Panen Pasca Panen Karakteristik Buah Manggis

drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

2.1.7 Panen

Secara umum buah manggis mulai dapat dipanen setelah berumur 6- 8 tahun jika dikembangkan dengan biji umur produktifnya bisa mencapai 80 tahun. Namun dengan pengembangan teknik budidaya saat ini pohon manggis dengan tinggi hanya 5 meter sudah dapar dipanen pada umur 5-7 tahun. Ciri-ciri buah manggis yang sudah siap untuk dipanen adalah kulit buahnya berwarna ungu kemerah-merahan atau merah muda. Pemanenan buah manggis pada saat 6-8 tahun awal berbuah produktivitasnya masih rendah yaitu sekitar 30 kgpohon, kemudian pada tahun-tahun selanjutnya produktivitasnya terus meningkat sampai 50 kgpohon saat pohon sudah berusia 10-15 tahun. Setelah pohon berusia 15 dan seterusnya maka sessuai dengan siklus daur hidup produktivitas manggis semakin menurun seiring dengan masa produktif manggis tersebut. Pemanenan buah manggis sangat tergantung pada tujuan pemasaran. Manggis untuk ekspor dipanen pada umur 104-108 hari setelah bunga mekar, dengan kriteria kulit buah berwarna ungu kemerah-merahan hingga kulit buah masih hijau dengan ungu merah mencapai 10-25 persen. Hal terpenting sewaktu panen adalah menjaga agar buah tidak jatuh dari pohonnya sehingga tidak menyebabkan memar atau pecah pada buah.

2.1.8 Pasca Panen

Buah manggis yang telah dipetik dapat tetap segar hingga sampai 49 hari jika disimpan dalam ruangan yang bersuhu 4-6 o C dan dalam suasana yang lembab. Berdasarkan hal tersebut, buah manggis tersebut dapat dipasarkan ke pasar yang jauh seperti untuk keperluan ekspor sehingga dapat menjadi keuntungan bagi para eksportir. Manggis untuk ekspor sebaiknya dalam kondisi sepal masih lengkap. Pengepakan umumnya menggunakan kemasan kotak karton yang berisi 5-10 kg manggis, sedangkan untuk mengurangi tekanan digunakan bantalan potongan kertas. Kalangan eksportir manggis umumnya mengelompokkan buah manggis ekspor dalam tiga atau empat grade. Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor Kelas Jumlah BuahKg 3 Kelompok 4 Kelompok A 8-9 6-7 B 9-10 7-8 C 10 9-10 D - 10 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten, 2004

2.2 Konsep Strategi Pemasaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan

2 13 123

Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT. Agroindo Usaha Jaya

2 19 113