berinteraksi didalam memahami, merasakan dan berprilaku terhadap suatu obyek. Jadi berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap
adalah kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, beraksi dan berprilaku terhadap suatu obyek yang merupakan hasil dari interaksi
komponen kognitif, afektif dan konatif.
2.6.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Azwar 2012:38 menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap
adalah pengalaman
pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media masa, institusi
atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam individu.
1. Pengalaman Pribadi Allport 1996:211 menyatakan bahwa tidak adanya pengalaman yang
dimiliki oleh seseorang dengan suatu objek psikologis cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap objek tersebut. Sikap akan lebih mudah
terbentuk jika yang dialami seseorang terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Situasi yang melibatkan emosi akan
menghasilkan pengalaman yang lebih mendalam dan lebih lama membekas.
2. Pengaruh orang lain yang di anggap penting. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis
atau searah dengan sikap orang yang di anggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi
Universitas Sumatera Utara
dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3. Pengaruh Kebudayaan Menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam
membentuk pribadi seseorang. Kepribadian merupakan pola prilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah penguat reinforcement yang kita
alami. Kebudayaan memberikan corak pengalaman bagi individu dalam suatu masyarakat. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap
individu terhadap berbagai masalah. 4. Media Massa
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar dan majalah mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan individu. Media massa memberikan pesan-pesan yang sugestif yang mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Jika cukup kuat, pesan-pesan
sugestif akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai sesuatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh
Universitas Sumatera Utara
dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaanya serta ajaran-ajarannya. Konsep moral dan ajaran agama
sangat menentukan sistem kepercayaan sehingga tidaklah mengerankan kalau pada giliranya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam
menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal. Apabila terdapat sesuatu hal yang bersifat kontroversial, pada umumnya orang akan mencari
informasi lain untuk memperkuat posisi sikapnya atau mungkin juga orang tersebut tidak mengambil sikap memihak. Ajaran moral yang diperoleh
dari lembaga pendidikan atau lembaga agama sering kali menjadi determinan tunggal yang menetukan sikap.
6. Faktor Emosional Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai
semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara
dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.
Faktor-faktor yang berperan penting dalam pembentukan sikap adalah:
1 Pengalaman Langsung Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu
membentuk sikap tertentu pada individu. Seorang konsumen remaja putri sangat menyukai produk-produk keluaran Sari Ayu,
Karena dia merasa puas ketika membeli bedak, dia merasa cocok
Universitas Sumatera Utara
ketika membeli susu pembersih dan lipstiknya. Ketika dia membutuhkan produk tersebut juga selalu tersedia, serta tenaga
penjual yang malayaninya memberikan pelayanan yang sangat memuaskan.
2 Pengaruh Keluarga Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap
maupun perilaku. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat karena konsumen melakukan interaksi lebih intensif
dibandingkan dengan lingkungan yang lain. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sikap konsumen terhadap produk tertentu
memiliki hubungan yang kuat dengan sikap orangtuanya terhadap produk tersebut.
3 Teman Sebaya Teman sebaya punya peranan yang cukup besar terutama bagi
anak-anak remaja dalam pembentukan sikap. Adanya kecenderungan untuk mendapatkan penerimaan dari teman-
teman sebayanya, mendorong para anak muda mudah dipengaruhi oleh kelompoknya dibandingkan sumber-sumber
lainnya. Contoh kesukaan terhadap merk sepatu, tas, pakaian pada konsumen remaja cenderung banyak dipengaruhi oleh
rekan-rekan sebayanya. Sikap positif terhadap merk ini juga terbentuk karena pengaruh teman-temanya.
4 Pemasaran Langsung
Universitas Sumatera Utara
Mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas produk yang ditawarkan secara tidak langsung
berpengaruh dalam pembentukan sikap konsumen. Melalui komunikasi lewat telephone, surat yang disampaikan konsumen
akan mendapatkan banyak informasi yang sangat penting perananya dalam pembentukan sikap.
5 Tayangan media massa Media massa yang merupakan sarana komunikasi yang hampir
setiap saat dijumpai konsumen dapat membentuk sikap konsumen. Karena peran media ini sangat penting dalam
pembentukan sikap, maka pemasar perlu mengetahui media apa yang bisanya dikonsumsi oleh pasar sasarannya dan melalui
media tersebut dengan rancangan pesan yang tepat, sikap positif dapat dibentuk.
2.7. Keputusan Memilih