Hasil Uji Angka Lempeng Total

39 390 450 900 350 600 Standar Nilai SNI Maks 5,0 x 10 5 1 10 100 1000 10000 100000 1000000 A B C D E N il ai AL T Ko l g -1 Contoh Penilaian hasil uji ALT produk ikan pindang bandeng berada di bawah ambang batas jumlah standar SNI 5,0 x 10 5 koloni g -1 secara keseluruhan rataan hasil uji ALT adalah sebesar 5,4 x 10 2 koloni g -1 , sehingga dikatakan bahwa jumlah nilai ALT pada contoh ikan pindang bandeng dari Cindy Group masih berada di bawah ambang batas jumlah standar SNI Ikan Pindang bandeng 2717:2009. Nilai pengujian ALT digunakan untuk mengukur derajat pencemaran, sehingga dilihat dari hasil perhitungan ALT contoh produk ikan pindang bandeng dapat dikatakan bahwa contoh produk baik dan aman dikonsumsi oleh manusia karena tidak lebih dari 5,0 x 10 5 koloni g -1 Gambar 6.

2. Hasil Uji Escherichia coli

Bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi adalah Escherichia coli, karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia dan umumnya bukan patogen penyebab penyakit. Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora dan merupakan flora normal di usus. Bakteri E coli merupakan bakteri yang sangat mudah tumbuh pada produk perikanan bila tidak ditangani secara benar. Bakteri ini dapat merugikan manusia, jika makanan yang dikonsumsi telah terkontaminasi, sehingga dalam menggunakan produk perikanan kandungan bakteri tersebut harus rendah atau tidak ada sama sekali. Berdasarkan pengujian terhadap lima contoh produk ikan pindang bandeng yang di produksi oleh Cindy Group dikultur pada media EMBA dinyatakan tidak teridentifikasi bakteri E. coli Lampiran 6. EMBA adalah media selektif dan media differensial. Media diferensial merupakan media yang dapat menumbuhkan beberapa jenis bakteri dan menyebabkan koloni- koloni suatu bakteri tertentu mendapatkan bentuk yang khas. Media yang digunakan pada pengujian produk ini adalah Eosin Methylene Blue Agar EMBA yang dapat menumbuhkan bakteri kelompok Enterobacteriaceae, salah satunya adalah E. coli yang akan tumbuh dengan membentuk koloni berwarna hijau dengan kilap logam. EMBA juga mengandung karbohidrat laktosa, sehingga media ini cocok untuk menguji produk yang mensyaratkan hasil uji dengan kandungan E. coli negatif. Gambar 6 Grafik Nilai ALT 40

3. Hasil Uji Salmonella

Salmonella adalah salah satu bakteri yang seringkali menyebabkan penyakit cukup serius apabila mencemari makanan yang dikonsumsi manusia. Pada pengujian identifikasi bakteri Salmonella, metode yang digunakan adalah metode analisa kualitatif positifnegatif. Metode analisa kualitatif memiliki tahapan-tahapan tertentu dengan tujuan mengetahui ada tidaknya suatu mikroorganisme dalam makanan. Tujuan pengidentifikasian bakteri Salmonella pada metode ini adalah untuk mengetahui mutu ataupun suatu produk berdasarkan kemasan atau sifat mikrobiologinya. Pengujian mikrobiologi pada contoh makanan akan selalu mengacu kepada persyaratan makanan yang sudah ditetapkan sesuai SNI. Hasil pengujian terhadap contoh produk disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil pengujian identifikasi bakteri Salmonella Kode Contoh Media uji Kesimpulan Hasil LB RV TTB HEA XLDA BSA TSIA LIA A + - - - - - - - Negatif B + - - - - - - - Negatif C + - - - - - - - Negatif D + - - - - - - - Negatif E + - - - - - - - Negatif Keterangan: 1. LB : Media Uji Lactose broth 2. RV : Media Uji Rappaport-Vassiliadis 3. TTB : Media Uji Tetrathionate Broth 4. HEA : Media Uji Hektoen Enteric Agar 5. XLDA : Media Uji Xylose Lysine Deoxycholate Agar 6. BSA : Media Uji Bismuth Sufite Agar 7. TSIA : Media Uji Triple Sugar Iron Agar 8. LIA : Media Uji Lysin Iron Agar LIA Tabel 8 menunjukkan, bahwa keseluruhan contoh yang diuji negatif Salmonella. Menurut Oscar, et. al 2009 hasil pemeriksaan yang positif Salmonella memang jarang ditemukan, karena potensi penyebaran bakteri ini memang lebih rendah dibandingkan dengan bakteri lainnya seperti E. coli. Kemungkinan lain penyebab tidak adanya cemaran pada produk ikan pindang Bandeng adalah faktor pemanasan dalam proses pemindangan yang dapat mencapai suhu 100-120 C. Pada suhu ini Salmonella tidak mampu bertahan hidup, suhu optimum untuk pertumbuhan Salmonella adalah pada suhu 38 C.

4. Hasil Uji Vibrio Cholerae

Vibrio Cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil batang dan bersifat motil dapat bergerak. Spesies V. Cholerae kerap dikaitkan dengan sifat patogenesisnya pada manusia, terutama V. Cholerae penyebab penyakit kolera. Di Negara berkembang yang memiliki