Strategi SO PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN

55 minyak akar wangi. Hal ini karena pemain utama dalam bisnis ini di dunia memang masih sangat terbatas. Saat ini hanya beberapa negara saja yang menjadi produsen utama, yaitu Haiti, Indonesia, China, India, Brazil, dan Jepang Lavania, 2003, sehingga peluang pasar masih sangat besar dan sangat perlu dilakukan peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan dunia sehingga bisa memperluas pangsa pasar.

5.5.4 Analisis Matriks SWOT

Menurut David 2009 analisis SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi, yaitu strategi SO kekuatan-peluang, strategi WO kelemahan-peluang, strategi ST kekuatan-ancaman dan strategi WT kelemahan- ancaman. Analisis SWOT merumuskan alternatif-alternatif strategi pemasaran yang bisa digunakan oleh UKM PWN dalam melakukan pemasarannya berdasarkan kondisi perusahaan saat ini yang digambarkan pada matriks I-E. Alternatif strategi pemasaran yang dihasilkan melalui analisis SWOT disusun dengan menggunakan kombinasi antara faktor-faktor strategis internal dan eskternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Hasil analisis SWOT UKM PWN dapat dilihat pada Lampiran 9. Berdasarkan analisis matriks SWOT, dirumuskan beberapa alternatif strategi pemasaran, yaitu sebagai berikut:

1. Strategi SO

Strategi SO adalah suatu cara yang digunakan untuk memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal David, 2009. Berdasarkan analisis matriks SWOT pada UKM PWN, dihasilkan tiga alternatif strategi SO yaitu: 1 Meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar, 2 Melakukan strategi ekspor langsung dengan memanfaatkan bantuan pemerintah maupun DAI, dan 3 Melakukan pengembangan dan diversifikasi produk dalam rangka perluasan pasar Meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar sangat penting untuk dilakukan. Hal ini karena melihat peluang pasar yang masih sangat terbuka untuk berkembangnya bisnis penyulingan minyak akar wangi, selain itu permintaan dunia terhadap minyak akar wangi sebesar ± 250- 300 tontahun yang belum bisa dipenuhi oleh pebisnis minyak akar wangi. Indonesia sendiri dalam empat tahun terakhir produksi minyak akar wanginya hanya berkisar 30-35 tontahun DAI 2007-2010. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dan optimalisasi produksi guna memenuhi permintaan dunia. Untuk bisa masuk dan berkompetisi di Pasar internasional, maka salahsatu strategi yang harus dilakukan yaitu direct exporting ekspor secara langsung. Disamping kekuatan terbesar yang sudah dimiliki UKM PWN yaitu sudah terpenuhinya persyaratan dalam melakukan ekspor secara administratif, perusahaan pun harus peka terhadap kekuatan dan peluang yang dimiliki yang bisa menunjang pemasaran ekspornya, misalnya saja dengan memanfaatkan berbagai bantuan baik itu dari DAI, maupun dari pemerintah. Bantuan dari DAI yang bisa dimanfaatkan yaitu mengenai informasi akses pasar dan teknologi yang bisa diterapkan dalam proses produksi minyak sehingga menghasilkan kualitas bagus yang bisa memenuhi standar internasional. Bantuan dari pemerintah sendiri seperti bantuan dalam bentuk penyuluhan, bantuan modal, ataupun peralatan untuk menunjang kegiatan operasional produksi. Dengan mendayagunakan seluruh kekuatan dengan optimal, maka peluang pun akan mudah diraih. Alternatif yang ketiga dari strategi SO adalah melakukan pengembangan dan diversifikasi produk dalam rangka perluasan pasar. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat tidak semua negara memiliki kebutuhan yang sama terhadap produk minyak akar wangi. Beberapa negara lebih tertarik 56 membeli produk minyak akar wangi kualitas regular, namun beberapa negara lainnya lebih memilih minyak akar wangi dengan kualitas premium. Sejauh ini permintaan pembeli lebih cenderung untuk membeli minyak akar wangi dengan kualitas regular, walaupun sebenarnya kualitas premium lebih bagus, hal ini berkaitan dengan pertimbangan harga yang ditawarkan. Selain itu diversifikasi produk penting untuk dilakukan mengingat harga minyak akar wangi yang cenderung fluktuatif. Dengan adanya diversifikasi produk akar wangi, maka dapat meminimalisir kemungkinan kerugian akibat ketidakstabilan harga minyak akar wangi.

2. Strategi WO