Keunggulan SPK IPRADIPA. Analisis Rancangan SPK IPRADIPA

LAMPIRAN 1 Data Proses Bisnis dan Proses Produksi PT NIC, Tbk. Industri Roti Gambaran mengenai industri roti akan dijelaskan berupa ilustrasi mengenai perusahaan, produk yang dihasilkan, proses bisnis dan proses produksi pada PT Nippon Indosari Corpindo PT NIC. Tbk yang akan menjadi basis perusahaan dimana rancangan sistem dan model akan dibangun. Berikut ini adalah contoh produk roti yang diproduksi pada PT NIC. Tbk.\ Gambar 67 Produk roti trawar Sari Roti.. Keterangan gambar :  Berat Bersih : 370 gr  Komposisi : Tepung terigu, air, gula pasir, lemak reroti, ragi, garam, susu bubuk, pengemulsi nabati, pengawet kalsium proponat Gambar 68 Produk roti isi coklat Sari Roti. Keterangan gambar :  Berat Bersih : 72 gr  Komposisi : Tepung terigu, pasta coklat, air, gula pasir, margarin, telur, ragi, susu bubuk, pengganti minyak mentega, garam, pengemulsi nabati. Proses bisnis di PT Nippon Indosari Corpindo PT NIC diawali dari diterimanya data pesanan produk Order To FactoryOTF oleh Departemen Sales and Marketing. Data tersebut kemudian dikirimkan ke Departemen Production Planning and Inventory Control PPIC dan Departemen Finish Good FG. Data yang diterima oleh Departemen PPIC mencakup nama item produk, jumlah pesanan per item produk, dan kantor penjualan sales office atau saluran distribusi distribution channel yang dituju. Sedangkan Departemen FG akan menerima data OTF tersebut dalam bentuk dokumen untuk masing-masing sales office. Dokumen ini dikenal dengan istilah Delivery Note DN. DN bermanfaat untuk memudahkan operator di Departmen FG dalam melakukan proses picking yaitu proses pengelompokan produk sesuai pesanan masing-masing sales office. Proses ini dilakukan kurang lebih 2 jam sebelum pengiriman produk. Selain itu, DN juga digunakan sebagai media komunikasi sekaligus alat untuk memeriksa kesesuaian antara produk yang dikirimkan oleh PT NIC dengan permintaan pelanggan. Selanjutnya, planner di Departemen PPIC mengelompokan pesanan- pesanan untuk sales office dengan On Time Picking OTP yang sama, sehingga didapatkan akumulasi jumlah pesanan yang harus dipenuhi oleh bagian produksi per OTP, yaitu jam 02.00, jam 04.00, jam 09.00, jam 15.00 dan jam 23.00. Data itulah yang merupakan jadwal produksi. Jadwal produksi tersebut selanjutnya dikirimkan ke Departemen Produksi yaitu ke Administrasi Produksi dan checker di Bagian Pengemasan Packing. Administrator Produksi menggunakan jadwal produksi tersebut untuk menentukan jadwal kerja di Bagian Pencampuran Mixing, sedangkan checker menggunakan data tersebut untuk memeriksa apakah produk yang telah dihasilkan oleh Departemen Produksi telah memenuhi pesanan per OTP. Selain menghasilkan jadwal produksi, Departemen PPIC juga membuat perencanaan terhadap material yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi,