Manfaat Ekowisata di Kawasan Konservasi

2.4.3 Potensi Resiko Ekowisata di Kawasan Konservasi

Kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi tidak hanya memberikan dampak posistif bagi lingkungan dan masyarakat, namun kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi juga berpotensi memberikan dampak negatif. Para pengelola kawasan konservasi dan wisata harus mampu menerima dan mengelola dampak tersebut sehingga tidak memberikan dampak yang luas. Eagles et al. 2002 menjelaskan bahwa dalam pengembangan wisata di kawasan konservasi, dampak negatif dapat berakibat pada 3 hal, yaitu : ekonomi dan keuangan, sosial-budaya dan lingkungan.

2.4.3.1 Dampak Terhadap Ekonomi dan Keuangan

Pariwisata membawa penigkatan permintaan terhadap barang, jasa dan fasilitas seperti cendera mata, restoran, berbagai atraksi dan keperluan pribadi dari wisatawan. Peningkatan jumlah pengunjung juga mengakibatkan peningkatan pelayanan dasar seperti kenyamanan, keselamatan dan kesehatan. Peningkatan permintaan layanan akan berdampak pada peningkatan harga dan hal ini dapat menurunkan daya beli masyarakat lokal yang merasa terlalu mahal. Dalam beberapa kasus, terjadi peningkatan harga beberapa kali lipat sehingga penduduk lokal tak mampu lagi tinggal di daerah tersebut dimana penghasilan penduduk lokal jauh lebih rendah dari wisatawan. Sebagai contoh, kunjungan wisatawan asing ke negara-negara berkembang, seringkali melihat peluang ekonomi dan bisnis yang menguntungkan sehingga banyak diantara mereka yang menanam saham atau membeli bisnis dari pariwisata tersebut. Dengan demikian maka kegiatan kepariwisataan dapat menjadi milik asing dan mengangkat nilai jual dari asset tersebut. Peningkatan kunjungan wisatawan juga meningkatkan biaya pengelolaan kawasan konservasi, dimana pengelola harus menambah personil dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan pengunjung. oleh karena itu, pengelola harus mampu menyaring manfaat dari pelaksanaan wisata di kawasan konservasi dan merencanakan pengelolaan kawasan dengan baik. Menyerahkan sepenuhnya pendanaan kawasan konservasi dari hasil pelaksanaan ekowisata sangat berbahaya dan rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar seperti bencana alam, fluktuasi mata uang dan ketidakstabilan politik.

2.4.3.2 Dampak Terhadap Sosial - Budaya

Peningkatan jumlah wisatawan dapat mengganggu aktivitas masyarakat lokal, bersaing dalam memperebutkan tempat rekreasi dan berbagai jasa lainnya. Perencanaan pengembangan pariwisata yang kurang bagus dapat meningkatkan aktivitas yang kurang baik seperti pengrusakan, pengotoran maupun kejahatan di lokasi wisata. Hal ini dapat diperburuk jika pemerintah hanya mementingkan keuntungan jangka pendek seperti membangun fasilitas-fasilitas yang tidak atau tanpa mempertimbangkan kepentingan dan keinginan masyarakat lokal. Maka dalam kondisi seperti ini, dukungan masyarakat lokal terhadap kawasan konservasi akan berbahaya. Dalam kunjungan wisatanya, terkadang beberapa wisatawan tinggal dalam waktu yang cukup lama dan berinteraksi intensif dengan masyarakat lokal, sehingga masyarakat dapat terpengaruh secara budaya oleh wisatawan jika mereka tidak dibekali pengetahuan yang kuat tentang budaya mereka sendiri. Dalam konteks ini, terkadang budaya sudah mengalami distorsi peran dan fungsi seperti pada beberapa tari-tarian yang memiliki fungsi sosial yang tinggi atau digunakan pada acara-acara kebudayaan khusus pada jaman dahulu kala, namun sekarang hanya digunakan untuk menghibur para wisatawan. Dalam banyak kasus pula, budaya dan tradisi masyarakat lokal diambil dan digunakan di luar dari asalnya untuk kepentingan pribadi bahkan dikomersilkan. Hal ini dapat mengurangi nilai luhur budaya suatu bangsa atau bahkan dapat dianggap menghina suatu budaya bangsa. Dampak negatif yang paling umum adalah apakah mereka memilki pilihan atau kontrol terhadap dirinya untuk menerima budaya asing yang masuk dan dapat menyaring budaya mana yang dapat diterima dan yang mana tidak dapat diterima.

2.4.3.3 Dampak Terhadap Lingkungan

Pengembangan, pembangunan dan berbagai jasa termasuk pariwisata memberikan dampak terhadap lingkungan bahkan pada kawasan konservasi yang telah dikelola dengan baik meskipun intensitasnya kecil. Dampak pada lingkungan dapat terjadi di lokasi kunjungan maupun pada wilayah yang lebih luas. Hal ini disebabkan wisatawan berada di kawasan konservasi yang cukup sensitive dan pada dasarnya secara ekologis, lingkungan saling terhubung dan saling mempengaruhi.