Kerangka Pemikiran Potential assessment of marine ecotourism in Pasi Island, Kepulauan Selayar District, South Sulawesi

untuk menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alamlingkungan dan industri kepariwisataan.

2.4.1 Prinsip Dasar

Yulianda 2007 mengungkapkan bahwa konsep ekowisata sejalan dengan konsep konservasi yang mempunyai tujuan: 1. menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis dalam kawasan wisata 2. melindungi keanekargaan hayati 3. menjalin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan ekosistemnya dan 4. memberikan kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat. Konsep pengembangan ekowisata dilandasi pada prinsip dasar ekowisata yang meliputi Damanik dan Webber 2006; Wood 2002 : 1. Mengurangi dampak negatif berupa kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata 2. Membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya di destinasi wisata. 3. Menawarkan pengalaman posistf bagi wisatawan dan masyarakat lokal melalui kontak budaya dan kerjasama dalam konservasi kawasan wisata. 4. Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan konservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan 5. Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dengan menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-nilai lokal 6. Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan dan politik di daerah tujuan wisata. 7. Memberikan kebebasan pada masyarakat lokal dan wisatawan untuk menikati atraksi wisata sebagai wujud hak azasi. 8. Menciptakan harmonisasi alam dengan fasilitas infrastruktur dengan mengurangi penggunaan minyak dari fosil dan melestarikan tumbuhan lokal. Berdasarkan prinsip dasar ekowisata, dapat dilihat bahwa ekowisata bukanlah merupakan sebuah produk konsumtif yang menjual tempat destinasi namun lebih pada sebuah konsep atau nilai filosofis yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini menjadikan ekowisata tahan terhadap kejenuhan pasar karena memiliki nilai lestari yang tetap dipertahankan Yulianda, 2007.

2.4.2 Manfaat Ekowisata di Kawasan Konservasi

Kawasan konservasi bertujuan untuk melindungi berbagai proses bofisik atau kondisi seperti populasi, habitat, bentang alam atau tradisibudaya masyarakat. Menurut Eagles et al. 2002, ketertarikan wisatawan untuk datang berkunjung ke lokasi ekowisata dapat memberikan manfaat seperti yang tertuang dalam Tabel 1. Tabel 1 Manfaat ekowisata di kawasan konservasi Manfaat Manfaat Ekowisata bagi Masyarakat dan Lingkungan Meningkatkan perekonomian masyarakat - Peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat lokal - Peningkatan pendapatan - Wisatawan dapat merangsang perkembangan usaha baru - Mendorong produksi barang-barang lokal - Mendapatkan pasar baru untuk menghasilkan devisa - Memperbaiki standar hidup masyarakat setempat - Dapat menghasilkan pajak lokal - Pekerja dimungkinkan memperoleh keterampilan baru - Menghasilkan pembiayaan untuk kawasan konservasi dan untuk masyarakat lokal. Melindungi alam dan warisan budaya - Melindungi proses ekologis teresterial maupun aliran sungai - Memelihara keanekaragaman hayati genus, species and ecosystems - Melindungi, memelihara nilai budaya dan membangun warisan sumberdaya - Menciptakan nilai ekonomi dan perlindungan sumberdaya - Menyebarkan nilai-niai konservasi seperti pendidikan dan penafsiran. - Membantu untuk mengkomunikasikan dan menafsirkan nilai-nilai dari alam dan warisan budaya kepada pengunjung dan masyarakat setempat. Hal ini dapat membangun generasi baru yang merupakan konsumen yang bertanggung jawab - Mendukung penelitian dan pengembangan jasa-jasa lingkungan dan pengelolaan system yang dapat meningkatkan kapasitas maupun kepedulian biro perjalanan dan bisnis pariwisata terhadap tanggungjawab lingkungan. - Memperbaiki fasilitas-fasilitas lokal, transportasi dan komunikasi. - Membantu pengembangan mekanisme keuangan sendiri bagi operasional kawasan konservasi. Meningkatkan kualitas hidup - Mempromosikan nilai-nilai spiritual yang berhubungan dengan kesehatan - Mendukung pendidikan lingkungan bagi pengunjung dan masyarakat lokal. - Menyediakan atraksi lingkungan sebagai tujuan persinggahan bagi penduduk lokal dan pengunjung yang dapat mendukung akivitas lain yang dapat dilakukan secara bergantian. - Memperbaiki pemahaman antar budaya - Mendorong pengembangan budaya, kerajingan tangan dan seni - Meningkatkan tingkat pendidikan bagi masyarakat lokal - Mendorong masyarakat untuk mempelajari bahasa dan budaya asing yang dibawa oleh pengunjung - Mendorong masyarakat lokal untuk menilai budaya dan lingkungan mereka. Sumber : Eagles et al. 2002

2.4.3 Potensi Resiko Ekowisata di Kawasan Konservasi

Kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi tidak hanya memberikan dampak posistif bagi lingkungan dan masyarakat, namun kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi juga berpotensi memberikan dampak negatif. Para pengelola kawasan konservasi dan wisata harus mampu menerima dan mengelola dampak tersebut sehingga tidak memberikan dampak yang luas. Eagles et al. 2002 menjelaskan bahwa dalam pengembangan wisata di kawasan konservasi, dampak negatif dapat berakibat pada 3 hal, yaitu : ekonomi dan keuangan, sosial-budaya dan lingkungan.

2.4.3.1 Dampak Terhadap Ekonomi dan Keuangan

Pariwisata membawa penigkatan permintaan terhadap barang, jasa dan fasilitas seperti cendera mata, restoran, berbagai atraksi dan keperluan pribadi dari wisatawan. Peningkatan jumlah pengunjung juga mengakibatkan peningkatan pelayanan dasar seperti kenyamanan, keselamatan dan kesehatan. Peningkatan permintaan layanan akan berdampak pada peningkatan harga dan hal ini dapat menurunkan daya beli masyarakat lokal yang merasa terlalu mahal. Dalam beberapa kasus, terjadi peningkatan harga beberapa kali lipat sehingga penduduk lokal tak mampu lagi tinggal di daerah tersebut dimana penghasilan penduduk lokal jauh lebih rendah dari wisatawan. Sebagai contoh, kunjungan wisatawan asing ke negara-negara berkembang, seringkali melihat peluang ekonomi dan bisnis yang menguntungkan sehingga banyak diantara mereka yang menanam saham atau membeli bisnis dari pariwisata tersebut. Dengan demikian maka kegiatan kepariwisataan dapat menjadi milik asing dan mengangkat nilai jual dari asset tersebut. Peningkatan kunjungan wisatawan juga meningkatkan biaya pengelolaan kawasan konservasi, dimana pengelola harus menambah personil dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan pengunjung. oleh karena itu, pengelola harus mampu menyaring manfaat dari pelaksanaan wisata di kawasan konservasi dan merencanakan pengelolaan kawasan dengan baik. Menyerahkan sepenuhnya pendanaan kawasan konservasi dari hasil pelaksanaan ekowisata sangat berbahaya dan rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar seperti bencana alam, fluktuasi mata uang dan ketidakstabilan politik.