Kondisi Kependudukan Aksesibilitas Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.3 Sarana dan Prasarana

Pulau Pasi memiliki masyarakat yang cukup modern karena kedekatan dengan ibu kota kabupaten dan aksesibilitas yang mudah untuk melakukan perjalanan ke kota. Namun demikian, karasteristik sebagai sebuah pulau tetap terasa, seperti jalan yang menghubungkan desa dan kampung adalah jalan setapak yang terbuat dari paving block, sumber air bersih yang tidak mudah ditemukan, keterbatasan penerangan pada jam-jam tertentu karena menggunakan listrik non-PLN serta terbatasnya sarana pendidikan, pasar dan kesehatan seperti yang terlihat pada Tabel 12. Tabel 12 Sarana yang dimiliki masing-masing desa di Pulau Pasi No Sarana Desa Bontolebang Desa Bontoborusu Desa Kahu-Kahu 1 Mesjid 3 4 4 2 Sarana Pendidikan - TK 2 3 2 - SD 1 2 1 - SMP 1 1 - - SMU - - - 3 Sarana Kesehatan 1 1 1 4 Pasar Tradisonal - - - 5 Lembaga Keuangan 1 2 2 6 Dermaga 2 1 1 7 Jalan Paping Block Paping Block Paping Block 8 Penerangan Listrik Non PLN Listrik Non PLN Listrik Non PLN 9 Komunikasi Seluler, TV, Radio Seluler, TV, Radio Seluler, TV, Radio 10 Sanitasi - Air Bersih Sumur Sumur Sumur - WC Umum Ada Ada Ada - Tempat Sampah AdaPantai AdaPantai AdaPantai

4.1.4 Sumber Air Bersih

Sumber air bersih merupakan salah satu kendala yang lazim ditemukan di kawasan pulau-pulau kecil. Masyarakat Pulau Pasi memanfaatkan sumber air bersih dari sumur-sumur umum yang terdapat pada masing-masing desa meskipun memiliki kadar garam yang agak tinggi atau payau. Selain mengandalkan air bersih dari sumur, masyarakat juga menadah air hujan ketika sedang musim hujan dan jika musim kemarau tiba, banyak yang mengambil air tawar dari mainland. 4.1.5 Kelistrikan Pada umumnya masyarakat Pulau Pasi di tiga desa sudah dapat menikmati penerangan listrik. Sumber energi listrik berasal dari mesin-mesin pembangkit tenaga diesel yang dikelola dan dimiliki swasta atau oleh kelompok. Aliran listrik tersedia mulai pukul 18.00 – 23.00 setiap hari. 4.2 Analisis Kesesuaian

4.2.1 Kondisi Fisik Perairan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 10 stasiun penelitian yang terdapat di sisi utara, barat dan selatan Pulau Pasi, tidak ditemukan perbedaan yang mencolok pada kondisi lingkungan perairan seperti terlihat pada Tabel 13. Tabel 13 Kondisi lingkungan perairan Pulau Pasi pada 10 stasiun pengamatan Stasiun Lokasi Parameter Lingkungan Perairan Suhu Kedalaman Kecerahan Salinitas Kec. Arus °c m ooo cmdetik 1 Selatan P. Pasi 31,16 10 90 32 20,83 2 Selatan P. Pasi 31,17 4 100 32 20,83 3 Selatan P. Pasi 30,48 10 90 31 0,55 4 Barat P. Pasi 30,57 9 100 32 3,82 5 Barat P. Pasi 30,56 10 80 32 3,72 6 Barat P. Pasi 31,16 5 100 32 7,72 7 Barat P. Pasi 31,37 10 95 32 0,59 8 Barat P. Pasi 31,17 5 100 32 3,62 9 Utara P. Pasi 30,57 5 100 33 3,82 10 Utara P. Pasi 30,56 9 100 28 3,79

4.2.1.1 Kecepatan Arus

Hasil pengukuran dan pengamatan kecepatan arus memperlihatkan bahwa pada sisi barat dan utara memiliki kecepatan arus yang rendah yakni berkisar antara 0,55 cmdetik – 7,72 cmdetik. Sisi selatan pulau memiliki kecepatan arus yang lebih kuat yakni 20,83 cmdetik pada stasiun 1 dan 2 Tabel 22. Hal ini disebabkan oleh selat sempit yang terdapat di ujung selatan Pulau Pasi sehingga massa air mengalir lebih kencang pada sisi selatan Pulau Pasi. PPTK 2007 menjelaskan bahwa kondisi arus permukaan Laut Flores di sekitar perairan Kabupaten Selayar, termasuk kawasan pulau-pulaunya pada bulan Nopember - Maret musim barat mengalir ke arah timur dengan kecepatan 33-50 cmdtk, pada awal musim timur bulan April, arus menuju ke barat dengan kecepatan lemah yakni 12-38 cmdtk, pada musim timur arus permukaan semakin meningkat dan kecepatan maksimum terjadi pada bulan Juni mengalir ke arah timur sekitar 75 cmdtk. Akhir musim timur bulan Oktober kecepatan arus mulai menurun yang mengalir ke barat dengan kecepatan 25-38 cmdtk.