Simpulan Rancang bangun sistem pendukung keputusan intelijen Production Planning and Inventory Control (PPIC) adaptif pada industri pangan

2. Proses Kerja di Work Center Make Up.

Proses di work center make up meliputi : pembagian adonan dividing, pembulatan adonan rounding, pengistirahatan adonan intermediate proofing, pembentukan moulding adonan, peletakan adonan ke dalam loyang panning dan penyusunan loyang ke dalam rak racking. a. Tahap Pembagian Adonan Dividing Adonan yang telah dihasilkan dari proses pencampuran, selanjutnya dimasukkan ke dalam divider yang berfungsi membagi adonan sesuai dengan berat adonan per potong piece untuk masing-masing jenis roti yang diproduksi. Dengan menggunakan alat ini, setiap potong adonan yang dihasilkan memiliki berat yang sama. Untuk memulai proses ini, operator harus terlebih dahulu memasukkan adonan ke dalam dough lift dan mensetup berat adonan per piece serta kecepatan divider per menit. Hal ini dikarenakan berat adonan per piece dan kecepatan divider untuk masing-masing jenis adonan berbeda. b. Tahap Pembulatan Adonan Rounding Setelah adonan dipotong-potong, maka selanjutnya potongan- potongan tersebut dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil dengan menggunakan rounder. Tujuannya yaitu agar pada adonan terbentuk lapisan tipis yang tidak lengket dan mudah dibentuk. c. Tahap Pengistirahatan Adonan Intermediate Proofing Proses ini dilakukan untuk menstabilkan adonan agar dapat dibentuk dengan mudah pada proses selanjutnya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan gelembung yang disebabkan proses pembulatan pada adonan. Proses intermediate proofing dilakukan selama 15-17 menit. d. Tahap Pembentukan Lembaran Adonan Pressing Sheeting Adonan selanjutnya melalui mesin press agar dihasilkan lembaran adonan yang pipih. Proses ini bertujuan agar distribusi gas merata sehingga roti yang dihasilkan memiliki crumb yang seragam. e. Tahap Pembentukan Adonan Moulding Pada tahap ini, adonan dibentuk sesuai dengan bentuk produk akhir yang telah distandarkan dengan menggunakan dough moulder. f. Tahap Pengolesan Loyang Greasing Loyang yang telah selesai digunakan untuk proses pemanggangan selanjutnya dikumpulkan dan ditumpuk menjadi satu lalu didinginkan. Bila telah dingin, loyang tersebut akan kembali digunakan dalam proses produksi dengan terlebih dahulu mengolesinya dengan lemak putih white fat. Tujuannya yaitu agar adonan tidak lengket dan memudahkan pada saat roti dikeluarkan dari loyangnya. Kondisi loyang yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap bentuk dan kualitas produk yang dihasilkan. g. Tahap Peletakan Adonan ke Dalam Loyang Panning Adonan yang telah dibentuk kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang telah disemprot atau diolesi lemak cair oleh operator greasing. Cara menempatkan adonan yaitu membentuk pola menyerupai huruf ”N” agar roti yang dihasilkan memiliki bentuk akhir yang bagus. h. Tahap Penyusunan Loyang ke Rak Racking Setelah berisi adonan, loyang disusun ke dalam rak untuk dimasukkan ke Ruang Fermentasi II dan mengalami proses fermentasi akhir.

3. Proses Kerja di Work Center Baking.

Proses kerja di work center baking meliputi : tahap fermentasi akhir Final Proofing, pemanggangan Baking dan pengeluaran roti dari loyang Depanning. a. Tahap Fermentasi Akhir Final Proofing Adonan yang telah selesai disusun ke dalam rak akan dimasukkan ke dalam Ruang Fermentasi II Final Proofing. Ruang Fermentasi ini bersuhu 38ºC dengan tingkat kelembaban 82. Tujuan dari proses ini yaitu untuk mengembangkan adonan sehingga mencapai volume yang diinginkan. Kecepatan pengembangan adonan sendiri