Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

perlu diketahui untuk melihat seajuh mana kesiapan dan dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan program konservasi di perairan Pulau Pasi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan kajian yang lebih dalam terhadap potensi ekologis dan sosial yang ada di Pulau Pasi untuk memperkaya referensi bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan dan pengelolaan ekowisata bahari di KKLD Pulau Pasi.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengkaji potensi dan strategi pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pasi Kabupaten Kepulauan Selayar dengan : 1. Mengetahui kondisi sumberdaya Pulau Pasi yang dapat dikembangkan menjadi zona ekowisata bahari dan pendukungnya 2. Mengetahui persepsi dan tingkat dukungan masyarakat dalam pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pasi 3. Merumuskan rencana pengelolaan ekowisata bahari di KKLD Pulau Pasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat berupa : 1. Masukan bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan dan pengelolaan ekowisata bahari dalam kawasan konservasi laut daerah 2. Memberikan gambaran bagi pelaku usaha dan masyarakat tentang potensi pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pasi. 3. Memberikan informasi keanekaragaman sumberdaya pesisir dan laut Pulau Pasi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pengembangan ekowisata dalam KKLD harus tetap mengacu pada desain KKLD itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka input atau data dalam penelitian akan diolah dan diarahkan untuk memperoleh informasi yang lebih dalam tentang potensi sumberdaya yang memiliki kesesuaian untuk pengembangan ekowisata bahari dalam kawasan KKLD. Kawasan yang sesuai dapat menjadi zona pemanfaatan terbatas bagi masyarakat agar memperoleh nilai tambah dalam keberadaan KKLD di lingkungan mereka. Flowchart kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. INPUT: Data Biofisik Data Sosial Peta Dasar DESAIN AWAL: Data dan informasi untuk memperoleh gambaran potensi bio- ekologi yang dapat dikembangkan menjadi kawasan ekowisata bahari VERIFIKASI: Rancangan awal dicocokkan dengan kondisi lokasi, persepsi masyarakat dan desain zonasi KKLD Pulau Pasi PENGOLAHAN: • Analisis kesesuaian kawasan untuk ekowisata bahari • Persepsi dan tingkat dukungan masyarakat tentang pengembangan ekowisata bahari • Overlay kesesuaian kawasan dalam peta OUTPUT: • Peta keseuaian dan zonasi kawasan ekowista bahari • Strategi pengeloaan ekowisata bahari di KKLD Pulau Pasi Gambar 1 Kerangka pikir penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Ekowisata Bahari

Ekowisata didefinisikan sebagai perjalanan wisata yang bertanggungjawab ke lingkungan alami yang mendukung upaya konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal Linberg dan Hawkins, 1993 selanjutnya dijelaskan bahwa dalam kegiatan ekowisata terkandung unsur-unsur kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan maupun kesejahtraan penduduk setempat. Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. Selanjutnya Sekartjakrarini dan Legoh 2004 menjelaskan bahwa ekowisata yang baik harus didasarkan atas sistem pandang yang di dalamnya mencakup prinsip kesinambungan dan pengikutsertaan partisipasi masyarakat setempat dalam pengembangan ekowisata bahari. Adanya unsur kepudulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat setempat disebabkan oleh: 1. Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksplotatif terhadap sumber daya alam. 2. Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat. 3. Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat. 4. Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi economical benefit dari lingkungan yang lestari. 5. Kehadiran wisatawan khususnya ekowisatawan ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluang bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata. Sedangkan menurut Yulianda 2007, ekowisata adalah pariwisata yang menyangkut perjalanan ke kawasan alam secara relatif belum terganggu dengan tujuan untuk mengagumi, meneliti dan menikmati pemandangan yang indah, tumbuh-tumbuhan serta binatang liar maupun kebudayaan yang dapat ditemukan disana. Selanjutnya ditambahkan bahwa ekowisata bahari merupakan kegiatan wisata pesisir dan laut yang dikembangkan dengan pendekatan konservasi laut. Ekowisata merupakan wisata yang berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alamlingkungan dan industri kepariwisataan.

2.4.1 Prinsip Dasar

Yulianda 2007 mengungkapkan bahwa konsep ekowisata sejalan dengan konsep konservasi yang mempunyai tujuan: 1. menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis dalam kawasan wisata 2. melindungi keanekargaan hayati 3. menjalin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan ekosistemnya dan 4. memberikan kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat. Konsep pengembangan ekowisata dilandasi pada prinsip dasar ekowisata yang meliputi Damanik dan Webber 2006; Wood 2002 : 1. Mengurangi dampak negatif berupa kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata 2. Membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya di destinasi wisata. 3. Menawarkan pengalaman posistf bagi wisatawan dan masyarakat lokal melalui kontak budaya dan kerjasama dalam konservasi kawasan wisata. 4. Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan konservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan 5. Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dengan menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-nilai lokal 6. Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan dan politik di daerah tujuan wisata. 7. Memberikan kebebasan pada masyarakat lokal dan wisatawan untuk menikati atraksi wisata sebagai wujud hak azasi. 8. Menciptakan harmonisasi alam dengan fasilitas infrastruktur dengan mengurangi penggunaan minyak dari fosil dan melestarikan tumbuhan lokal. Berdasarkan prinsip dasar ekowisata, dapat dilihat bahwa ekowisata bukanlah merupakan sebuah produk konsumtif yang menjual tempat destinasi namun lebih pada sebuah konsep atau nilai filosofis yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini menjadikan ekowisata tahan terhadap kejenuhan pasar karena memiliki nilai lestari yang tetap dipertahankan Yulianda, 2007.