Akar Terdapat dua macam akar pada tanaman manggis yaitu akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang bersifat sangat kuat dan menjulur cukup dalam ke tanah, sedangkan pada akar serabut bersifat lemah dan cenderung agak dangkal
dalam menjulur ke tanah. Akar tanaman manggis mengalami pertumbuhan yang lambat sehingga secara bertahap dalam jangka waktu tertentu mengalami layu
bahkan mati. Namun, tidak semua tanaman manggis yang ada memiliki sistem perakaran yang lemah. Hal ini tergantung pada kondisi lingkungan alam sekitar dan
juga pengaruh dari sifat dan karakteristik tanaman manggis itu sendiri. Buah
Buah manggis terbentuk tanpa melalui penyerbukan terlebih dahulu apomixis. Buah manggis ini memiliki tipe buah buni berbentuk bulat dan bercupat
yang berdiameter 4-7 cm dengan kelopak yang masih menempel pada buahnya. Saat masih muda kulit buah manggis berwarna hijau dan berubah menjadi merah
keunguan setelah tua atau matang. Buah ini memiliki segmen dengan 5-8 segmen tiap buah. Daging buah yang ada berwarna putih susu, bertekstur halus dan
memiliki aroma yang khas. Setiap segmen pada daging buah biasanya terdapat biji yang berukuran cukup besar. Buah manggis yang masak biasanya memiliki berat
berkisar antara 30-140 gram, tebal kulitnya sekitar 5 mm, getah berwarna kuning, warna petal merah dan stigma halus dengan diameter 8-12 mm.
Biji Biji tanaman manggis berbentuk bulat agak pipih, berwarna coklat muda dan
terbungkus atau dilapisi oleh arillode berwarna putih. Biji manggis ini tergolong dalam biji berkeping dua Dicotyledonae yang dapat digunakan untuk
perkembangbiakan tanamannya dan juga bersifat polinucellus yakni dapat tumbuh lebih dari satu semaian tiap bijinya.
2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis
Buah manggis merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, yakni mengandung kalori, protein, lemak,
karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan air. Oleh karena itu buah manggis cocok dikonsumsi oleh tubuh karena buah
manggis sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pada tubuh. Pada kulit buah sebelah dalam rind kaya akan zat-zat seperti zat petein, catechin,
tannin, dan rosin. Bila dilihat dari kandungan gizinya, buah manggis tidak
jauh berbeda dengan buah-buahan lainnya hanya saja pada buah manggis memiliki kadar kandungan karbohidrat yang lebih tinggi daripada buah-
buahan lainnya. Kandungan gizi buah manggis juga bermanfaat sebagai obat anti inflamasi anti radang dan obat diare. Kulit buahnya kaya akan
xanthone yaitu antioksidan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh serta dapat dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil dan air rebusannya dapat dijadikan sebagai obat. Komposisi kandungan gizi buah
manggis per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kandungan dan komposisi buah manggis setiap 100 gram bahan.
Jenis Gizi Kandungan Gizi
Kalori 63 kalori
Protein 0,6 gr
Lemak 0,6 gr
Karbohidrat 15,6 gr
Kalsium 8 mg
Fosfor 12 mg
Besi 0,8 mg
Vitamin B1 0,03 mg
Vitamin C 2 mg
Air 83 gr
Sumber : Departemen Pertanian, 1999
2.1.2 Budidaya Buah Manggis
Tanaman manggis merupakan tanaman yang cocok untuk tumbuh di daerah tropik basah, sering ditemukan tumbuh bersama dengan tanaman
buah durian. Tanaman manggis ini tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut dpl, suhu optimal
yang baik yaitu berkisar antara 22-32 C dengan besarnya curah hujan
antara 1500-2500 mmtahun dan kelembaban 80 persen. Jenis tanah yang cocok untuk media tanam adalah tanah latosol dan andosol. Tanah ini
dipilih karena memiliki tingkat drainase yang baik, memiliki pH 5,0-7,0
dengan kedalaman lapisan olah tanah 50-200 cm. Meskipun daun dan buah manggis tahan terhadap sinar matahari, namun tanaman ini memerlukan
naungan pada saat masih kecil. Naungan secara kontinu akan dikurangi dengan semakin besarnya tanaman. Tanaman manggis termasuk tanaman
yang cocok untuk ditumpangsarikan dengan tanaman buah-buah lainnya.
2.1.3 Penanaman