Kegiatan PPIC pada Industri Pangan

distribusi untuk distributor atau konsumen akan digunakan metode Genetic Algorithm untuk mendapatkan performansi output model yang mendekati optimal. Keterkaitan antar model keputusan PPIC adalah sesuai dengan gambar berikut. 1. PRAKIRAAN PERMINTAAN : Artificial Neural Network 4. PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU : Continuous Review System Probabilistic : - EOQ - Reorder Point 2. PENJADWALAN INDUK PRODUKSI : Fuzzy Multi Objective Linier Programming 5. PENENTUAN URUTAN JOB PRODUKSI : Flow Shop Genetic Algorithm Jk Pendek Jk Men en g ah 3. PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU : Material Requirement Planning MRP berdasarkan Receipt - Lotting : EOQ dan perjanjian dgn supplier 6. Penentuan Rute Pengiriman : Travelling Salesman Problem Genetic Algorithm Gambar 10 Model PPIC pada industri pangan. Penjelasan mengenai masing-masing model diuraikan dalam pembahasan detil berikut ini.

4.3.1 Model Keputusan Prakiraan Permintaan : Jaringan Saraf Tiruan JST

Metode Jaringan Syaraf Tiruan JST merupakan metode yang dapat diaplikasikan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa mendatang berdasarkan pola kejadian yang terjadi di masa lampau dikarenakan kemampuan JST untuk mengingat dan membuat generalisasi pola data yang telah dipelajarinya. Performansi dari pemanfaatan JST dalam prakiraan permintaan ditentukan oleh kesesuaian pemanfaatan arsitektur jaringan, algoritma dan parameter pembelajaran serta fungsi aktivasi dengan pola data input yang diberikan. Apabila pemanfaatannya sesuai, JST memberikan performansi yang sangat efektif dalam prakiraan permintaan, jauh lebih akurat dibandingkan metode prakiraan permintaan lainnya. Flowchart tahapan yang dilakukan dalam perhitungan JST dapat dilihat pada gambar 11 berikut ini. Data penjualan produk jangka pendek Data penjualan produk jangka menengah Normalisasi data Penetapan dan Simulasi Struktur Jaringan: -Jumlah input -Jumlah Output - Jumlah data pelatihan -Jumlah data pengujian - Jumlah lapisan tersembunyi dan jumlah neuron tiap lapisan - Fungsi aktivasi untuk setiap lapisan - Target MSE yang diinginkan Pelatihan JST Memuaskan? Tidak Ya Perbaikan nilai Bobot Parameter Pengujian JST Memuaskan? Ya Tidak Tentukan jumlah data prakiraan permintaan Jalankan Prakiraan Permintaan berdasarkan JST Evaluasi hasil Prakiraan permintaan Memuaskan? Selesai Mulai Nilai bobot parameter Gambar 11 Flowchart model Prakiraan Permintaan menggunakan JST. Untuk melakukan prakiraan permintaan forecasting, tahapan yang awal yang harus dilakukan adalah melakukan plot data permintaan masa lalu untuk menganalisis pola data masa lalu, sehingga berikutnya dapat dilakukan pemilihan alternatif metode prakiraan permintaan yang sesuai untuk pola data masa lalu tersebut. Berikutnya akan dilakukan pengujian berdasarkan alternatif metode tersebut dengan melakukan perhitungan nilai kesalahan error untuk semua alternatif metode terpilih. Metode dengan akurasi terbaik MAE, MSE atau MAPE terkecil akan terpilih menjadi metode yang akan digunakan untuk melakukan prakiraan permintaan. Untuk memulai simulasi JST maka perlu ditetapkan fungsi aktivasi dari lapisan masukan ke lapisan tersembunyi maupun dari lapisan tersembunyi ke lapisan keluaran. Pada penelitian dicobakan berbagai macam fungsi aktivasi dari lapisan masukan ke lapisan tersembunyi yaitu fungsi sigmoid biner yang dalam pemrograman Matlab ditulis ”logsig” fungsi sigmoid bipolar dalam matlab ditulis dengan ”tansig” dan fungsi identitas dalam Matlab ditulis dengan ”purelin”. Tahap awal dilakukan dengan paradigma pembelajaran pola data yang ada. Model JST yang akan digunakan harus mempunyai kemampuan untuk membandingkan nilai keluaran yang dihasilkan dengan nilai yang diharapkan. Kemampuan membandingkan tersebut digunakan untuk mengestimasi nilai koreksi kesalahan yang biasa digunakan adalah Mean Square Error MSE yang digunakan sebagai alat kontrol keberlangsungan proses simulasi yang dilakukan JST. Proses simulasi ini akan dihentikan jika nilai kesalahan yang diperoleh dari perbandingan nilai output antara yang diinginkan dan yang dihasilkan mencapai perbedaan paling minimal. Bila model JST telah mendapatkan nilai MSE minimum maka struktur JST yang terbentuk siap diimplementasikan. Pada penelitian ini akan dilakukan perkiraan permintaan untuk kebutuhan perencanaan jangka pendek untuk perhitungan jadwal induk produksi serta prakiraan permintaan untuk kebutuhan perencanaan jangka menengah untuk perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku. Mula-mula dilakukan pembentukan pola data meliputi 7 input yaitu x1, x2 hingga x7 sekaligus input target untuk tiap pola sebanyak 40 pola data. Pola data ini dibentuk berdasarkan data masa lalu penjualan produk roti. Penentuan sejumlah 7 input data didasarkan atas dasar bahwa riwayat data penjualan produk roti dalam periode hari-an yang menunjukkan pola data trend dan musiman. Sebagai parameter dalam proses training dan testing JST akan digunakan fungsi aktivasi sigmoid biner fungsi ‘logsig’ untuk aktivasi dari input layer ke hidden layer dengan sejumlah neuron juga aktivasi dari hidden layer ke satu output layer dengan fungsi ‘logsig’. Fungsi aktivasi sigmoid biner merupakan fungsi aktivasi yang banyak diaplikasikan untuk memudahkan jaringan dalam proses pembelajaran pola data penjualan. Setelah dilakukan proses normalisasi data, berikutnya ditentukan parameter pembelajaran learning dengan kisaran 0 – 1, sasaran kesalahan serta penentuan jumlah epoch sebagai kriteria pemberhentian proses pencarian. Penentuan parameter jaringan JST ini dilakukan berdasarkan trial-error yang membutuhkan usaha dan waktu yang cukup lama, sebagai tanda bahwa sistem sudah mengenali pola data. Untuk mempercepat proses pembelajaran oleh JST, juga dapat dilakukan modifikasi terhadap standar backpropagation dengan menambahkan fungsi penurunan gradient dengan momentum pada arah penurunan tercepat berdasarkan algoritma conjugate dengan metode pencarian Powel Beale fungsi ‘traincgb’ . Proses pelatihan, pengujian dan prakiraan permintaan berdasarkan metode JST dengan bantuan software Matlab membutuhkan dukungan rancangan program untuk eksekusi. Dalam penelitian ini, digunakan sejumlah 15 neuron dengan parameter pembelajaran lr sebesar 0.1 dengan kriteria pemberhentian proses pencarian dibatasi apabila sasaran kesalahan sebesar 0.0001 dan jumlah epoch sebesar 500 sudah terpenuhi. Dalam penulisan arsitektur jaringan dituliskan : net=newffminmax P,[15,1], {logsig,logsig},traincgb net.trainParam.lr=0.1; net.trainParam.epochs=500; net.trainParam.goal=0.0001;