31
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA
UKM PWN sebenarnya sudah berbentuk PT. dan berdiri berdiri sejak awal tahun 2002 yang merupakan cikal bakal pendiriannya, namun pada saat itu UKM PWN belum resmi memakai nama
PT. hal ini karena belum memiliki status badan hukum dan hanya merupakan sebuah usaha perorangan yang di miliki oleh H. Ede Kadarusman yang bertempat di Jl.Raya kamojang 002007 Kp.
Legok Pulus Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Pada mulanya, perusahaan ini bergerak di sektor agribisnis murni yang memfokuskan diri
dalam sektor pertanian jenis sayuran. Pada saat itu H. Ede Kadarusman adalah seorang pegawai sebuah BUMN, sehingga usaha ini merupakan bisnis sampingan setelah pekerjaannya sebagai
karyawan. Oleh karena itu, belum ada pemikiran dari pihak H. Ede Kadarusman untuk membuat legalitas atau badan hukum dari bisnisnya tersebut. Setelah H. Ede Kadarusman mengambil program
pensiun dini dari perusahaan tempatnya bekerja maka H. Ede Kadarusman mulai fokus terhadap bisnis ini dengan segera membuat status badan hukum dengan bentuk PT. Bersama beberapa orang
temannya maka terbentuklah PT. PWN. Hal yang mendasari H. Ede untuk mengubah status menjadi PT. semata-mata adalah untuk mempermudah dalam proses pemasarannya, terutama pemasaran
ekspor. Karena untuk bisa melakukan ekspor, maka perusahaan harus sudah berbadan hukum. Sebagaimana diketahui bahwa hampir 99 minyak akar wangi diekspor. Produk unggulan waktu itu
adalah kentang, namun selain itu juga memiliki produk pertanian yang lainnya. Setelah sekitar dua tahun lebih beroperasi dan mengalami peningkatan, baru pada awal tahun 2005 memiliki status badan
hukum berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor: C- 28396HT.01.01.TH.2005
dengan Notaris Irdawati Bachtiar, SH. Pada saat mulai naiknya harga komoditi minyak akar wangi Vetiver oil atau biasa disebut minyak usar oleh kalangan produsen di Garut yaitu sekitar awal tahun
2004, maka pemilik perusahaan waktu itu mengalihkan sekitar 60 bisnisnya untuk budidaya tanaman dan penyulingan minyak akar wangi.
Untuk dapat bersaing dengan para pelaku bisnis minyak akar wangi yang telah lebih dulu ada, maka saat itu H. Ede Kadarusman melakukan kerjasama permodalan dengan beberapa orang. Orang-
orang yang terlibat secara langsung dalam pendirian diantaranya: H. Ede Kadarusman, Tatang Wahyudin, Aris Faizal, Kusna Muharam, dan Hj. Iis Jubaedah. Saat ini PT. PWN mempunyai lahan
seluas 100 Ha. Dari total lahan yang dimiliki, skitar 20 Ha yang merupakan milik H. Ede, sedangkan sisanya merupakan tanah gabungan dari kelompok tani. Sampai saat ini PT. PWN telah memiliki
pabrik penyulingan minyak akar wangi sendiri dengan luas lahan pabrik 2000 m
2
serta memiliki dua buah ketel penyuling yang memiliki kapasitas produksi masing-masing 1.5-2 ton bahan baku akar
wangi. Pada awal berdirinya, perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar dari bisnis penyulingan
minyak akar wangi. Hal ini dikarenakan harga untuk komoditi ini sedang dalam harga yang cukup tinggi, yaitu mencapai angka Rp 750,000kg. Namun menginjak akhir tahun 2004 harga minyak akar
wangi terus menurun hingga mencapai titik terendah Rp 200,000kg yang merupakan harga terendah sepanjang sejarah perkembangan. Pada tahun-tahun berikutnya harga minyak akar wangi berangsur-
angsur membaik kembali. Sebagaimana layaknya suatu perusahaan, PT. PWN sudah mempunyai landasan hukum yang
kuat sesuai dengan peraturan-peraturan pemerintah yang ada, telah memenuhi persyaratan- persyaratan tersebut diatas. Surat-surat izin yang telah dimiliki yaitu:
32
1 Akte pendirian perusahaan
2 Tanda Daftar Perusahaan TDP
3 Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP
4 Surat Izin Tempat Usaha ITU
5 Izin lokasi dari BPN
6 Izin prinsip dari departemen perindustrian
7 Surat bukti kepemilikan tanah dari notaris.
4.2 VISI DAN MISI