Teknik Klasifikasi dalam Data Mining
dapat mempengaruhi permasalahan sistem produksi industri pangan. Pada gambar tersebut terlihat keterkaitan PPIC pada sistem pangan serta faktor-faktor
yang mempengaruhi ketersediaan supply dan permintaan demand pada perusahaan pangan. Dalam menjalankan kegiatan produksinya, industri pangan
akan melakukan proses transformasi input produksi menjadi output produk pangan dalam suatu sistem yang dinamakan internal sistem produksi. Kegiatan
industri ini dilakukan untuk memenuhi tujuan industri pangan untuk mendapatkan keuntungan berdasarkan nilai tambah yang diperoleh dari kegiatan sistem
produksi sesuai dengan permintaan konsumen. Berdasarkan permintaan konsumen, PPIC akan merencanakan kegiatan produksi dan mengendalikan
kegiatan produksi dengan memanfaatkan input-input produksi sehingga proses transformasi dapat memberikan nilai tambah maksimum untuk mendukung
keberlangsungan perusahaan pangan. Dibutuhkan peran PPIC pada perusahaan pangan di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas industri pangan.
Ketersediaan input produksi industri pangan khususnya bahan baku agroindustri yang memiliki karakteristik perishable dan musiman dapat
mengganggu sistem produksi industri pangan dalam menjalankan kegiatan produksinya. Karakteristik bahan baku yang perishable dan musiman akan
mempengaruhi ketersediaan sistem produksi pangan untuk keberlangsungan dan kelancaran berproduksi. Kegiatan berproduksi juga membutuhkan kegiatan
produksi yang melibatkan banyak input produksi bahan baku, tenaga kerja, mesin, energi, metode, informasi dan lingkungan yang akan saling berinteraksi.
Interaksi antar input produksi yang terjadi selama proses produksi berlangsung dapat menyebabkan terjadinya penurunan efisiensi produksi. Penurunan efisiensi
produksi dalam kegiatan internal sistem produksi ini akan makin bertambah bila terjadi gangguan dengan adanya input produksi yang tidak berfungsi secara
maksimal misalnya terjadi kerusakan mesin, kesalahan operator produksi atau terputusnya aliran listrik. Kondisi ketersediaan input produksi yang rawan
gangguan,kegiatan internal sistem produksi yang juga rawan gangguan juga ditambah dengan adanya permintaan yang tidak pasti menjadi permasalahan bagi
perusahaan pangan.
Adanya gangguan sistem produksi pada industri pangan menyebabkan penurunan efisiensi dan produktivitas industri pangan. PPIC seharusnya memiliki
model-model keputusan yang cukup handal untuk meningkatkan perannya dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan produksi dan persediaan yang
dimiliki. Sayangnya, model PPIC konvensional belum dapat mengendalikan gangguan-gangguan sistem produksi dengan hasil yang memuaskan. PPIC yang
berfungsi intelijen dan adaptif diharapkan dapat mengendalikan gangguan supply, gangguan demand dan gangguan internal sistem produksi pada industri pangan
serta meningkatkan performansi sistem produksi industri pangan. Dibutuhkan pengembangan model PPIC yang dapat meningkatkan keefektifan fungsi PPIC
serta dapat mengendalikan gangguan sistem produksi yang terjadi pada industri pangan.
Untuk memenuhi sasaran perusahaan pangan ataupun industri pangan, dibutuhkan perbaikan model-model keputusan yang digunakan dalam fungsi
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan PPIC pada industri pangan. PPIC pada industri pangan akan mendukung kegiatan sistem produksi industri
pangan untuk merencanakan kegiatan produksi dan mengendalikan persediaan perusahaan pangan dengan efektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi yang
tinggi dalam berproduksi merupakan prasyarat diperolehnya produktivitas yang tinggi. Apabila perusahaan pangan memiliki model-model pendukung keputusan
kegiatan perencanaan produksi dan pengendalian persediaan yang cukup handal, diharapkan mendukung tujuan perusahaan pangan untuk memperoleh efektivitas
dan efisiensi perusahaan pangan dalam berproduksi. Pada tahap analisis kebutuhan sistem intelijen PPIC adaptif pada industri
pangan berikutnya dilakukan identifikasi kebutuhan dari masing-masing pelaku sistem untuk menjadi dasar pertimbangan dalam pemahaman sistem yang dikaji
Hartrisari, 2007. Pelaku sistem terkait kegiatan PPIC pada industri pangan meliputi pemasok dan konsumen serta departemen terkait kegiatan PPIC pada
perusahaan pangan meliputi departemen PPIC, departemen Penjualan dan Pemasaran, departemen Produksi, departemen Pembelian, departemen Distribusi
serta departemen Gudang. Bahasan lebih lanjut mengenai kegiatan dan
kebutuhan aliran informasi untuk para pelaku sistem secara lebih spesifik akan disampaikan pada bab Rancang Bangun Sistem.