Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Manggis

mengenai analisis persepsi dan prioritas konsumen dalam keputusan pembelian manggis dengan menggunakan Analitycal Hierarchy Process AHP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa buah manggis masih kurang diminati dibandingkan dengan buah lainnya, baik nasional maupun impor. Buah manggis menempati peringkat ketujuh yang diprioritaskan konsumen diantara empat jenis buah nasional lainnya dan lima jenis buah impor. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan AHP diperoleh faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi konsumen rumah tangga membeli manggis diantaranya harga manggis koefisien + 0,1888, frekuensi pembelian koefisiean – 0,1141 dan rata-rata jumlah pembelian manggis koefisien + 0,050 dari standar error a 5 persen. Ketersediaan buah merupakan faktor pertama yang mempengaruhi keputusan untuk menyediakan manggis dengan permintaan bobot 0,186, harga bobot 0,152, atribut buah fisik bobot 0,139 dan faktor anggaran bobot 0,126. Selain itu, penelitian mengenai buah manggis juga telah dilakukan Susanto 2005 mengenai kajian strategis pengembangan agribisnis buah manggis di wilayah agropolitan. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan AHP secara horisontal diketahui bahwa pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas utama dalam pengembangan agribisnis buah manggis, prioritas selanjutnya adalah pengembangan kelembagaan ekonomi rakyat, pengembangan permodalan serta pengembangan iklim usaha. Hasil pengolahan data secara vertikal diketahui bahwa prioritas utama alternatif strategi yang direkomendasikan adalah alternatif strategi pengembangan peran lembaga penunjang agribisnis buah manggis dalam penyediaan bibit unggul dan inovasi teknologi budidaya guna menghasilkan tanaman manggis yang memiliki produktivitas tinggi, berorientasi dengan mutu yang dapat bersaing di pasar internasional.

2.5.2 Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Manggis

Penelitian mengenai pemasaran dan ekspor manggis sudah banyak dilakukan, diantaranya adalah Asrar 2001 tentang pemasaran manggis di Indonesia mengemukakan bahwa terdapat dua pola pemasaran manggis pada lokasi I Kecamatan 2x11 Enam Lingkung dan tiga pola pemasaran manggis pada lokasi II Kecamatan Lubuk Alung. Lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengumpul tingkat desa pengepul, pedagang antar kota PAK, pedagang besar PB dan pedagang pengecer PP. Pola satu relatif lebih dominan dibandingkan dengan pola dua dan tiga karena pertimbangan harga yang ditermia lebih tinggi dan proses pembayaran secara tunai. Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola satu lokasi I adalah total marjin pemasaran paling kecil sebesar 48,132 persen dari total harga akhir dan farmer’s share paling besar mencapai 51,868 persen dari total harga akhir. Berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar serta indikator-indikator efisiensi pema saran farmer’s share, maka sistem pemasaran buah manggis dari kedua lokasi belum efisien. Penelitian Pakpahan 2006 tentang Analisis Sistem Pemasaran Manggis mendapatkan enam pola pemasaran manggis pada lokasi I Desa Babakan dan enam pola pemasaran manggis pada lokasi II Desa Karacak. Lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengumpul antar desa, pedagang pengumpul antar kota, eksportir, supermarket, dan pedagang pengecer. Hasil dari analisis adalah marjin pemasaran menunjukkan pola pemasaran enam lokasi I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien karena memiliki total marjin pemasaran yang paling kecil yaitu sebesar 70 persen dan farmer’s share yang terbesar yaitu sebesar 30 persen. Pada lokasi II, saluran pemasaran yang efisien merupakan saluran pemasaran enam karena memiliki total marjin pemasaran terkecil sebesar 74 persen dan farmer’s share terbesar sebesar 26 persen. Penelitian Novansi 2006 tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Beberapa Buah-Buahan Penting Indonesia. Menganalisis perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting di Indonesia menurut negara tujuan ekspor dan menganalisis pengaruh faktor- faktor harga domestik, harga ekspor, nilai tukar rupiah, volume ekspor ke negara lain dan volume ekspor periode sebelumnya terhadap volume ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia. Perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia seperti pisang, manggis, mangga dan rambutan selama tahun 2002-2003 cenderung menurun. Penurunan yang terjadi masing-masing untuk pisang adalah sebesar 99,23 persen, manggis 83,55 persen, mangga 32,78 persen dan rambutan 18,4 persen. Tetapi pada tahun 2004 ekspor beberapa buah tersebut kecuali manggis kembali menunjukkan peningkatan yaitu pisang 18,2 persen, mangga 28,7 persen dan rambutan 51,13 persen. Pada tahun yang sama 2002-2004 ekspor nanas menunjukkan perilaku yang cenderung menurun dengan rata- rata penurunan sebesar 75,97 persen atau rata-rata sebesar 455.830 kg.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah segar. Produk buah-buahan yang diekspor oleh PT. Agroindo Usaha Jaya meliputi manggis dan rambutan. Selain buah-buahan, perusahaan ini juga mengekspor berbagai jenis rempah- rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, daun salam, dan pete kupas. Dalam menghadapi persaingan di pasar mancanegara, PT. Agroindo Usaha Jaya perlu merumuskan strategi pemasaran ekspor yang efektif agar dapat mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Adapun perumusan strategi pemasaran ekspor tersebut harus didasarkan pada visi dan misi yang ada di perusahaan. Visi dan misi mencerminkan suatu perusahaan dalam mengambil suatu kebijakan guna mencapai tujuannya dalam jangka waktu tertentu. Tanpa adanya visi dan misi maka suatu perusahaan akan kehilangan arah dan tujuan serta hasil yang hendak ingin dicapai. PT. Agroindo Usaha Jaya merumuskan strategi pemasaran ekspor untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan menetapkan STP Segmentasi, Targeting dan Positioning, serta dengan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari product produk, price harga, place tempat dan promotion promosi. Setelah melakukan analasis terhadap STP dan bauran pemasaran yang ada pada perusahaan, kemudian dilakukan proses identifikasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pengembangan ekspor manggis pada perusahaan. Selanjutnya dalam pemilihan pengambilan keputusan, digunakan alat bantu analisis yang tepat. Alat analisis yang digunakan dalam membantu pengambilan keputusan salah satunya adalah menggunakan Analitycal Hierarchy Process AHP. Metode AHP merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan bagi perorangan maupun kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi dan memperoleh pemecahan yang diinginkan dari persoalan yang ada. Metode AHP juga memasukkan pertimbangan nilai-nilai pribadi secara logis.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan

2 13 123

Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT. Agroindo Usaha Jaya

2 19 113