58
kerajinan tangan, atau mungkin dengan penelitian lebih lanjut bisa dimanfaatkan lagi menjadi sesuatu yang lebih memiliki nilai tambah.
4. Strategi WT
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal David, 2009. Pada posisi ini perusahaan menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal. Berdasarkan analisis matriks SWOT pada UKM PWN, dihasilkan dua alternatif strategi WT, yaitu: 1 Adanya pelatihan manajemen organisasi dan teknis operasional
produksi yang rutin, dan 2 Membuka jaringan, kerjasama dan mencari tahu sebanyak banyaknya mengenai informasi akses pasar.
Pada posisi ini perusahaan menghadapi posisi yang sulit, yaitu berada pada posisi yang lemah dan menghadapi ancaman dari luar. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan
manajemen organisasi dan teknis operasional produksi secara rutin. Pada situasi ini pihak manajemen harus bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk keberlanjutan usahanya. Hal yang bisa
dilakukan yaitu dengan meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan pelatihan dan penyuluhan secara sederhana yang sebelumnya sudah pernah dilakukan. Pelatihan terhadap SDM tersebut harus
tetap dipertahankan, karena dengan latihan dan penyuluhan secara rutin walaupun kondisi perusahaan dalam keadaan yang sulit, maka para pekerja akan mulai terbiasa dan mengaplikasikan apa yang telah
mereka dapatkan selama penyuluhan dan pelatihan guna mendapatkan kualitas minyak akar wangi yang bagus.
Membuka jaringan, kerjasama dan mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai informasi akses pasar merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan pada posisi ini. Perusahaan dapat menjaga
hubungan yang sudah terbentuk dengan para pelanggannya dan memanfaatkan hubungannya dengan para eksportir untuk mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai informasi tentang pasar minyak
akar wangi dunia. Pencarian akses pasar juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan media internet, kemudian mendaftarkan beberapa pasar-pasar potensial yang dapat dimasuki dalam penjualan minyak
akar wangi. Hal ini akan memudahkan pihak manajemen dalam memilih pasar yang potensial serta mengetahui kondisi pasar sekarang ini.
5.5.5 Analisis Matriks QSPM
Matriks perencanaan strategis kuantitatif merupakan tahap ketiga yang menyusun analitis perumusan strategi. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. Dalam
pembuatannya QSPM menggunakan analisis input dari tahap satu dan dan hasil pencocokan dari analisis tahap dua untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan di antara stratgi-
strategi alternatif David, 2009. Menurut David 2006, secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai
strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan
menentukan pengaruh kumulatif dari masing-masing faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal. Perhitungan QSPM dilakukan dengan mengalikan rata-rata bobot dari masing-masing identifikasi
lingkungan internal dan eksternal dengan nilai daya tarik AS maka diperoleh nilai total daya tarik TAS. Proses pemilihan prioritas strategi dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak-pihak
perusahaan yang memiliki otoritas dan kemampuan dalam memilih strategi bagi perusahaan. Matriks QSPM akan menentukan kemenarikan relatif relative attractiveness dari tindakan-tindakan strategi
alternatif yang dilakukan. Strategi alternatif dipilih dan diklasifikasikan dari hasil pencocokan oleh matriks SWOT, dan pada akhirnya terpilihlah empat alternatif strategi, yaitu strategi penetrasi pasar,
59
strategi pengembangan produk, strategi ekspor langsung, dan strategi pengembangan sumberdaya manusia. Penilaian penentuan alternatif strategi dengan QSPM dapat dilihat pada Lampiran 10.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan matriks QSPM mengalikan bobot dari masing-masing faktor dengan nilai daya tarik, maka dihasilkan total nilai daya tarik total
attractiveness score. Alternatif strategi yang dipilih yaitu strategi penetrasi pasar dengan nilai Total Attractiveness Score TAS terbesar yaitu 7.009, strategi kedua yaitu strategi pengembangan produk
dengan skor 4.886, strategi ketiga yaitu strategi ekspor langsung dengan skor 4.831, dan strategi terakhir yaitu strategi pengembangan sumber daya manusia dengan skor 2.964. Prioritas strategi yang
disarankan yaitu berdasarkan urutan pertama dengan nilai TAS terbesar sampai dengan urutan terakhir dengan nilai TAS terendah. Hasil analisis QSPM menghasilkan urutan prioritas strategi sebagai
berikut:
1. Strategi Penetrasi Pasar