Staphylococcus aureus Uji Mikrobiologi

23 tiga tabung seri pengenceran setelah diinkubasi pada waktu dan suhu tertentu. Tabung yang menunjukkan kekeruhan diinokulasi kedalam media BPA. Konfirmasi koloni terduga S. aureus dilakukan dengan uji koagulase dan uji tambahan. Metoda ini sesuai untuk pengujian rutin pada produk yang diduga mengandung jumlah S. aureus dengan populasi rendah. Selama melakukan analisis perlu untuk menjaga keamanan, keselamatan dan lingkungan kerja.

c. Uji Kimia KA dan Garam

1. KA

Pengujian KA mengacu pada SNI 01-2354.2-2006, BSN 2006. Prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut: Contoh dilumatkan hingga homogen dan di masukkan ke dalam wadah plastik atau gelas yang bersih dan tertutup. Kondisikan contoh pada suhu ruang dan dipastikan contoh masih tetap homogen sebelum ditimbang. Oven dikondisikan pada suhu yang akan digunakan hingga stabil, setelah itu cawan kosong di masukkan ke dalam oven minimal dua jam. Cawan kosong tadi di pindahkan ke dalam desikator sekitar 30 menit sampai mencapai suhu ruang dan ditimbang bobot kosong A. Contoh yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak dua gram ke dalam cawan B. Cawan yang telah berisi contoh di masukkan ke dalam oven tidak vakum pada suhu 105ºC selama 16–24 jam. Cawan yang berisi contoh dipindahkan menggunakan penjepit ke dalam desikator selama 30 menit C. Pengujian dilakukan minimal duplo dua kali. Penghitungan KA menggunakan rumus sebagai berikut: KA = � − � B − A � 100 Keterangan : A : berat cawan kosong dinyatakan dalam gram B : berat cawan + contoh awal dinyatakan dalam gram C : berat cawan + contoh kering dinyatakan dalam gram

2. Kadar Garam

Pengujian kadar garam contoh mengacu pada SNI 01-2359-1991. Prosedur kerja yang dilakukan adalah sebelum dilakukan pengujian kadar garam, terlebih dahulu harus diketahui jumlah KA pada contoh yang akan diuji sesuai dengan SNI pengujian KA. Selanjutnya untuk pengujian kadar garam, satu sampai tiga gram contoh ditimbang dengan akurat dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml. 25-50 ml AgNO3 0,1 N dipipet ke dalam labu erlenmeyer, HNO3 pekat ditambahkan dan dididihkan perlahan menggunakan hotplate dalam kamar asam. Setelah itu ditambahkan 50 ml air bebas halogen dan didinginkan pada suhu kamar, tiga ml indikator Ferri ditambahkan dan ditittrasi dengan NH4 CNS 0,1 N sampai larutan berwarna coklat muda yang permanen. Untuk menghitung kadar garam pada produk perikanan digunakan rumus berikut: 24 NaCl = [vol AgNO 3 × N AgNO 3 − vol NH4 CNS × NH4 CNS] × 54,44 × 100 berat contoh × 1000 Hasil uji kimia ditabulasi dengan Microsoft Excel, kemudian analisis dengan analisis keragaman ANOVA kemudian dilakukan uji lanjutan dengan program Statistical Package Social Science SPSS Versi 20 untuk mengetahui apakah contoh yang diamati memenuhi standar SNI atau tidak. Langkah ini merupakan penegasan terhadap hasil analisis contoh.

4. Analisis Fishbone Diagram

Diagram sebab akibat merupakan analisis yang dapat digunakan untuk menggambarkan dengan jelas macam-macam penyebab yang dapat mempengaruhi mutu produk dan menganalisis hal-hal yang sesungguhnya terjadi dalam suatu proses. Menurut Gaspersz 1997, langkah-langkah pembuatan diagram sebab akibat adalah: 1. Penentuan karakteristik mutu, karakter inilah yang akan diperbaiki dan dikendalikan. 2. Menggambar panah besar dari kiri ke kanan. Menulis karakteristik mutu efekakibat pada sisi kanan panah. 3. Penulisan faktor utama yang mungkin menyebabkan efek pada pangkal panah yang mengarah pada panah utama. 4. Pada setiap item cabang, dituliskan faktor rinci yang dapat dianggap sebagai penyebab yang akan menyerupai ranting. Pada setiap ranting, dituliskan faktor lebih rinci dengan gambar panah yang lebih kecil; dan 5. Memastikan semua item telah masuk pada semua diagram sebab akibat. Diagram sebab akibat fishbone diagram dilihat pada Gambar 4.

5. Analisis Pareto Diagram

Diagram Pareto Pareto Chart adalah diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi Italia yang bernama Vilfredo Pareto pada abad XIX Nasution, 2004. Diagram Pareto digunakan untuk membandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang Gambar 4 Diagram Fishbone diagram Lingkungan Efek Manusia Prosedur Material Masalah utama