program upaya kesehatan masyarakat, serta program pencegahan dan pemberantasan penyakit. Peningkatan pengeluaran sektor kesehatan terutama
berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan salah satu agenda pembangunan nasional dalam RPJM 2004-2009, yaitu meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Selain total penerimaan daerah, faktor lain yang berpengaruh terhadap pengeluaran sektor kesehatan adalah pengeluaran pembangunan sektor kesehatan
tahun sebelumnya. Dalam penetapan pengeluaran sektor kesehatan besarannya diupayakan lebih besar dari tahun sebelumnya, oleh karena itu pengeluaran sektor
kesehatan tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran sektor kesehatan.
Tabel 20 Faktor-faktor yang memengaruhi pengeluaran sektor kesehatan di Indonesia
Elastisitas Variabel
Parameter Estimasi
t- statistik
Prob Jangka
Pendek Jangka
Panjang Label Variabel
Intercep -15458.6200 -1.0897 0.2759 -
- Trevd
0.0161 9.4964 0.0000 0.2374 1.3112 Total penerimaan
LPPkes 0.9998 51.7311 0.0000
- - Lag
pengeluaran kesehatan
DDF 26526.1900 1.3977 0.1623
- - Dummy
desentralisasi F hitung = 3351.41
R
2
Adj= 0.9520 D
h =
0.92 Sumber : Data diolah
Dummy desentralisasi fiskal menunjukkan tanda positif namun tidak
signifikan, artinya selama terjadinya desentralisasi fiskal terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, namun pengaruhnya belum nyata.
5.2.4 Pengeluaran Pembangunan Sektor Pendidikan
Seperti sektor-sektor lainnya yg diestimasi pada penelitian ini, sektor pendidikan juga dipengaruhi oleh total penerimaan dan pengeluaran sektor
pendidikan tahun sebelumnya. Total penerimaan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran sektor pendidikan. Setiap adanya kenaikan total
penerimaan daerah, direspon dengan meningkatkan pengeluaran sektor
pendidikan. Pengeluaran sektor kesehatan tersebut digunakan untuk mewujudkan salah satu misi pembangunan nasional dalam RPJMN 2004-2009, yaitu
mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas. Hal ini dilaksanakan melalui
berbagai program antara lain program pendidikan anak usia dini PAUD, program wajib belajar sembilan tahun, program pendidikan menengah, program
pendidikan tinggi, serta program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Sehingga Outcome yang diharapkan dari adanya pengeluaran sektor
pendidikan ini antara lain berupa peningkatan perluasan akses pendidikan pada semua jenjang pendidikan, meningkatnya pemerataan akses pendidikan, serta
meningkatnya mutu dan daya saing pendidikan. Pengeluaran pendidikan tahun sebelumnya juga berpengaruh positif dan
signifikan dalam meningkatkan pengeluaran sektor pendidikan. Dalam penetapan pengeluaran sektor pendidikan besarannya diupayakan lebih besar dari tahun
sebelumnya, oleh karena itu pengeluaran sektor pendidikan tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran sektor pendidikan.
Dummy desentralisasi fiskal menunjukkan tanda positif namun tidak
signifikan, artinya selama terjadinya desentralisasi fiskal terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, namun pengaruhnya belum terasa
nyata.
Tabel 21 Faktor-faktor yang memengaruhi pengeluaran sektor pendidikan di Indonesia
Elastisitas Variabel
Parameter Estimasi
t-statistik Prob Jangka Pendek
Jangka Panjang
Label Variabel Intercep -66200.1700 -1.2452
0.2131 -
- Trevd 0.0516
8.7198 0.0000
0.2755 1.3802
Total penerimaan
LPPpddk 1.0056 48.5707
0.0000 - -
Lag peng.pendidikan
DDF 66922.4800 0.9403
0.3471 - -
Dummy desentralisasi
F hitung = 2374.23 R
2
Adj= 0.9335 D
h =
0.75 Sumber : Data diolah
5.2.5 Pengeluaran Rutin