Kemiskinan Blok Sosial Ekonomi Daerah .1 Produk Domestik Regional Bruto

Dari ketiga persamaan tersebut, secara umum peningkatan pada pengeluaran daerah dapat meningkatkan PDRB yang merupakan cerminan dari kegiatan ekonomi suatu daerah, disamping itu peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai input dalam proses produksi dan ekspor impor juga mendorong meningkatnya aktivitas ekonomi suatu daerah.

5.3.2 Kemiskinan

Berdasarkan hasil estimasi, seluruh faktor yang digunakan berpengaruh nyata terhadap tingkat kemiskinan. PDRB, total pengeluaran pemerintah daerah, serta rata-rata lama sekolah memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengurangi jumlah penduduk miskin. Sedangkan Jumlah populasi serta gini rasio berpengaruh terhadap peningkatan kemiskinan. PDRB mempunyai elastisitas sebesar -0.1581 yang berarti setiap kenaikan 1 PDRB akan menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0.158. PDRB mencerminkan aktivitas ekonomi suatu daerah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya pengurangan kemiskinan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Sasana 2009 yang menyatakan bahwa semakin tinggi PDRB suatu wilayah maka akan mengurangi jumlah penduduk miskin. Elastisitas pengeluaran pemerintah daerah sebesar -0.0924 berarti setiap peningkatan realisasi pengeluaran pemerintah sebesar 10 akan berdampak pengurangan penduduk miskin sebesar 0.924. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hasibuan 2006 di Provinsi Sumatera Utara serta Suparno 2010, yang menemukan bahwa besarnya pengeluaran pemerintah berhubungan negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin. Hal ini menunjukkan realisasi pengeluaran pemerintah memberikan andil dalam pengentasan kemiskinan. Besaran nilai pengeluaran pemerintah daerah menggambarkan kemampuan daerah dari segi pendanaan dalam rangka pembangunan daerah termasuk untuk mengatasi masalah kemiskinan. Semakin besar nilai pengeluaran pemerintah daerah berarti semakin besar pula peran pemerintah daerah dalam penyediaan lapangan pekerjaan dan penyediaan fasilitas pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan terutama untuk penduduk miskin. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin adalah tingkat pendidikan, dimana dalam penelitian ini tingkat pendidikan di proxy dari nilai rata-rata lama sekolah. Berdasarkan hasil estimasi, rata-rata lama sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan, dengan nilai elastisitas sebesar -0.8437. Hal ini berarti setiap kenaikan 1 rata-rata lama sekolah akan dapat mengurangi kemiskinan sebesar 0.843, dengan asumsi cateris paribus . Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil empiris penelitian Siregar dan Wahyuniarti 2007, serta Suparno 2010. Tabel 24 Faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan di Indonesia Elastisitas Variabel Parameter Estimasi t- statistik Prob Jangka Pendek Jangka Panjang Label Variabel Intercep 748.691000 2.3310 0.0198 - - PDRB -0.000004 -4.7913 0.0000 -0.1581 0.8635 PDRB RLS -161.535700 -4.5964 0.0000 -0.8437 0.5424 Rata-rata lama sekolah Pop 0.000204 38.0527 0.0000 1.1799 -5.5571 Populasi Texpd -0.000022 -3.5286 0.0004 -0.0924 0.9154 Total Pengeluaran Gini 1577.981000 2.3676 0.0179 0.3847 1.6252 Gini rasio DDF 131.231700 1.5997 0.1097 - - Dummy desentralisai F hitung = 803.85 R 2 Adj= 0.9223 D h = 0.476 Sumber : Data diolah Hasil estimasi tersebut menunjukkan pentingnya peran pendidikan sebagai investasi modal manusia human capital dalam upaya pengurangan kemiskinan. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu daerah masih menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya persentase penduduk miskin daerah tersebut dan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya lingkaran setan kemiskinan. Menurut Bank Dunia 2006, rendahnya tingkat pendidikan penduduk miskin akan menyebabkan produktivitasnya rendah, produktivitas yang rendah akan membuat output dan pendapatan yang rendah, sehingga terjadi kemiskinan. Rumah tangga miskin akan kesulitan untuk membiayai anak-anaknya sekolah sehingga akan melahirkan generasi selanjutnya yang berpendidikan rendah dan menimbulkan kemiskinan baru. Dengan demikian, salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan sekaligus memotong rantai kemiskinan adalah dengan meningkatkan pendidikan penduduk miskin. Populasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan. Peningkatan jumlah populasi akan menimbulkan berbagai permasalahan baru, apabila peningkatan populasi tidak diiringi dengan peningkatan lapangan pekerjaan dan peningkatan stok pangan akan menyebabkan penduduk miskin semakin bertambah. Hasil ini memberikan masukkan penting kepada pemerintah dalam membuat kebijakan yang terkait pengaturan jumlah populasi dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin.

5.3.3 Pembangunan Manusia