Ikan Karang Kondisi Ekologis

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K e lim p a h a n Stasiun lain-lain Scaridae Plotosidae Lethrinidae Lutjanidae Nemipteridae Chaetodontidae Serranidae Acanthuridae Caesionidae Labridae Pomacentridae Tabel 15 Jumlah individu, spesies, famili dan kelimpahan iIndividu per meter pada 10 stasiun pengamatan Stasiun Lokasi Jumlah Individu 250 m 2 Jumlah Spesies Jumlah Famili Kelimpahan Individu meter 2 1 Selatan P. Pasi 1432 90 24 5,73 2 Selatan P. Pasi 1578 91 23 6,31 3 Selatan P. Pasi 1273 47 12 5,09 4 Barat P. Pasi 1184 107 28 4,74 5 Barat P. Pasi 1290 100 24 5,16 6 Barat P. Pasi 1202 93 22 4,81 7 Barat P. Pasi 1260 99 23 5,04 8 Barat P. Pasi 977 72 20 3,91 9 Utara P. Pasi 1406 83 24 5,62 10 Utara P. Pasi 1238 95 24 4,95 Kepadatan rata-rata pada 10 stasiun penelitian adalah 5,14 ekorm 2 dimana stasiun 8 di sisi barat pulau memiliki kepadatan terendah yaitu sebesar 3,91 ekorm 2 sedangkan kepadatan tertinggi berada pada stasiun 2 di sisi selatan pulau dengan 6,31 ekorm 2 Jumlah famili yang teramati pada 10 stasiun penelitian sebanyak 30 famili. Famili yang teramati adalah Pomacentridae, Labridae, Caesionidae, Acanthuridae, Serranidae, Chaetodontidae, Nemipteridae, Lutjanidae, Lethrinidae, Plotosidae, Sacridae, Muraenidae, Holocentridae, Haemulidae, Apogonidae, Pseudochromidae, Siganidae, Mullidae, Balistidae, Pomachantidae, Ephippidae, Gobiidae, Tetraodontidae, Aulostomidae, Zanclidae, Bleniidae, Fistulariidae, Syngnathidae, Ostrachiidae dan Dasytidae. Persentase kelimpahan 11 famili terbanyak per stasiun penelitian dapat dilihat pada Gambar 7. . Gambar 7 Kelimpahan 11 famili terbanyak per stasiun pengamatan. Pada Gambar 7, hanya 11 famili yang memiliki persentase di atas 1 yang ditampilkan dalam grafik dan famili lainnya digabung dalam kelompok lain- lain. Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa famili Pomacentridae mendominasi masing-masing stasiun penelitian. Kelimpahan Pomacentridae pada seluruh stasiun penelitian sebesar 50,11, Labridae 13,24, Caesionidae 11,82 dan famili-famili lainnya berkisar antara 3,90 - 0,02. Kelimpahan tertinggi famili Pomacentridae terdapat di stasiun 7 sebanyak 820 individu atau 65,08, dan stasiun 1 sebanyak 915 individu atau 63,85. Kelimpahan yang terendah berada di stasiun 3 dengan jumlah individu yang teramati sebanyak 512 atau 40,22. Kelimpahan famili tertinggi kedua adalah Labridae yang terdapat pada seluruh stasiun pengamatan. Kelimpahan tertinggi Labridae berada di stasiun 3 dengan jumlah individu yang teramati sebanyak 555 atau 43,60 dan kelimpahan terendah berada di stasiun 9 dengan jumlah individu yang teramati sebanyak 43 individu atau 3,06. Famili Caesionidae merupakan famili dengan kelimpahan tertinggi ketiga. Famili Caesionidae terbanyak ditemukan di stasiun 2 sebanyak 650 individu atau 41,19, kemudian pada stasiun 9 ditemukan sebanyak 250 individu atau 17,78 dan stasiun 1 ditemukan sebanyak 200 individu atau 13,96. Beberapa jenis dan famili ikan dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Beberapa jenis ikan yang teramati berdasarkan famili a Amphiprion ocellaris dari famili Pomacentridae, b Caesio cuning dari famili Caesionidae, c Chlorurus sp dari famili Scaridae dan Zanclus canescens dari famili Zanclidae dan d Platax teira dari famili Ephippidae Photo by Irwan. 60 48 39 82 95 88 66 65 55 51 1095 804 1060 905 987 891 997 794 1001 1055 277 726 174 177 208 223 197 118 350 132 200 400 600 800 1000 1200 St. 1 St. 2 St. 3 St. 4 St. 5 St. 6 St. 7 St. 8 St. 9 St. 10 Ju ml a h e ko r Stasiun Pengamatan Indikator Mayor Target Terumbu karang memberikan kapasitas daya dukung yang besar untuk kehidupan makhluk lain di dalamnya, terutama ikan karang. Konsep relung ekologi ecology niche dan jaring makanan telah memberikan pemahaman yang baik bahwa bagaimana ekosistem terumbu karang menciptakan keanekaragaman jenis biota ikan dan non ikan yang tinggi Lieske Myers, 1994; Nybakken, 1992. Ketika komponen atau fungsi relung ekologi terganggu, maka ikan meninggalkan tempat tersebut untuk mencari tempat lain yang lebih sesuai dengan kebutuhannya. Komposisi ikan karang yang ditemukan pada 10 stasiun pengamatan dibagi ke dalam kelompok ikan indikator, ikan mayor dan ikan target seperti yang terlihat pada Gambar 9. Kelompok ikan indikator merupakan ikan yang berasal dari famili Pomacentridae, Chaetodontidae, Scarridae, Pomacantihidae, Zanclidae dan Labridae yang kehadirannya dalam suatu area terumbu karang dapat dijadikan indikator status kesehatan karang. Rerata kehadiran ikan indikator dalam 10 stasiun pengamatan adalah 64,9. kemunculan terbanyak ikan indikator di stasiun 5 dengan jumlah 95 ekor. Spesies terbanyak yang ditemukan dari famili Chaetodontidae berupa Chaetodon kleinii sebanyak 17 ekor dan Chaetodon baronessa sebanyak 13 ekor, dari famili Pomacentridae berupa amblyglyphidodon sp. sebanyak 10 ekor, dari famili Zanclidae berupa Zanclus canescens sebanyak 10 ekor. Stasiun 3 merupakan stasiun yang paling sedikit memiliki ikan dari indikator. Jumlah ikan yang teramati adalah 39 ekor dan ikan Amblyglyphidodon sp dari famili Pomacentridae sebanyak 25 ekor. Gambar 9 Komposisi ikan target, mayor dan indikator per stasiun pengamatan. Kelompok ikan mayor paling banyak dijumpai di stasiun 1 pada sisi selatan pulau sebanyak 1095 individu 250m 2 . Ikan yang umum dijumpai berasal dari famili Pomacentridae sebanyak 910 individu. Spesies terbanyak dari famili Pomacentridae adalah spesies Acanthochromis polyacanthus sebanyak 400 individu. Kelompok ikan mayor yang paling sedikit dijumpai berada di stasiun 8 pada sisi barat pulau sebanyak 794 individu250m 2 Kelompok ikan target paling banyak ditemukan di stasiun 2 pada sisi selatan pulau sebanyak 726 individu250 m . 2 . Kepadatan ikan target pada stasiun ini karena ditemukan gerombolan ikan Caesio cuning dan Caesio teres dari famili Caesionidae sebanyak 650 individu250 m 2 . Stasiun 8 di sisi barat pulau merupakan lokasi pengamatan yang paling sedikit ditemukan ikan target. Jumlah ikan yang teramati adalah 116 individum 2 Jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh CRITC- LIPI 2007 di perairan selayar yang menemukan 273 jenis ikan dari 33 famili dan penelitian CRITC-LIPI 2009 yang menemukan 226 jenis ikan dari 31 famili, maka jumlah jenis dan famili yang teramati di Pulau Pasi masih lebih sedikit jumlahnya yang hanya 171 jenis dengan jumlah famili 30. .

4.2.2.3 Interaksi Biofisik

Pengembangan ekowisata bahari kategori selam dan snorkeling sangat membutuhakn dukungan biofisik dan lingkungan yang baik. Berdasarkan hasil pengamatan, tingkat penutupan karang hidup dan kelimpahan ikan sangat baik untuk keperluan ekowisata selam dan snorkeling. Selain menjadikan keanekaragaman ikan dan karang sebagai daya tarik wisatawan, interaksi keduanya juga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan kawasan yang lebih bijaksana. Pada sisi selatan pulau, bentuk pertumbuhan karang lebih didominasi oleh karang acropora dan ikan lebih banyak dari famili Pomacentridae, Labridae dan Caesionidae. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui jika pada sisi selatan pulau telah mengalami tekanan ekologis yang kuat dibanding sisi pulau yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat keseragaman biota yang cenderung lebih tinggi hingga terdapat salah satu spesies yang lebih dominan dibanding spesies yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor alam karena letak sisi selatan yang merupakan daerah pergerakan massa air dari kota Benteng menuju laut lepas sehingga arus cenderung kuat dan banyak partikel yang dapat terbawa. Dapat pula merupakan pengaruh manusia yang sering melakukan penangkapan ikan di daerah tersebut karena sisi selatan pulau merupakan daerah penangkapan ikan tradisional oleh masyarakat dua desa di Pulau Pasi yaitu desa Kahu-Kahu dan desa Bontoborusu serta nelayan-nelayan dari Pulau Selayar yang dekat dengan lokasi tersebut. Pada sisi utara dan barat pulau yang memiliki pantai berpasir, penyelam seringkali menemukan penyu yang berenang di sekitar terumbu sehingga kemungkinan daerah tersebut merupakan salah satu tempat untuk hidup atau jalur migrasi penyu atau bahkan dapat saja merupakan tempat bertelurnya penyu namun hal ini masih perlu penelitian yang lebih dalam. Pada sisi utara pulau, penyelam juga menemukan ikan hiu yang merupakan salah satu daya tarik bagi penyelam untuk melihat ikan yang dianggap ganas tersebut.

4.2.3 Analisis Kesesuaian Kawasan untuk Pengembangan Ekowisata

Bahari Keseuaian kawasan wisata bahari yang ditinjau dari aspek ekologis berupa kondisi ekosistem terumbu karang dan lingkungannya. Analisis kesesuaian ekologis berikut ini :

4.2.3.1 Kesesuaian Kawasan untuk Wisata Snorkeling

Analisis kesesuaian kawasan untuk wisata snorkeling dilakukan di stasiun yang memiliki kedalaman 3 - 6 meter. Hasil analisis disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Hasil analisis kesesuaian wisata bahari kategori wisata snorkeling di Pulau Pasi Stasiun Lokasi IKW Kategori Keterangan 2 sisi selatan pulau Pasi 75,44 S2 Sesuai 6 sisi barat pulau Pasi 77,19 S2 Sesuai 8 sisi barat pulau Pasi 85,96 S1 Sangat Sesuai 9 sisi utara pulau Pasi 85,96 S1 Sangat Sesuai IKW = Indeks Kesesuaian Wisata Hasil analisis pada Tabel 16 memperlihatkan bahwa terdapat 2 stasiun yang sangat sesuai S1 yaitu stasiun 8 dan 9 di sisi barat dan utara pulau. Nilai IKW stasiun 8 dan 9 sama yaitu 85,96 sedangkan nilai pada stasiun 2 dan 6 masing-masing 75,44 dan 77,19. Kekuatan stasiun 8 dalam analisis snorkeling adalah kecerahan yang mencapai 100, tutupan karang hidup sebanyak 58,33 yang terdiri dari