Karakteristik Bahan Baku Agroindustri. Karakteristik musiman dan rawan Karakteristik Produk Jadi Industri Pangan. Karakteristik produk jadi yang

Fungsi keanggotaan kurva-s termodifikasi memiliki bentuk yang sama dengan fungsi logistik sesuai dengan yang disampaikan pada penelitian Watada dan juga sama dengan fungsi hiperbolik tangent seperti yang disampaikan pada penelitian Leberling. Disamping itu, fungsi keanggotaan trapezoidal dan triangular merupakan pendekatan dari fungsi logistic, sehingga fungsi sigmoid lebih sesuai untuk digunakan pada penyelesaian masalah dengan sasaran yang tidak jelas vague. Disamping itu dalam hal ini fungsi keanggotaan kurva s mungkin untuk merubah bentuknya sesuai dengan nilai parameternya. Dengan menggunakan fungsi keanggotan non-linear sesuai dengan fungsi kurva- S Bells, 1999 dalam Vasant 2004, fungsi keanggotaan μ bi dan interval fuzzy, b a i hingga b b i adalah sesuai dengan gambar berikut : Gambar 4 Fungsi keanggotaan μ bi dan interval fuzzy b i. Untuk variabel sumber daya i b ~ ; untuk interval b a i b i b b i , , berlaku :             a i b i a i b b b bi bi Ce B   1 ......................................................................................7 Berikutnya persamaan diatas dapat diselesaikan hingga diperoleh nilai b i sebagai berikut :                 1 1 ln bi a i b i i a B C b b b bi   ......................................................................8 Karena b i adalah variabel fuzzy yang dituliskan sebagai i b ~ , maka persamaan diatas dapat dituliskan menjadi :                 1 1 ln ~ bi a i b i i a i B C b b b b   ......................................................................9

2.8 Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Material Requirement Planning MRP

Fogarty dan Hoffman 1983 dalam tesis yang disusun oleh Scott Wright 2007 menyatakan bahwa Material Requirement Planning MRP menjadi hasil pengembangan metode yang paling berarti dalam kegiatan pengendalian produksi dan persediaan dalam lima hingga 20 tahun. MRP menjadi pendukung yang sangat penting dalam kegiatan pengendalian produksi dan persediaan untuk bisnis manufaktur. Konsep ini dikembangkan pada area bisnis yang lain yang disebut dengan MRP II. Mabert 2007 juga menyampaikan bahwa sistem MRP telah menjadi pendekatan yang menonjol performansinya untuk mengatur aliran bahan baku maupun komponen pada lantai produksi hingga akhir abad ke-20 . Sistem perencanaan kebutuhan bahan baku Material Requirement PlanningMRP umum dilakukan pada industri, khususnya industri manufaktur yang menghasilkan produk jadi yang memiliki struktur berjenjang. MRP Material Requirement Planning menjadi teknik perencanaan dan pengendalian produksi dengan memanfaatkan data Jadwal Induk Produksi, data status persediaan dan struktur produk,untuk membuat atau membeli material item permintaan yang bersifat tidak memiliki ketergantungan. Sistem MRP bermanfaat dalam mengatur kebutuhan bahan baku dan komponen-komponen supaya dapat tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat Fogarty, 1991. Menurut Jonsson, perencanaan bahan baku dapat dilihat sebagai tingkat perencanaan taktis yang fokus pada penyeimbangan antara pasokan supply dan permintaan demand. Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan persiapan, pengendalian, pengawasan manufaktur dan order pembelian dalam rangka