7. Persamaan Total Pengeluaran TEXPD
TEXPD = PR + PP……...…………………………………………...3.15
3.2.1.3 Kinerja Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah
Salah satu variabel makro ekonomi penting yang dijadikan sebagai indikator kinerja pembangunan daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto
PDRB. Dalam penelitian ini PDRB dikelompokkan menjadi tiga sektor besar yaitu sektor primer, sektor sekunder, serta sektor tertier. Kinerja PDRB disuatu
daerah dipengaruhi oleh besarnya pengeluaran pemerintah daerah yang bersangkutan, jumlah tenaga kerja masing-masing sektor, serta ekspor-impor.
Adanya otonomi daerah, diduga terjadi peningkatan PDRB yang signifikan sesudah kebijakan desentralisasi fiskal, atas dasar pemahaman tersebut maka
ditambah variabel Dummy desentralisasi Selain PDRB, kinerja pembangunan sosial ekonomi daerah juga dapat
dilihat dari kemampuan suatu daerah dalam mengentaskan kemiskinan. Menurut Siregar dan Wahyuniarti 2007, jumlah orang miskin di Indonesia dipengaruhi
oleh besarnya PDRB, jumlah populasi penduduk, serta tingkat pendidikan yang mencerminkan modal manusia human capital. Indra 2009 dalam penelitiannya
juga memasukkan variabel populasi dengan asumsi bahwa peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan jumlah penduduk miskin. Selain itu
Indra juga memasukkan variabel kebijakan otonomi daerah yang diasumsikan berpengaruh terhadap kemiskinan di Indonesia.
Peranan pengeluaran pemerintah menurut penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan 2006 di Provinsi Sumatera Utara, juga memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap jumlah penduduk miskin. Besarnya pengeluaran pemerintah diharapkan mampu meningkatkan peran pemerintah daerah dalam penyediaan
fasilitas pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan serta penyediaan lapangan pekerjaan terutama untuk penduduk miskin. Disamping itu tingkat pemerataan
pendapatan juga diduga berpengaruh terhadap kemiskinan. Berdasarkan tinjauan penelitian sebelumnya maka dibuatlah persamaan perilaku kemiskinan
sebagaimana pada persamaan 3.20. Indikator lainnya yang dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan
pembangunan daerah adalah indeks pembangunan manusia IPM. Indikator ini
digunakan untuk mengukur capaian pembangunan manusia suatu daerah. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.
Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan dan kehidupan yang layak. Penelitian yang dilakukan Mulyaningsih 2008 mengenai pengaruh
pengeluaran pemerintah disektor publik terhadap kemiskinan dan pembangunan manusia, menyimpulkan bahwa alokasi pengeluaran pemerintah tidak
berpengaruh terhadap peningkatan pembangunan manusia. Sedangkan Makrifah 2010 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa belanja pemerintah
berpengaruh positif terhadap pembangunan manusia. Selain itu penyerapan tenaga kerja, serta tingkat pendidikan yang mencerminkan modal manusia human
capital juga memiliki pengaruh dalam pembangunan manusia. Berdasarkan
penelitian sebelumnya maka dibuatlah persamaan perilaku pembangunan manusia seperti pada persamaan 3.21.
Model kinerja pembangunan daerah disajikan dalam persamaan-persamaan sebagai berikut :
1. Persamaan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Primer PDRBprim
PDRBprim = j + j
1
Texpd + j
2
TKprim + j
3
XM + j
4
Ddf+ u
10
...........................3.16
Parameter estimasi yang diharapkan j
1
, j
2,
j
3
, j
4
2. Persamaan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Sekunder PDRBsek
PDRBsek = k + k
1
Texpd + k
2
TKsek + k
3
XM + k
4
Ddf+ u
11
...........................3.17
Parameter estimasi yang diharapkan k
1
, k
2,
k
3
, k
4
3. Persamaan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Tersier PDRBtert
PDRBprim = l + l
1
Texpd + l
2
TKtert + l
3
XM + l
4
Ddf+ u
12
.............................3.18
Parameter estimasi yang diharapkan l
1
, l
2,
l
3
, l
4
4. Persamaann Total PDRB PDRB = PDRBprim + PDRBsek + PDRBtert …………………………..….3.19
5. Persamaan Kemiskinan MIS
MIS = m +m
1
PDRB+m
2
Rls+m
3
Pop+m
4
Texpd+m
5
Gini+m
6
Ddf+u
13…………...
.3.20
Parameter estimasi yang diharapkan m
1
,m
2,
m
4
0 ; m
3,
m
5
3. Persamaan Pembangunan Manusia IPM IPM = n
+ n
1
TK + n
2
Rls + n
3
Texpd + n
4
DDF + u
14
…………………….3.21
Parameter estimasi yang diharapkan n
1
,n
2,
n
3
,n
4
4. Persamaan Total Tenaga Kerja TK
TK = TKprim + TKsek + TKtert……………………………….…….3.22 Tabel 4 Keterangan variabel dalam persamaan model simultan
No variabel Keterangan
1 BHPBP
Bagi hasil pajak dan bukan pajak 2 DAPER
Dana perimbangan
3 DAU
Dana alokasi umum 4
DAK Dana alokasi khusus
5 DDF Dummy
desentralisasi fiskal 6 GINI
Gini rasio
7 IPM
Indeks pembangunan manusia 8 KAPFIS
Kapasitas fiskal
9 KPDT Kepadatan
penduduk 10 LUAS
Luas wilayah
11 LDAU Lag
DAU 12 LPJK
Lag pajak
13 LRETR Lag
retribusi 14
LBHPBP Lag bagi hasil pajak bukan pajak
15 LPR
Lag pengeluaran rutin 16
LPP Lag pengeluaran pembangunan
17 LPPptn
Lag pengeluaran sektor pertanian 18 LPPtk
Lag pengeluaran
sektor tenaga kerja 19
LPPkes Lag pengeluaran sektor kesehatan
20 LPPpddk
Lag pengeluaran sektor pendidikan 21 MIS
Jumlah penduduk
miskin 22
PDRB Produk domestik regional bruto
23 PDRBprim
PDRB sektor primer 24
PDRBsek PDRB sektor sekunder
25 PDRBtert
PDRB sektor tertier 26 POP
Jumlah penduduk
27 PAD
Penerimaan asli daerah 28 PP
Pengeluaran pembangunan
29 PPptn
Pengeluaran pembangunan sektor pertanian 30 PPtk
Pengeluaran pembangunan sektor tenaga kerja
31 PPkes
Pengeluaran pembangunan sektor kesehatan 32
PPpddk Pengeluaran pembangunan sektor pendidikan
33 PPlain Pengeluaran
pembangunan sektor lainnya 34 PJK
Pajak 35 PR
Pengeluaran rutin
36 RETR Retribusi
37 REVLAIN Penerimaan
Lainnya 38 RLS
Rata-rata Lama
Sekolah 39 TK
Tenaga kerja
40 TKprim
Tenaga kerja sektor primer 41
TKsek Tenaga kerja sektor sekunder
42 TKtert
Tenaga kerja sektor tertier 43 TREVD
Total Penerimaan
Daerah 44
TEXPD Total Pengeluaran Daerah
45 XM Ekspor
Impor
3.2.2 Identifikasi Model Simultan