Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran Pemasaran

distribusinya agar alokasi bauran pemasaran yang disusun oleh perusahaan dapat memenuhi sasaran dan tujuannya. Faktor teknologi menempati posisi terakhir dari lima elemen faktor di atas. Meskipun teknologi mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan di suatu perusahan namun pada PT. Agroindo Usaha Jaya faktor teknologi tersebut memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar dalam perumusan alokasi bauran pemasaran manggis pada perusahaannya. Hal ini dikarenakan dalam proses produksi dan distribusi untuk produk ekspor pada PT. Agroindo Usaha Jaya masih menggunakan peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang belum begitu canggih.

4.3.1.2 Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis Perusahaan Berdasarkan pada pengolahan data tingkat tiga diperoleh bobot dari setiap elemen aktor terhadap masing-masing faktor yang berpengaruh terhadap alokasi bauran pemasaran manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya. Aktor yang paling berpengaruh dalam harga produk adalah manajer ekspor dengan bobot 0,536. Manajer ekspor merupakan salah satu pihak manajemen perusahaan yang memang seharusnya lebih memiliki pengetahuan tentang berapa harga jual produk yang sesuai di pasar karena manajer ekspor melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan serta mengatur berbagai kebijakan teknis di lapangan termasuk melakukan koordinasi dengan importir dalam hal melakukan pesanan dan penetapan harga. Aktor kedua yang berpengaruh adalah direktur yang memiliki bobot 0,348. Aktor ini secara struktur lebih tinggi dibandingkan dengan manajer accouting dan manajer ekspor. Berdasarkan dari pertimbangan manajer ekspor, direktur melakukan penetapan harga jual produk yang sesuai. Manajer accounting berada pada posisi terakhir prioritas elemen aktor. Seorang manajer accounting tidak berperan secara serius dalam menentukan harga jual produk yang akan dipilih karena aktor ini hanya memberikan pertimbangan mengenai harga jual produk perusahaan. Tabel 11. Prioritas elemen aktor yang berperan dalam alokasi bauran pemasaran manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya Elemen Faktor Elemen Aktor Dir MA ME Harga Produk HP 0,348 0,116 0,536 Perusahaan Pesaing PP 0,294 0,108 0,598 Saluran Distribusi SD 0,325 0,164 0,512 Selera Konsumen SK 0,256 0,096 0,648 Teknologi Tek 0,451 0,122 0,427 Dalam hal perusahaan pesaing, aktor yang menjadi prioritas utama adalah manajer ekspor dengan bobot 0,598. Dengan kenyataan bahwa manajer ekspor terjun secara langsung dan intens berhubungan dengan berbagai pasar yang ada, maka manajer ekspor dapat mengetahui siapa saja yang menjadi pesaing dari perusahaannya, bagaimana tingkat persaingannya, dan bagaimana strategi yang digunakan untuk menghadapi pesaing tersebut. Kemudian aktor kedua adalah direktur yang merupakan aktor yang berperan dalam menghadapi persaingan yang ada. Seorang direktur tidak terlalu banyak berperan dalam hal-hal teknis tetapi lebih banyak berperan pada hal-hal yang bersifat konseptual, kebijakan direktur dalam menghadapi persaingan diperlukan untuk mempertahankan pasar yang sudah dikuasai oleh perusahaan serta memasuki pasar baru yang potensial. Selanjutnya manajer accounting yang juga berkecimpung langsung dengan kegiatan dalam perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung akan ikut dalam perumusan strategi untuk menghadapi para pesaing. Manajer ekspor menjadi aktor dengan prioritas tertinggi dalam hal saluran distribusi dengan bobotnya sebesar 0,512. Kondisi kerja manajer ekspor yang secara langsung berhubungan dengan pasar luar negeri dapat menjadi tempat pertama yang akan mendapatkan informasi mengenai saluran-saluran distribusi yang baik yang akan digunakan oleh perusahaan. Setiap informasi yang berasal dari pasar mengenai saluran distribusi selanjutnya dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan perusahaan guna menentukan saluran terbaik yang akan . Kemudian sesuai dengan peringkatnya direktur dengan bobot 0,325 akan menjadi aktor berikutnya yang akan menampung segala informasi yang kemudian disaring dalam pengambilan keputusan. Dan terakhir manajer accounting dengan bobot 0,164 menjadi aktor yang akan membantu menentukan bagaimana suatu keputusan mengenai saluran distribusi terbaik akan diambil dengan mempertimbangkan semua informasi yang ada. Dalam konteks selera konsumen, manajer ekspor masih menjadi aktor yang berperan sebagai aktor utama dengan bobot 0,648. Secara teknis dalam setiap rutinitas kerjanya, manajer ekspor terjun langsung ke berbagai pasar yang ada untuk memasarkan hasil dari produk di perusahaannya. Karena hal tersebut maka manajer ekspor memiliki pengetahuan yang luas mengenai bagaimana selera suatu konsumen yang satu dan konsumen yang lainnya. Sementara direktur menjadi aktor selanjutnya dengan bobot 0,256, sebagai aktor yang menerima segala informasi dari manajer ekspor mengenai keadaan selera konsumen sasaran ekspor buah manggisnya. Ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengetahui bagaimana selera konsumen tersebut, apa keinginannya, dan seberapa besar potensialnya konsumen tersebut. Manajer accounting menjadi aktor terakhir dengan bobot 0,096. Dalam rutinitasnya manajer accounting tidak langsung berhubungan dengan konsumen. Sehingga pengetahuan seorang manajer accounting tentang selera konsumen menjadi prioritas terakhir. Namun, manajer accounting juga tetap mempengaruhi dalam efektifitas strategi yang akan dirumuskan oleh perusahaan. Sebagai pimpinan di perusahaan, direktur menjadi aktor yang berperan besar sebagai penentu dalam melakukan penggunaan berbagai teknologi yang diperlukan oleh perusahaan seperti juga terlihat pada bobot yang diperolehnya sebesar 0,451. Direktur dapat mengetahui teknologi apa saja yang baik digunakan oleh perusahaan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari setiap lini kegiatan yang ada pada perusahaan. Pemanfaatan teknologi juga dipengaruhi oleh manajer ekspor dengan bobotnya sebesar 0,427. Aktor ini memberikan masukan kepada direktur mengenai teknologi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan baik yang digunakan dalam produksi, pengemasan, dan distribusi sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan dari para konsumennya. Manajer accounting juga ikut membantu dalam pengadaan teknologi di perusahaan dengan bobot 0,122, sehingga dengan teknologi tersebut kenyamanan kerja akan dirasakan para karyawannya dalam setiap tingkatan dan akan mendukung terbentuknya peningkatan kinerja para karyawan tersebut.

4.3.1.3 Elemen Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran Manggis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan

2 13 123

Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT. Agroindo Usaha Jaya

2 19 113