan
untuk mendeteksi obyek yang ada di permukaan bumi. Semakin sempit rentang panjang gelombang yang digunakan, maka semakin tinggi kemampuan sensor itu
dalam membedakan obyek. Untuk tujuan penggunaan teknik analisis dengan bantuan komputer pada data penginderaan jauh maka sangat dibutuhkan
pengetahuan menyeluruh mengenai karakteristik spektral dari data tersebut seperti untuk Citra Landsat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Aplikasi dan saluran spektral thematic mapper Lo 1995
No Saluran
Band Panjang
Gelombang µm
Potensi Pemanfaatan 1.
1 0,45-0,52
Dirancang untuk
penetrasi tubuh air sehingga bermanfaat untuk pemetaa
n perairan pantai. Juga berguna untuk
membedakan antara tanah denga n
2. 2
0,52-0,6 Dirancang
untuk mengukur punca
k pantulan hijau saluran tampak ba
3. 3
0,63-0,69 Saluran absorbsi klorofil yang penting
untuk diskriminasi vegetasi 4.
4 0,76-0,9
Bermanfaat untuk menentukan kandungan biomassa dan untuk deliniasi tubuh air
5. 5
1,55-1,75 Menunjukkan
kandungan kelembaban vegetasi dan kelembaban tanah. Jug
a bermanfaat untuk membedakan salju dan
6. 6
2,08-2,35 Saluran
inframerah termal ya
ng penggunaannya untuk perekaman vegetasi,
diskriminasi kelembaban tanah dan
7. 7
10,45-12,5 Saluran yang diseleksi karena potensinya
untuk membedakan tipe batuan dan untuk pemetaan hidrotermal