Keterbatasan SPK PPIC Adaptif.

Keterangan gambar :  Berat Bersih : 72 gr  Komposisi : Tepung terigu, pasta coklat, air, gula pasir, margarin, telur, ragi, susu bubuk, pengganti minyak mentega, garam, pengemulsi nabati. Proses bisnis di PT Nippon Indosari Corpindo PT NIC diawali dari diterimanya data pesanan produk Order To FactoryOTF oleh Departemen Sales and Marketing. Data tersebut kemudian dikirimkan ke Departemen Production Planning and Inventory Control PPIC dan Departemen Finish Good FG. Data yang diterima oleh Departemen PPIC mencakup nama item produk, jumlah pesanan per item produk, dan kantor penjualan sales office atau saluran distribusi distribution channel yang dituju. Sedangkan Departemen FG akan menerima data OTF tersebut dalam bentuk dokumen untuk masing-masing sales office. Dokumen ini dikenal dengan istilah Delivery Note DN. DN bermanfaat untuk memudahkan operator di Departmen FG dalam melakukan proses picking yaitu proses pengelompokan produk sesuai pesanan masing-masing sales office. Proses ini dilakukan kurang lebih 2 jam sebelum pengiriman produk. Selain itu, DN juga digunakan sebagai media komunikasi sekaligus alat untuk memeriksa kesesuaian antara produk yang dikirimkan oleh PT NIC dengan permintaan pelanggan. Selanjutnya, planner di Departemen PPIC mengelompokan pesanan- pesanan untuk sales office dengan On Time Picking OTP yang sama, sehingga didapatkan akumulasi jumlah pesanan yang harus dipenuhi oleh bagian produksi per OTP, yaitu jam 02.00, jam 04.00, jam 09.00, jam 15.00 dan jam 23.00. Data itulah yang merupakan jadwal produksi. Jadwal produksi tersebut selanjutnya dikirimkan ke Departemen Produksi yaitu ke Administrasi Produksi dan checker di Bagian Pengemasan Packing. Administrator Produksi menggunakan jadwal produksi tersebut untuk menentukan jadwal kerja di Bagian Pencampuran Mixing, sedangkan checker menggunakan data tersebut untuk memeriksa apakah produk yang telah dihasilkan oleh Departemen Produksi telah memenuhi pesanan per OTP. Selain menghasilkan jadwal produksi, Departemen PPIC juga membuat perencanaan terhadap material yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi, Departemen PPIC juga membuat perencanaan terhadap material yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi atau yang dikenal dengan Material Requirement Planning MRP. Berdasarkan perhitungan MRP tersebut, planner PPIC mengeluarkan dokumen yang memuat jenis-jenis material dan banyaknya material yang dibutuhkan untuk memenuhi OTF, total pesanan per-item produk dan ukuran batch yang akan digunakan untuk memenuhi pesanan tersebut beserta jumlah total batch yang dibutuhkan. Dokumen tersebut dikirimkan ke bagian Raw Material RM dan Departemen Produksi. Bagian RM akan menggunakan data tersebut guna mempersiapkan material yang sesuai dengan kebutuhan produksi, sedangkan Departemen Produksi menggunakan data tersebut untuk menentukan ukuran batch yang akan dipakai dalam proses produksi. Setelah menerima jadwal produksi dan data mengenai jumlah dan ukuran batch yang akan digunakan, maka administrator produksi mulai menyusun jadwal kerja untuk work center mixing. Jadwal kerja dibuat dengan metode backwarding, yaitu dibuat berdasarkan perhitungan mundur terhadap waktu pengiriman yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Dalam jadwal produksi tersebut, ditentukan pula urutan produk yang akan diproduksi. Urutan produk dibuat dengan mengutamakan produk-produk yang harus dipenuhi pada pengiriman paling awal dengan memperhitungkan lamanya proses persiapan dan pembersihan setiap kali ada pergantian adonan dan ketersediaan jumlah pekerja di masing- masing work center. Selanjutnya proses produksi dimulai sesuai dengan jadwal kerja yang telah disusun oleh administrator produksi. Penjelasan mengenai proses produksi sebagai contoh akan digunakan penjelasan pembuatan roti tawar.