Teknik Analisis Data TINJAUAN PUSTAKA

2 Harga .708 5 Reliabel 3 Promosi .654 3 Reliabel 4 Tempat .709 3 Reliabel 5 Orang .704 4 Reliabel 6 Proses .734 5 Reliabel 7 Pelayanan .753 4 Reliabel 8 Sikap .720 4 Reliabel 9 Keputusan .716 5 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.8. dapat dilihat bahwa pembahasan reliabilitas instrumen variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach”s Alpha lebih besar dari 0,6 yang berarti bahwa instrumen variabel penelitian adalah reliabel.

3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model SEM yang dioperasikan melalui program AMOS 18. Alasan penggunaan SEM adalah karena SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik statistik yang memungkinkan pengukuran sebuah rangkaian hubungan yang relative ”rumit”, secara simultan. Permodelan penelitian melalui SEM memungkinkan seorang peneliti dapat menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat regresif maupun dimensional yaitu mengukur apa dimensi-dimensi dari sebuah konsep. SEM juga dapat mengidentifikasi dimensi-dimensi sebuah konsep atau konstruk dan pada saat yang sama SEM juga dapat mengukur pengaruh atau derajat hubungan faktor yang akan diidentifikasikan dimensi- dimensinya. Penelitian ini akan menggunakan 2 dua macam teknik analisis : Universitas Sumatera Utara 1. n Confirmatory factor Analysis pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam satu kelompok variabel dan mengidentifikasi unidimensionalitas variabel. 2. Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar hubungan antar variabel. Menurut Ghozali 2011:11 untuk membuat pemodelan SEM yang lengkap perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini : a Pengembangan Model Berdasar Teori Model persaman structural didasarkan pada hubungan kausalitas, dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan variabel lainnya. Kuatnya hubungan kualitas antara dua variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode analisis yang dia pilih, tetapi terletak pada justifikasi pembenaran secara teoritis untuk mendukung analisis. Jadi jelas bahwa hubungan antar variabel dalam model merupakan deduksi dari teori Ghozali, 2011:13. b Pengembangan Diagram Alur Path Diagram Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyusun model structural yaitu menghubungkan antar konstruk laten baik endogen maupun eksogen dan menyusun measurement model yaitu menghubungkan konstruk laten endogen atau eksogen dengan variabel indikator atau manifest Ghozali, 2011:14. Universitas Sumatera Utara Ketika measurement model telah terspesifikasi, maka peneliti harus menentukan reliabilitas dari indikator. Reliabilitas indikator dapat dilakukan dengan dua cara, 1 diestimasi secara empiris, 2 dispesifikasi Ghozali, 2011:122. Disamping menyusun model spesifikasi oleh peneliti memberi nilai fixed atau tetap baik structural dan measurement model, peneliti dapat juga membuat spesifikasi korelasi antara konstruks eksogen atau antara konstruk endogen. c Konversi DiagramAlur Path Diagram kedalam Persamaan Setelah teori atau model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model tersebut kedalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri: 1. Persamaan persamaan struktural Structural Equations. Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai produk 2. Persamaan spesifikasi model pengukuran Measurement Model. Pada spesifikasi itu peneliti menentukan variable mana mungukur konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan antar konstruk atau variabel Universitas Sumatera Utara Gambar 3.10. Diagram Alur path diagram Penelitian Produk X3 X2 X1 Harga Tempat Promosi Keputusan Sikap Z1 Z2 Orang Proses Pelayanan e3 e2 e1 e4 X4 e7 e6 e5 e8 e9 X22 X21 X20 X23 X24 e12 e11 e10 X12 X11 X10 e15 e14 e13 X15 X14 X13 e18 e17 e16 e19 X18 X17 X16 X19 e22 e21 e20 e23 e24 X7 X6 X5 X8 X9 e27 e26 e25 e28 X27 X26 X25 X28 E31 E30 E29 E32 E33 E36 e35 e34 E37 X31 X30 X29 X32 X33 X36 X35 X34 X37 Universitas Sumatera Utara Konversi Diagram Alur Path Diagram ke dalam Persamaan Setelah teori atau model teoritis dikembangan dan digambarkan dalam sebuah diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model tersebut kedalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri: 1. Persamaan-persamaan struktural Structural Equations. Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kualitas antar berbagai konstruk. 2. Persamaan spesifikasi model pengukuran Measurement Model. Pada spesifikasi itu peneliti menentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan antar konstruk atau variabel. Berdasarkan model diagram alur di atas, maka persamaan dalam penelitian ini dapatdilihat dalam Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.3. Model Persamaan Konsep Eksogenous Model Pengukuran Konsep Endogenous Model Pengukuran X1= λ1 produk + e1 X2=λ2 produk + e2 X3=λ3 produk + e3 X4=λ4 produk + e4 X5=λ5 harga + e5 X6=λ6 harga + e6 X7 = λ7harga + e7 X8 = λ8harga + e8 X9 = λ9harga + e9 X10=λ10promosi + e10 X11=λ11promosi + e11 X12=λ12promosi + e12 X13=λ13tempat + e13 X14=λ14tempat + e14 X31=λ31 sikap + e31 X32=λ32sikap + e32 X33=λ33sikap + e33 X34=λ34keputusan + e34 X35=λ35keputusan + e35 X36=λ36keputusan + e36 X37=λ37keputusan + e3 Universitas Sumatera Utara X15=λ15tempat + e15 Konsep Eksogenous Model Pengukuran Konsep Endogenous Model Pengukuran X16=λ16orang + e16 X17=λ17orang + e17 X18=λ18orang + e18 X19=λ19orang + e19 X20=λ20proses + e20 X21=λ21proses + e21 X22=λ22proses + e22 X23=λ23proses + e23 X24=λ24proses + e24 X25=λ25pelayanan + e25 X26=λ26pelayanan + e26 X27=λ27pelayanan + e27 X28=λ28pelayanan + e28 X29=λ29sikap + e29 X30=λ30sikap+ e30 Konsep Eksogenous Model Pengukuran Konsep Endogenous Model Pengukuran Model Struktural Sikap = £1 produk + £2 harga+ £3 promosi + £4tempat + £5orang+ £6 proses + £7pelayanan + Z1 Keputusan= γ1 sikap+ Z2 Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini 2013. Seperti yang terlihat pada diagram, variabel terukur yang pertama dari tiap latent variable adalah dikhususkan memiliki faktor loading dari λ = 1 λ adalah terminology yang digunakan oleh LISREL, serupa dengan koefisien dari model yang diukur berbobot regresi pada AMOS untuk menentukan unit-unit yang diukur pada unobserb variable, Arbuckle dalam Ghozali 2011:63. Sambungan Universitas Sumatera Utara Memilih Matriks Input dan Estimasi Model Yang Diusulkan Model persamaan structural berbeda dari teknik analisis multivariate lainnya, SEM hanya menggunakan data input berupa matrik variankovarian atau matrik korelasi Ghozali, 2011:63. Pada awalnya model persamaan structural diformulasikan dengan menggunakan input matrik variankovarian sehingga juga dikenal dengan covariance structural analysis. Matrik kovarian memiliki kelebihan daripada matrik korelasi dalam memberikan validitas perbandingan antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda.Namun demikian interpretasi hasil lebih sulit jika menggunakan matrik kovarian oleh karena itu nilai koefisien harus diinterpretasikan atas dasar unit pengukuran konstruk. Matrik korelasi memiliki range umum yang memungkinkan membandingkan langsung koefisien dalam model Ghozali, 2011:63. Menilai Identifikasi Model Structural Problem identifikasi adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan unique estimate. Cara melihat tidak adanya problem indentifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi: 1 adanya nilai standar error yang besar untuk satu atau lebih koefisien, 2 ketidakmampuan program untuk invert information matrik, 3 nilai estimasi yang tidak mungkin misalnya error variance yang negatif, 4 adanya nilai korelasi yang tinggi 0,90 antar koefisien estimasi Ghozali, 2011:65. Universitas Sumatera Utara Menilai Kriteria Goodness of Fit Ada tiga asumsi dasar seperti halnya pada teknik multivariate yang lain untuk dapat menggunakan model persamaan structural yaitu: 1. Observasi data independen 2. Responden diambil secara random random sampling respondent 3. Memiliki hubungan linear Setelah asumsi SEM dipenuhi melihat ada tidaknya offending estimate yaitu estimasi koefisien baik dalam model struktural maupun model pengukuran yang nilainya diatas batas yang dapat diterima Ghozali, 2011:65. Goodness-of-Fit mengukur kesesuaian input obervasi atau sesungguhnya matrik kovarian atau korelasi dengan prediksi dari model yang diajukan proposed model. Ada tiga jenis ukuran goodness-of-fit yaitu 1 absolute fit measure, 2 incremental fit mesure, 3 parsimonious fit measures. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik Beberapa indeks kesesuaian dan cut off value-nya yang digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak adalah sebagai berikut :

a. Chi-Square Statistic X2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Bauran Promosi Terhadap Sikap Konsumen Dalam Mengambil Keputusan Menjadi Mahasiswa Pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Pase Langsa

0 62 144

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Sikap dan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Kuliah Pada Lembaga Politeknik Mandiri Bina Prestasi Medan

1 42 152

Pengaruh Bauran Promosi Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ITMI Medan

1 41 78

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie) Ibbi Medan

2 48 173

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

1 26 1

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Swasta Oleh Calon Mahasiswa Di Kodya Surakarta

0 5 86

IMPLEMENTASI PROGRAM BAURAN PEMASARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA STMIK DUTA BANGSA Implementasi Program Bauran Pemasaran Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Menjadi Mahasiswa Stmik Duta Bangsa Surakarta.

0 0 17

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Sikap Mahasiswa dalam Mengambil Keputusan Menjadi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Cendana Medan

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Sikap Mahasiswa dalam Mengambil Keputusan Menjadi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Cendana Medan

0 0 10

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Sikap Mahasiswa dalam Mengambil Keputusan Menjadi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Cendana Medan

0 0 15