6.17 10.33 Potential assessment of marine ecotourism in Pasi Island, Kepulauan Selayar District, South Sulawesi
Lampiran 2 lanjutan
NO FAMILI
SPESIES KELOMPOK
STASIUN 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
55 Cheilinus fasciatus
T -
- -
1 -
2 -
1 -
- 56
Choreodon anchorago M
2 2
- 5
3 6
2 -
2 2
57 Cirrhilabrus cyanopleura
M 5
5 30
20 10
10 5
50 -
- 58
Cirrhilabrus ryukyuensis M
- -
500 45
50 100
- 70
5 5
59 Coris gaimard
M 5
5 -
7 10
5 -
- -
60 Coris pictoides
M 5
5 -
6 10
8 5
- 5
5 61
Coris sp M
2 2
- 5
8 10
2 -
5 5
62 Coris
M -
- -
- -
- -
- 2
2 63
Diproctacanthus xanthurus M
- -
1 10
5 3
- -
2 5
64 Epibulus
I 5
5 -
10 5
5 5
- -
5 65
Gomphosus M
2 2
- 5
10 3
2 -
- -
66 Halichoeres hortulanus
M -
- 1
- 1
- -
1 2
5 67
Halichoeres melanurus M
5 5
- 10
9 5
5 -
- 5
68 Halichoeres prosopeion
M -
- -
- -
- -
8 5
- 69
Halichoeres richmondi M
5 5
- 4
10 5
5 10
5 5
70 Halichoeres sp
M 5
5 -
4 1
- 5
- -
2 71
Hemigymnus melapterus M
2 2
- 5
7 10
2 8
- -
72 Labrichthys unilineatus
M -
- 1
- 1
- -
- -
- 73
Labroides dimidiatus M
5 5
3 5
6 10
5 -
2 2
74 Labropsis sp
M 2
2 -
4 2
- 2
- -
- 75
Macropharyngodon sp M
2 5
1 -
9 15
5 -
2 5
76 Thalassoma hardwickii
M 2
2 -
6 -
- 2
10 2
2 77
Thalassoma lunare M
- 18
30 25
20 -
25 -
- 78
Thalassoma sp M
2 2
- 5
- -
2 -
2 2
79 Labrichthys unilineatus
M -
- -
- 1
- -
- -
- 80
Macropharyngidon ornatus M
- -
- -
5 -
- -
- -
81 Chello inermis
M -
- -
10 15
5 5
- -
-
Lampiran 2 lanjutan
NO FAMILI
SPESIES KELOMPOK
STASIUN 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
82 Lethrinidae
Monotaxis sp M
- -
- 5
- 5
5 -
- -
83 Gnathodentex aureolineatus
M 2
- -
- -
- 2
- -
- 84
Lethrinus harak M
5 5
- 10
8 5
5 -
- 5
85 Lethrinus lentjan
M 2
2 -
5 2
- 2
2 86
Lethrinusolivaceus M
5 5
- 10
25 5
5 -
5 5
87 Lethrinus sp1
T 20
- -
- -
- -
- -
- 88
Lutjanidae Lutjanus ehrengergii
T -
5 -
5 10
25 5
6 -
5 89
Lutjanus fulvus T
- -
- -
- -
- 1
- -
90 Lutjanus lutjanus
T -
- -
- 1
6 -
- -
- 91
Lutjanus vitta T
2 5
- 5
5 12
5 2
2 5
92 Lutjanus sp
T -
10 -
20 25
10 3
- 10
93 Macolor niger
M -
- -
1 -
1 -
- -
94 Mullidae
Parupeneus barberinus M
- 5
2 10
- 8
5 -
- 5
95 Parupeneus bifasciatus
M -
- -
1 -
- -
- -
- 96
Parupeneus multifasciatus M
- -
3 -
- -
- 5
- -
97 Parupeneus spilurus
T 1
1 -
- -
2 1
2 1
1 98
Muraenidae Rhinomuraena quaesita
M 25
- -
25 20
10 -
- 20
25 99
Nemipteridae Pentapodus
M 5
5 -
15 -
10 5
- 5
20 100
Scolopsis bilineatus M
- 5
1 -
10 -
5 -
- 5
101 Scolopsis lineatus
M -
- 2
1 -
- -
5 -
- 102
Scolopsis lineata M
5 5
- 25
18 10
30 -
5 25
103 Scolopsis ciliata
M -
1 -
- -
1 1
- -
1 104
Ostraciidae Ostracion sp
M -
1 -
1 -
- -
- 1
1 105
Plotosidae Plotosus lineatus
M 25
10 -
45 25
15 10
20 150
200 106
Pomacentridae Abudefduf sexfasciatus
M 10
10 10
15 30
15 10
10 10
10 107
Acanthochromis polyacanthus M
400 200
- -
- -
300 -
150 200
108 Amblyglyphidodon aureus
M 25
50 -
55 40
- 50
5 25
50
Lampiran 2 lanjutan
NO FAMILI
SPESIES KELOMPOK
STASIUN 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
109 Amblyglyphidodon curacao
M 50
25 4
30 35
30 25
25 50
25 110
Amblyglyphidodon leucogaster M
- 25
3 35
40 50
25 15
50 25
111 Amblyglyphidodon sp
I -
- 25
19 10
15 -
10 -
- 112
Amphiprion akindynos I
- -
- -
- 5
5 -
- 10
113 Chromis atripes
M -
- -
2 -
- -
- -
- 114
Chromis fumeaamboinensis M
25 50
300 70
120 200
50 100
25 50
115 Chromis lepidolepis
M 50
10 1
- -
- 10
50 50
10 116
Chromis margaritifercaudalis M
25 25
- -
- -
25 -
40 25
117 Chromis retrofasciata
M 25
20 -
20 35
40 30
- 25
20 118
Chromis viridis M
- -
- -
3 -
- -
- -
119 Chromis xanthura
M 40
50 -
30 55
- 50
15 25
50 120
Chrysiptera oxycephala M
50 25
8 45
35 -
25 15
20 25
121 Chrysiptera parasema
M 25
25 -
- -
- 25
25 25
122 Chrysiptera rollandi
M -
- 5
5 10
5 -
5 -
- 123
Chrysiptera talboti M
- -
- -
- -
50 -
30 -
124 Dascyllus aruanus
M 20
- 1
10 15
15 -
20 30
- 125
Dascyllus reticulatus M
25 50
11 27
5 13
50 30
25 50
126 Dischitodus melanopus
M -
5 -
8 -
- 5
- -
5 127
Neoglyphidodon nigroris M
- -
2 -
- -
- -
- -
128 Neopomacentrus sp
M -
- 1
- -
- -
- -
- 129
Pomacentrus alexanderae M
- -
8 10
15 20
- -
- -
130 Pomacentrus auriventris
M -
- 12
- -
- -
- -
- 131
Pomacentrus coelestis M
- -
24 -
- -
- 30
- -
132 Pomacentrus lepidogenys
M -
- -
- -
- -
50 -
- 133
Pomacentrus moluccensis M
25 10
21 32
30 40
10 35
25 10
134 Pomacentrus nigromarginatus
M 50
20 2
35 55
30 20
- 50
20 135
Pomacentrus taeniometopon I
5 -
- -
- 3
- 6
5 -
Lampiran 2 lanjutan
NO FAMILI
SPESIES KELOMPOK
STASIUN 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
136 Premnas biaculeatus
M 10
20 -
- -
- 20
- 10
20 137
Stegastes sp M
15 10
50 15
10 30
10 50
15 10
138 Chrysiptera unimaculata
M 10
10 -
17 10
15 10
10 10
10 139
Pomacentrus bankanensis M
25 10
24 15
20 -
10 30
25 10
140 Chrysiptera talboti
M -
- -
1 -
- -
3 -
- 141
Pomacentrus nigromanus M
- 5
- -
5 -
5 -
- 5
142 Chrysiptera springeri
M 5
- -
- 9
- 15
5 -
143 Pomachantidae
Centropyge vrolikii I
- -
1 -
1 1
- -
- -
144 Chaetodontoplus mesoleucus
I 1
1 1
- -
- 1
- 1
1 145
Chaetodontoplus sp I
- -
- 1
1 5
- 7
- -
146 Pomacanthus imperator
I 1
1 -
1 -
- 1
- 1
1 147
Pomacanthus semicirculatus I
- -
- -
1 1
- -
- -
148 Pomacanthus sexstriatus
I -
1 -
- -
- 1
- -
1 149
Pygoliptes diacanthus M
- -
- 1
1 2
- 3
- -
150 Pseudochromidae Labracinus cyclophthalmus
M 10
5 -
10 -
- 5
10 10
5 151
Pseudochromis paccagnellae I
5 -
- -
- -
- -
5 -
152 Scaridae
Cetoscarus bicolor I
- -
- 1
1 -
- -
- -
153 Chlorurus Scarus sordidus
I -
5 -
5 -
- 5
- -
- 154
Scarus bleekeri I
4 2
- -
6 10
2 -
- 2
155 Scarus flavipectoralis
I -
- -
3 5
3 -
- -
- 156
Scarus hypselopterus I
5 5
- 15
- -
20 -
5 5
157 Scarus sp
T -
1 8
8 -
9 1
4 -
1 158
Serranidae Cephalopholis argus
T -
- -
2 -
5 -
2 -
- 159
Cephalopholis boenak T
- -
- -
1 -
- -
- -
160 Cephalopholis micropion
T -
- -
- -
- -
1 -
- 161
Epinephelus bontoides T
- 1
- -
1 2
1 -
- 1
162 Plectropomus areolatus
M -
- -
1 -
- -
- -
-
Lampiran 2 lanjutan
NO FAMILI
SPESIES KELOMPOK
STASIUN 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
163 Pseudanthias huchtii
M 20
25 -
25 30
- 25
- 10
25 164
Pseudanthias sp T
- -
- -
10 -
- 4
- -
165 Cromileptes altivelis
T -
- -
55 -
25 60
10 50
- 166
Siganidae Siganus virgatus
T 2
2 -
2 10
2 13
4 8
167 Siganus vulpinus
M 1
- -
2 5
3 1
- -
1 168
Syngnathidae Corythoichthys intestinalis
M 1
1 -
- 1
- -
- 1
1 169
Tetraodontidae Arothron nigropunctatus
M 1
1 -
- -
- 1
- 1
1 170
Canthigaster solandri I
4 2
- 7
- -
2 -
4 2
171 Zanclidae
Zanclus canescens I
- -
3 2
10 -
- 3
- -
Jumlah Individu
1.438 1.590 1.291 1.188 1.320 1.238 1.302 1.025 1.460 1.298
Jumlah Ikan Indikator
61 50
42 86
100 94
73 73
64 61
Jumlah Ikan Mayor
1.098 810 1.069
917 1.002 909 1.018
818 1.028 1.085
Jumlah Ikan Target
278 728
177 181
213 229
204 126
359 142
Jumlah Jenisspesies
90 91
47 107
100 93
99 72
83 95
Jumlah suku
24 23
12 28
24 22
23 20
24 24
Kepadatan Individu 250m
2
5,75 6,36
5,16 4,75
5,28 4,95
5,21 4,10
5,84 5,19
Keterangan : M = Ikan Mayor
T = Ikan Target I
= Ikan Indikator
Lampiran 3 Perhitungan indeks kesesuaian wisata bahari kategori wisata snorkeling
No Parameter
Bobot Stasiun 1
Stasiun 2 Stasiun 3
Stasiun 4 Stasiun 5
Stasiun 6 Stasiun 7
Stasiun 8 Stasiun 9
Stasiun 10 Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N
1 Kecerahan Perairan
5 2
10 3
15 2
10 3
15 2
10 3
15 2
10 3
15 3
15 3
15 2
Tutupan Komunitas Karang
5 2
10 1
5 1
5 2
10 2
10 1
5 2
10 2
10 2
10 2
10 3
Jenis lifeform 3
2 6
2 6
2 6
2 6
2 6
2 6
3 9
2 6
2 6
3 9
4 Jenis Ikan Karang
3 3
9 3
9 2
6 3
9 3
9 3
9 3
9 3
9 3
9 3
9 5
Kecepatan Arus cmdet
1 2
2 2
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 6
Kedalaman Terumbu Karang m
1 1
1 3
3 1
1 1
1 1
1 3
3 1
1 3
3 3
3 1
1 7
Lebar Hamparan Datar Karang
1 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3
Σ N 41
43 34
47 42
44 45
49 49
50 Σ N Max
57 57
57 57
57 57
57 57
57 57
IKW 71,93
75,44 59,65
82,46 73,68
77,19 78,95
85,96 85,96
87,72 Kategori
S2 S2
S2 S2
S2 S2
S2 S1
S1 S1
Keterangan : IKW : Indeks Kesesuaian Wisata
N : Nilai S1 : Sangat Sesuai IKW 83 – 100
S2 : Sesuai IKW 50 - 83
Lampiran 4 Perhitungan indeks kesesuaian wisata bahari kategori wisata selam
No Parameter
Bobot Stasiun 1
Stasiun 2 Stasiun 3
Stasiun 4 Stasiun 5
Stasiun 6 Stasiun 7
Stasiun 8 Stasiun 9
Stasiun 10 Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N Skor
N
1 Kecerahan Perairan
5 3
15 3
15 3
15 3
15 2
10 3
15 3
15 3
15 3
15 3
15 2
Tutupan Komunitas Karang
5 2
10 1
5 1
5 2
10 2
10 1
5 2
10 2
10 2
10 2
10 3
Jenis lifeform 3
2 6
2 6
2 6
2 6
2 6
2 6
3 9
2 6
2 6
3 9
4 Jenis Ikan Karang
3 3
9 3
9 2
6 3
9 3
9 3
9 3
9 3
9 3
9 3
9 5
Kecepatan Arus cmdet
1 2
2 2
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 6
Kedalaman Terumbu Karang m
1 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3
Σ N 45
37 38
46 41
38 49
43 43
49 Σ N Max
54 54
54 54
54 54
54 54
54 54
IKW 83,33
68,52 70,37
85,19 75,93
70,37 90,74
79,63 79,63
90,74 Kategori
S1 S2
S2 S1
S2 S2
S1 S2
S2 S1
Keterangan : IKW : Indeks Kesesuaian Wisata
N : Nilai S1 : Sangat Sesuai IKW 83 – 100
S2 : Sesuai IKW 50 - 83
Lampiran 5 Indikator skoring masing-masing atribut penilaian sosial
No Atribut
Skor Indikator
1 Tingkat
keamanan 2
Jika tidak terdapat konflik atau kerusuhan sosial bernuansa SARA dan tindak kejahatan massive lainnya
1 terjadi pemalakan, perompakan atau kejadian lain yang
dapat mengancam keselamatan wisatawan Terjadi kerusuhan sosial, huru-hara dan anarkisme
sehingga objek wisata tersebut sama seakli tidak aman untuk dikunjungi
2 Penerimaan
masyarat lokal 2
Masyarakat tidak melarang wisatawan untuk berwisata di daerah mereka, bahkan rela berbagi fasilitas dengan
wisatawan Masyarakat menyambut kedatangan wisatawan
dengan seni dan budaya khas daerahnya 1
Masyarat tidak terpengaruh dengan kehadiran wisatawan dan merasa tidak dirugikan
Masyarakat melarang wisatawan untuk berwisata di daerah mereka
3 Dukungan
pemerintah 2
Pemerintah menyediakan infrastruktur dan fasilitas spesifik untuk wisata seperti penginapan,
pelabuhandermaga, jalan, listrik, air bersih, promosi, jaringan telekomunikasi. Pemerintah juga memiliki
political will dengan kebijakan RTRW, RENSTRA, RIPPDA yang menetapkan kawasan tersebut sebagai
kawasan wisata
1 Pemerintah tidak menyediakan secara keseluruhan
fasilitas dan infrastruktur. Tidak semua kebijakan wisata seperti RENSTRA, RTRW, RIPPDA yang
menetapkan kawasan tersebut sebagai lokasi wisata atau kebijakan sudah ada namun belum optimal
implementasinya
Pemerintah tidak menyediakan fasilitas secara khusus dan tidak memiliki perencanaan seperti RTRW,
RENSTRA, RIPPDA dll yang menetapkan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata
4 Dukungan
swasta 2
Terdapat berbagai macam kegiatan dan usaha kepariwisataan yang dilakukan oleh pihak ketiga atau
swasta di tempat tersebut seperti penyediaan villa, penyewaan alat wisata air, money changer, tour travel
dan penyewaan kendaraan atau menetapkan kawasan tersebut sebagai salah satu tujuan wisata. Dukungan
dapat pula diberikan dalam bentuk promosi dan kepedulian terhadap pengembangan kawasan wisata
seperti melakukan pelatihan agar masyarakat siap menyambut wisatawan dan berbagai kegiatan sosial
lain yang berhubungan dengan kepariwisataan.
1 Jika pihak swasta melakukan sebagian aktivitas
kepariwisataannya di pulau tersebut atau pihak swasta memasukkan pulau tersebut ke dalam agenda wisata
mereka. Pusat kegiatan pengusaha bukan di kawasan tersebut.
Belum terdapat pihak swasta yang melakukan kegiatan kepariwisataan di kawasan tersebut.
5 Aksesibilitas
2 Aksesbilitas dari dan menuju kawasan mudah.
terdapat bandara, tersedia transportasi darat dan laut baik transportasi umum, reguler, non-reguler maupun
sistem sewa
Lampiran 5 Lanjutan
No Atribut
Skor Indikator
1 Akses ke kawasan cukup susah dijangkau. Terdapat
transportasi umum dan sewa non-regular yang dapat digunakan. Jarak tempuh di atas enam jam perjalanan.
Akses ke lokasi susah. Dibutuhkan waktu tempuh di atas satu hari dengan kendaraan sewa non-reguler
6 Peruntukan
Kawasan 2
Terdapat dokumen perencanaan seperti RENSTRA, RTRW dan RIPPDA atau dokumen resmi lain yang
menetapkan kawasan wisata bahari 1
Terdapat dokumen perencanaan seperti RENSTRA, RTRW atau dokumen resmi lain yang menetapkan
kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi
Tidak terdapat dokumen perencanaan maupun dokumen resmi lain yang menetapkan kawasan
tersebut sebagai kawasan wisata 7
Kelembagaan Masyarakat
2 Terdapat sistim kelembagaan masyarakat yang eksist
dengan tujuan menjaga nilai-nilai sosial dan budaya di masyarakat. kelembagaan masyarakat dapat berupa
lembaga adat, lembaga agama, lembaga pemuda, lembaga pengelola sumberdaya terumbu karang dan
berbagai lembaga lainnya yang berhubungan dengan pengembangan ekowisata bahari.
1 Terdapat beberapa kelembagaan masyarakat namun
hingga saat ini tidak berjalan dan berfungsi dengan baik.
Tidak terdapat kelembagaan masyarakat 8
Kearifan lokal 2
Terdapat kearifan lokal yang masih dipegang teguh oleh masyarakat dan dikonrol oleh lembaga
kemasyarakatan. Kearifan lokal tersebut berjalan dengan baik dan dapat menjadi poin penting dalam
mendukung kegiatan ekowisata bahari.
1 Terdapat beberapa kerifan lokal di masyarakat, namun
tidak sumua berfungsi dan berlaku di masyarakat. hal ini bisa disebabkan oleh akulturasi budaya,
modernisasi atau sudah dianggap tidak penting lagi.
Tidak terdapat kearifan lokal yang dijaga secara turun temurun.
Lampiran 6 Peta potensi pengembangan pariwisata dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar 2003
– 2013
Sumber : BAPERLIH, 2003
Lampiran 7 Matriks formula strategi pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pasi
I F E
E F E KEKUATAN S
S1 : Potensi sumberdaya terumbu karang yang
masih bagus S2 : Merupakan Kawasan
konservasi Laut daerah S3 : Mendapat dukungan
PEMDA dan masyarakat S4 : Presepsi masyarakat
tentang ekowisata yang baik
KELEMAHAN W
W1: Kualitas SDM aparatur dan masyarakat dalam
pengelolaan wisata bahari masih terbatas
W2: Kurangnya informasi dan promosi wisata
W3: Infrastruktur ekowisata bahari yang terbatas
W4: Industri pendukung pariwisata belum
berkembang O1 : Wisata bahari salah
satu program prioritas dalam rencana
pembangunan daerah 2010
PELUANG O
O2 : Menciptakan lapangan pekerjaan,
meningkatkan pendapatan
masyarakat dan PAD bagi pemerintah
O3 : Pengelolaan kawasan ekowisata bahari
berbasis masyarakat O4 : Membangun kerjasama
antara stakeholder dalam pengembangan
KKLD dan berbagai kegiatan di dalam
kawasan konservasi -
Penyusunan buku panduan pengelolaan ekowisata bahari
berbasis masyarakat
STRATEGI S – 0
S1, S2, S3, O1, O3, O4 -
Pembentukan struktur pengelola kawasan KKLD dan
ekowisata bahari S1, S2, S3, O1, O2, O3, O4
- Sosialisasi dan pengenalan
konsep ekowisata bahari di masyarakat
S2, S3, S4, O1, O3, O4 -
Pengelolaan Kawasan secara terpadu berdasarkan sistem
zonasi S2, S3, S4, O1, O3, O4
- Pelatihan manajemen
kepariwisataan, monitoring dan evaluasi program bagi
pengelola W1, W3, W4, O1, O2, O3, O4
STRATEGI W – O
- Membuka pusat informasi
pariwisata on-line di kota Benteng agar wisatawan
memperoleh informasi yang cukup
W2, W3, W4,O1,O3, O4
- Pembangunan infrastruktur
pendukung wisata di Pulau Pasi W1, W3, W4, O1, O2, O3, O4
- Mengembangkan industri
pariwisata skala rumah tangga seperti cinderamata khas
Selayar, homestay, tourist guide dll
W1, W3, W34, O1, O2, O3
T1 : Konflik kepemilikan lahan, kepentingan
bisnis dan pengembangan
ekowisata bahari
TANTANGAN T
T2 : Degradasi ekosistem terumbu karang
T3: Pencemaran lingkungan perairan
T4 : Eksistensi konsep wisata sejenis pada
daerah yang tidak berjauhan
- Penyusunan zonasi rinci dan
regulasi pengelolaan ekowisata bahari
STRATEGI S – T
S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3 -
Peningkatan pengawasan terhadap sumberdaya terumbu
karang S1, S2, S3, T2, T3 -
Kontrol yang ketat terhadap bahan pencemar yang dapat
mengganggu kondisi kesehatan karang, terutama pencemar
antropogenik S1, S2, S3, T2, T3
- Menonjolkan kondisi
sumberdaya yang masih bagus sebagai modal dasar dalam
persaingan dengan wilayah lain yang menawarkan wisata
sejenis S1, S2, S3, S4, T4 -
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wisata
bahari agar tidak terjadi konflik dalam pemanfaatan lahan
STRATEGI W – T
W1, W2, W3, T1, T2 Pembangunan infrastruktur
pengawasan sumberdaya W2, W3, W4, T2, T3, T4
- Promosi dan paket kemasan
wisata yang inovatif untuk mendapat pelanggan
W1, W2, W3, W4, T4 -
Pengembangan industri pendukung wisata yang kreatif
untuk sebagai daya tarik tambahan bagi wisatawan
W1, W2, W3, W4, T4
Lampiran 8 Rangking strategi pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pasi
NO UNSUR SWOT
KETERKAITAN SKOR
RANGKING
1 Penyusunan buku panduan pengelolaan ekowisata bahari berbasis masyarakat
S1, S2, S3, O1, O3, O4
2.45 4
2 Pembentukan struktur pengelola kawasan KKLD dan ekowisata bahari
S1, S2, S3, O1, O2, O3, O4
2.97 1
3 Sosialisasi dan pengenalan konsep ekowisata bahari di masyarakat
S2, S3, S4, O1, O3, O4
2.01 10
4 Pengelolaan Kawasan secara terpadu berdasarkan sistem zonasi
S2, S3, S4, O1, O3, O4
2.01 11
5 Pelatihan manajemen kepariwisataan, monitoring dan evaluasi program bagi
pengelola W1, W3, W4,
O1, O2, O3, O4 2.61
3
6 Membuka pusat informasi pariwisata on-line di kota Benteng agar wisatawan memperoleh
informasi yang cukup W2, W3, W4,
O1, O3, O4 1.89
13 7 Pembangunan infrastruktur pendukung
wisata di Pulau Pasi W1, W3, W4,
O1, O2, O3, O4 2.05
8 8 Mengembangkan industri pariwisata skala
rumah tangga seperti cinderamata khas Selayar, homestay, tourist guide dll
W1, W3, W4, O1, O2, O3
2.37 5
9 Penyusunan zonasi rinci dan regulasi pengelolaan ekowisata bahari.
S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3
2.82 2
10 Peningkatan pengawasan terhadap sumberdaya terumbu karang.
S1, S2, S3, T2, T3
2.32 6
11 Kontrol yang ketat terhadap bahan pencemar yang dapat mengganggu kondisi kesehatan
karang, terutama pencemar antropogenik. S1, S2, S3, T2,
T3 2.32
7 12 Menonjolkan kondisi sumberdaya yang masih
bagus sebagai modal dasar dalam persaingan dengan wilayah lain yang menawarkan
wisata sejenis. S1, S2, S3, S4,
T4 1.89
14
13 Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wisata bahari agar tidak terjadi
konflik dalam pemanfaatan lahan. W1, W2, W3,
T1, T2 2.03
9 14 Pembangunan infrastruktur pengawasan
sumberdaya. W2, W3, W4,
T2, T3, T4 2.00
12 15 Promosi dan paket kemasan wisata yang
inovatif untuk mendapat pelanggan. W1, W2, W3,
W4, T4 1.69
15 16 Pengembangan industri pendukung wisata
yang kreatif untuk sebagai daya tarik tambahan bagi wisatawan.
W1, W2, W3, W4, T4
1.69 16
P. Pasi P. Selayar
Tg. Gosong
Kahu-Kahu Dongkalang
Benteng
6 °1
3 3
6 °1
3 3
6 °1
2 6
°1 2
6 °1
3 6
°1 3
6 °9
6 °9
6 °7
3 6
°7 3
6 °6
6 °6
6 °4
3 6
°4 3
120°2230 120°2230
120°2400 120°2400
120°2530 120°2530
120°2700 120°2700
120°2830 120°2830
N E
W S
1 2 Km
Sekala 1:120.000
Peta Zonasi Multiguna KKLD Pulau Pasi
Daratan Sungai
Garis Pantai Keterangan:
Batas KKLD
6 °2
6° 2
6 °0
6°
120°20 120°20
120°40 120°40
Zona Penangkapan Zona Budidaya
Zona Inti Zonasi KKLD:
Zona Wista Bahari Zonasi Perikanan Berkelanjutan:
Zonasi Pemanfaatan Terbatas: Kedalaman m:
5 - 10 0 - 5
10 - 20 20 - 30
30 - 50 50 - 100
100
Lampiran 9 Zonasi Kawasan Konservasi Laut Daerah KKLD Pulau Pasi Kabupaten Kepulauan Selayar
ABSTRACT
IRWAN. Potential assessment of marine ecotourism in Pasi Island, Kepulauan
Selayar District, South Sulawesi. Under direction of M. MUKHLIS KAMAL and AGUSTINUS M. SAMOSIR.
This present study was aimed to assess the potential of water resources, public perception and strategy for marine ecotourism management in Pasi Island.
Data collection method of ecological potential is using Line Intercept Transect LIT for coral reef and Underwater Visual Census UVC for reef fishes.
Descriptive analysis was used to determine the public perception. To formulate management plan ware used Global Information system GIS, carrying capacity
and SWOT analysis. Results had shown the potential of coral cover ranges from 43.73 - 69.67 and 171 species from 33 genuses. Generally, community
perceptions for marine ecotourism and communities accept to develop Pasi Island as marine ecotourism were good with 85.6 acceptance rate. Marine
ecotourism zoning management plan was located in north - west of the island with 68.68 ha total area and 1787 peopleday for the carrying capacity. The
results of this study were expected to provide inputs for the conservation areas managers to developing ecotourism in marine conservation area.
Keywords: marine conservation area, marine ecotourism, carrying capacity
1 PENDAHULUAN