dengan kedalaman lapisan olah tanah 50-200 cm. Meskipun daun dan buah manggis tahan terhadap sinar matahari, namun tanaman ini memerlukan
naungan pada saat masih kecil. Naungan secara kontinu akan dikurangi dengan semakin besarnya tanaman. Tanaman manggis termasuk tanaman
yang cocok untuk ditumpangsarikan dengan tanaman buah-buah lainnya.
2.1.3 Penanaman
Tanaman manggis biasanya dikembangkan dengan perbanyakan biji, karena bibit manggis adalah true-to-type identik dengan genetik
induknya, batang tegak, kuat, tahan hama dan penyakit serta tidak mudah roboh. Tetapi saat ini mulai dikembangkan perbanyakan secara vegetatif
dengan sambungan maupun susunan. Perbanyakan secara vegetatif memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga perlu perawatan khusus
dengan cara seperti medianya harus remah dan subur, mengandung air yang cukup banyak tetapi tidak sampai menggenang.
Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan, dengan lubang tanam berukuran 100 x 100 x 50 cm untuk tanah yang gembur. Lubang
tanam dibiarkan terbuka selama kurang lebih dua minggu sebelum diisi dengan campuran tanah galian bagian atas. Pemberian pupuk diberikan
dengan dosis 30 kg untuk pupuk kandang, 50 gr untuk pupuk urea, 25 gr untuk pupuk TSP, dan 20 gr untuk pupuk KCL. Pemberian pupuk
dilakukan secara berkala yaitu sebulan sekali. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman manggis adalah 10 x 10 m untuk tanaman yang berasal dari biji,
dan 5 x 5 m untuk tanaman yang berasal dari sambungan. Sebagai tanaman pelindung dapat digunakan pisang dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m yang
ditanam dua bulan sebelum tanaman manggis tersebut ditanam dan naungan perlu dipertahankan sampai tanaman berumur 2-4 tahun. Untuk
menjaga kelembaban tanaman, sebaiknya diberi mulsa secukupnya pada sekeliling tanaman.
2.1.4 Perbanyakan Tanaman
Tanaman manggis dapat dikembangkan dan diperbanyak dengan menggunakan dua cara yaitu:
a. Perbanyakan dengan biji
Tanaman manggis dapat diperbanyak dengan menggunakan biji tapi bukan merupakan perbanyakan secara generatif, karena biji manggis
yang terbentuk terjadi secara apomixis. Biji mempunyai viabilitas yang rendah dan cepat mengalami kemunduran. Biji harus segera
dikecambahkan segera setelah diambil dikeluarkan dari buahnya. Apabila biji tersebut tetap berada dalam buah, biji manggis tetap
bertahan viabilitasnya selama 3-5 minggu. Makin besar bijinya makin baik pertumbuhan tunasnya. Tanaman yang diperbanyak dengan biji
umumnya mulai berbuah pada umur 8-15 tahun. b.
Perbanyakan secara vegetatif Perbanyakan tanaman manggis secara vegetatif dapat berupa stek,
cangkok, penempelan, penyambungan, dan penyusunan. Cara yang paling berhasil diantara berbagai cara tersebut adalah cara yang
dilakukan dengan berupa penyambungan yaitu sambung pucuk. Cara ini lebih hemat dalam menggunakan cabang entris batang atas.
Sebagai entris digunakan tunas ujung yang masih muda daunnya tetapu telah cukup keras. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai yang
sudah berumur dua tahun atau yang diameter batangnya sekitar 0,5 cm dan mempunyai kulit batang yang berwarna hijau. Metode ini
penyambungan celah lebih berhasil daripada metode sisi.
2.1.5 Pemeliharaan Tanaman