5.2.2 Pengeluaran Pembangunan Sektor Ketenagakerjaan
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran pembangunan sektor ketenagakerjaan adalah total penerimaan daerah serta pengeluaran sektor
ketenagakerjaan tahun sebelumnya. Total pengeluaran daerah berpengaruh positif serta signifikan dalam meningkatkan pengeluaran sektor ketenagakerjaan.
Meningkatnya pengeluaran pemerintah direspon oleh pemerintah daerah dengan meningkatkan pengeluaran sektor ketenagakerjaan dalam rangka meningkatkan
sumber daya manusianya. Dalam jangka pendek pengeluaran sektor ketenagakerjaan tidak responsif terhadap total penerimaan, namun dalam jangka
panjang responnya cukup baik yang ditandai dengan nilai elastisitas sebesar 1.47. Dummy
desentralisasi berhubungan positif dan signifikan artinya pengeluaran sektor ketenagakerjaan setelah desentralisasi fiskal mengalami peningkatan yang
signifikan dibanding sebelum desentralisasi fiskal.
Tabel 19 Faktor-faktor yang memengaruhi pengeluaran sektor ketenagakerjaan di Indonesia
Elastisitas Variabel
Parameter Estimasi
t- statistik
Prob Jangka
Pendek Jangka
Panjang Label Variabel
Intercep -1584.9380 -1.1808 0.2377 -
- Trevd
0.0015 8.2407 0.0000 0.3197 1.4700 Total penerimaan
LPPtk 0.8200
25.3485 0.0000
- - Lag pengeluaran tenaga kerja
DDF 4033.2540 2.2482
0.0246 - -
Dummy desentralisasi
F hitung = 1577.29 R
2
Adj = 0.9031 D
h =
0.67 Sumber : Data diolah
5.2.3 Pengeluaran Pembangunan Sektor Kesehatan
Pengeluaran Pembangunan sektor kesehatan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh total penerimaan daerah serta pengeluaran kesehatan tahun
sebelumnya. Setiap kenaikan penerimaan, daerah merespon dengan meningkatkan pengeluaran sektor kesehatannya. Pengeluaran sektor kesehatan tersebut sebagian
besar digunakan digunakan untuk mendukung upaya percepatan pembangunan dan penyediaan infrastruktur guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang dijabarkan dalam beberapa program pembangunan kesehatan, antara lain program obat dan perbekalan kesehatan, program upaya kesehatan perorangan,
program upaya kesehatan masyarakat, serta program pencegahan dan pemberantasan penyakit. Peningkatan pengeluaran sektor kesehatan terutama
berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan salah satu agenda pembangunan nasional dalam RPJM 2004-2009, yaitu meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Selain total penerimaan daerah, faktor lain yang berpengaruh terhadap pengeluaran sektor kesehatan adalah pengeluaran pembangunan sektor kesehatan
tahun sebelumnya. Dalam penetapan pengeluaran sektor kesehatan besarannya diupayakan lebih besar dari tahun sebelumnya, oleh karena itu pengeluaran sektor
kesehatan tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran sektor kesehatan.
Tabel 20 Faktor-faktor yang memengaruhi pengeluaran sektor kesehatan di Indonesia
Elastisitas Variabel
Parameter Estimasi
t- statistik
Prob Jangka
Pendek Jangka
Panjang Label Variabel
Intercep -15458.6200 -1.0897 0.2759 -
- Trevd
0.0161 9.4964 0.0000 0.2374 1.3112 Total penerimaan
LPPkes 0.9998 51.7311 0.0000
- - Lag
pengeluaran kesehatan
DDF 26526.1900 1.3977 0.1623
- - Dummy
desentralisasi F hitung = 3351.41
R
2
Adj= 0.9520 D
h =
0.92 Sumber : Data diolah
Dummy desentralisasi fiskal menunjukkan tanda positif namun tidak
signifikan, artinya selama terjadinya desentralisasi fiskal terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, namun pengaruhnya belum nyata.
5.2.4 Pengeluaran Pembangunan Sektor Pendidikan