Analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE

25 secara kualitatif bersifat deskriptif, digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan, serta faktor-faktor eksternal peluang dan ancaman dari perusahaan. Analisis kuantitatif dimulai dari tahap input melalui matriks IFE, dan matriks EFE, tahap pencocokan melalui matriks IE dan matriks SWOT dilanjutkan dengan tahap pengambilan keputusan yaitu pemilihan prioritas strategi pemasaran dengan menggunakan metode QSPM.

3.3.3.1 Tahap Pengumpulan Data

a. Analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE

Faktor-faktor internal diidentifikasi dengan matriks IFE. Matriks IFE mengklasifikasikan faktor-faktor internal menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan dan kuesioner. Wawancara dilakukan kepada pimpinan UKM, kepala bagian pemasaran UKM, pegawai UKM, kepala desa Sukakarya. serta kepala dinas perdagangan, perindustrian, dan UMKM. Pemilihan responden tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa pihak-pihak diatas mengetahui kondisi internal dari UKM PWN. Untuk kuesioner sendiri dibagikan kepada tiga orang pakar, yaitu dari pihak pengusaha dan pihak DAI. Menurut David 2004, tahapan dalam mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dalam matriks IFE adalah sebagai berikut : 1. Membuat daftar faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada kolom satu 2. Memberikan bobot pada setiap faktor dari 0.0 tidak penting sampai 1.0 paling penting pada kolom dua. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil dalam industri tersebut. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada setiap faktor harus sama dengan 1.0. Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategi internal tersebut kepada para responden dengan menggunakan metode paired comparison Kinnear dan Taylor, 1991. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap penenetu faktor internal. Setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3 untuk menentukan bobot. Skala yang digunakan untuk menentukan bobot adalah : 1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Tabel penilaian bobot faktor strategis internal Faktor Strategis Internal A B C D … Total Bobot A B C D … Total Sumber : Kinnear dan Taylor 1991 26 Menurut Kinnear dan Taylor 1991 bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus: ∑ Keterangan : αi = Bobot variable ke- i Xi = Nilai variable ke i i = 1,2,3…..,n n = Jumlah variabel 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor pada kolom 3 berdasarkan pengaruh bobot tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Penetuan rating untuk faktor internal berbeda dengan penentuan rating pada faktor eksternal. Pada faktor internal, rating dengan skala 4 dan 3 diberikan untuk faktor kekuatan, sedangkan skala 2 dan 1 untuk faktor kelemahan. 4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan peringkat atau rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. 5. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total skor menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internal. Matriks Internal Faktor Evaluation dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Matriks Internal Faktor Evaluation IFE No Faktor-Faktor Internal Kunci Bobot x Peringkat y Total Skor z = x x y Kekuatan A B C … Kelemahan A B C … Jumlah 1,0 Sumber : David, 2006 27

b. Analisis Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE