Jenis dan Sumber Data

Gangguan Internal Internal Sistem Produksi Gangguan Eksternal Supply Demand produksi dikarenakan keterbatasan input produksi mesinperalatan produksi, bahan baku dan pendukung produksi, tenaga kerja, fasilitas dan lingkungan kerja. 1. Human error : kesalahan planning , kesalahan penyampaian informasi, kesalahan pencatatan data, kesalahan perhitungan, kesalahan set up mesin, kecerobohankelalaian operator dalam produksi 2. Kerusakan mesin karena batasan umur pakai. 3. Kebutuhan set up dan penggantian karena pemakaian. 4. Kerusakan bahan baku karena keterbatasan umur simpan atau kesalahan penanganan. 5. Ketidaktersediaan mesin, tenaga kerja, bahan baku dan energi sesuai dengan kebutuhan karena perencanaan yang kuran baik. dikarenakan permasalahan pemasok yang menyebabkan posisi kekurangan bahan baku. c. Kenaikan harga bahan baku yang melambung menyebabkan pengurangan ukuran pemesanan bahan baku dibandingkan kondisi normal. d. Adanya peraturan pemerintah yang mempengaruhi biaya input produksi. e. Pihak pemasok merubah kebijakanhubungan kerjasama dengan pihak perusahaan. f. Perubahan selera konsumen mempengaruhi demand berubah. g. Issue negatifpositif tentang citra produkperusahaan menyebabkan perubahan pola permintaan. h. Hambatan pasokan bahan baku import dikarenakan adanya perubahan kebijakan pemerintah. i. Hambatan pasokan bahan baku lokal, misal karena bencana alam antara lain banjir dan gempa, cross traffic, infrastruktur terganggu jembatan putus. j. Pabrik pemasok tutupterhenti sementara produknya.

k. Pasokan bahan baku pada pabrik

pemasok terganggu disebabkan karena kualitas kuantitas tidak sesuai dikarenakan misalnya : bencana alam, gangguan alam atau perubahan peraturankebijakan pemerintah. Selain gangguan-gangguan pasokan supply, permintaan demand dan internal sistem produksi yang telah teridentifikasi seperti yang tertera pada tabel diatas, berikut ini adalah sumber-sumber gangguan yang menyebabkan terjadinya supply dan demand : 1. Perubahan Peraturankebijakan pemerintah yang mempengaruhi kebijakan pemasok kebijakan perusahaan. 2. Issue positifnegatif tentang produk dapat mempengaruhi permintaan produk. 3. Perubahan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan produksi antara lain : batch produksi, kebijakan penyimpananinventory, shift produksi atau jam produksi, prosedur pengendalian kualitas yang diterapkan, kegiatan pemeliharaan maintenance pabrik, perubahan teknologi produksi : pergantian mesin, penambahan mesin, perubahan variant item produksi, perubahan waktu pengiriman ataupun kebijakan produksi tentang industri antara lain mengenai tenaga kerja dan lingkungan. 4. Perubahan seleragaya hidup masyarakat konsumen mempengaruhi permintaan produk. 5. Terjadinya gangguan alam yang mempengaruhi penyediaan bahan baku ke pemasok supplier. 6. Terjadinya gangguan produksi pada sistem produksi pemasok. Mempertimbangkan hal-hal yang dapat menurunkan fungsi PPIC pada industri pangan dibutuhkan pengembangan model PPIC dengan memasukkan model-model keputusan yang cukup handal dan dapat mengendalikan gangguan sistem produksi. Hasil pengembangan model PPIC ini yang akan disebut dengan Model PPIC Adaptif Industri Pangan. Berikutnya, Sistem Informasi Pendukung Keputusan Intelijen Intelligent Decision Support System IDSS menjadi teknologi yang membantu untuk mendapatkan pengetahuan bagi pengambil keputusan secara tepat, pada waktu yang tepat dalam representasi yang tepat dengan biaya yang tepat. Sistem Pendukung Keputusan Intelijen PPIC Adaptif pada Industri Pangan menjadi jawaban permasalahan kebutuhan sistem PPIC