Dana Alokasi Umum Blok Penerimaan Fiskal Daerah

5.1 Blok Penerimaan Fiskal Daerah

Pada blok persamaan fiskal daerah terdapat empat persamaan yang diestimasi, yaitu persamaan dana alokasi umum DAU, persamaan pajak PJK, persamaan retribusi RETR, serta persamaan bagi hasil pajak dan bukan pajak BHPBP.

5.1.1 Dana Alokasi Umum

Hasil estimasi persamaan DAU menunjukkan bahwa seluruh variabel yang diduga berpengaruh terhadap DAU yaitu kapasitas fiskal, luas wilayah, populasi, serta DAU tahun sebelumnya menunjukkan tanda sesuai dengan hipotesis dan signifikan terhadap DAU. Kapasitas fiskal menunjukkan pengaruh negatif terhadap DAU. Kapasitas fiskal mencerminkan kemampuan daerah untuk menghimpun penerimaan yang murni berasal dari sumberdaya daerah itu sendiri. Semakin tinggi kapasitas fiskal suatu daerah menyebabkan semakin kecil penerimaan daerah dari DAU. Hal ini sesuai dengan konsep yaitu DAU diberikan dalam rangka pemerataan antar daerah. Variabel kapasitas fiskal berpengaruh pada taraf nyata 0.1. Variabel luas daerah dan populasi berpengaruh positif terhadap besarnya DAU, hal ini sesuai dengan formula penghitungan DAU yaitu semakin banyak jumlah penduduk dan semakin luas suatu daerah maka DAU yang diterima pemerintah daerah semakin besar. Populasi memiliki respon yang tidak elastis dalam jangka pendek, setiap penambahan 1 juta penduduk maka penerimaan DAU bertambah hanya sebesar Rp133 600. Dummy desentralisasi fiskal bernilai positif dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa setelah desentralisasi fiskal terjadi kenaikan dana lokasi umum yang merupakan dana transfer dari pemerintah pusat. Walaupun pada masa desentralisasi fiskal PAD lebih besar, namun karena pengeluaran juga relatif lebih besar pada masa desentralisasi fiskal sehingga diperlukan dana alokasi yang lebih besar. Fenomena ini menunjukkan bahwa dengan desentralisasi fiskal ketergantungan daerah terhadap dana dari pemerintah pusat semakin besar. Peningkatan PAD sehubungan dengan kebebasan menggali potensi daerah pada masa desentralisasi fiskal belum bisa menutupi kebutuhan daerah sehingga dibutuhkan dana alokasi umum yang juga lebih besar pada masa desentralisasi fiskal. Dengan berjalannya waktu dalam implementasi desentralisasi fiskal diharapkan penerimaan pemerintah daerah dari PAD akan semakin besar sehingga dana transfer DAU dari pemerintah pusat akan bisa semakin dikurangi untuk menuju pada kemandirian fiskal daerah sesuai dengan cita-cita dari otonomi daerah. Tabel 14 Faktor-faktor yang memengaruhi Dana Alokasi Umum di Indonesia Elastisitas Variabel Parameter Estimasi t-statistik Prob Jangka Pendek Jangka Panjang Label Variabel Intercep -382799.5000 -3.0698 0.0022 - - Kapfkl -0.0219 -1.2631 0.0966 -0.0171 0.9832 Kapasitas fiskal Luas 1.4521 2.2092 0.0272 0.0366 1.0379 Luas Pop 0.0479 6.8640 0.0000 0.1336 1.1542 Populasi LDAU 0.9491 39.0305 0.0000 - - Lag DAU DDF 847983.6000 5.9092 0.0000 - - Dummy desentralisasi F hitung = 1112.87 R 2 Adj = 0.9293 D h = 5,93 Sumber : Data diolah

5.1.2 Pajak Daerah