Waktu dan Lokasi Penelitian

b b b b b b b b b b Dongkalang Kahu-Kahu Tg. Gosong P. Pasi P. Selayar Benteng 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 6 °1 3 3 6 °1 3 3 6 °1 2 6 °1 2 6 °1 3 6 °1 3 6 °9 6 °9 6 °7 3 6 °7 3 6 °6 6 °6 6 °4 3 6 °4 3 120°2230 120°2230 120°2400 120°2400 120°2530 120°2530 120°2700 120°2700 120°2830 120°2830 120°3000 120°3000 Peta Lokasi Penelitian N 1000 2000 m Skala 1 : 125.000 Kedalaman m : 0 - 5 5 - 10 10 - 20 20 - 30 30 - 50 50 - 100 100 Tutupan Lahan Tipe Substrat Karang Campur Pasir Kebun Lamun Campur Pasir Mangrove Pasir Pemukiman TegalLadang Terumbu Karang 7° 6° 5° 7° 6° 5° 119° 120° 121° 119° 120° 121° Keterangan : b Stasiun Terumbu Karang Sungai Garis Pantai Daratan Selayar Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

3.2 Kerangka Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji potensi dan pengembangan ekowisata bahari di kawasan konservasi laut daerah Pulau Pasi Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Inventarisasi kebutuhan data data primer dan sekunder b. Menganalisis data dan informasi awal tentang kondisi lokasi penelitian c. Melakukan survey dan pengumpulan data ekologis d. Melakukan wawancara dengan penduduk Pulau Pasi untuk memperoleh gambaran persepsi mereka terhadap pengembangan ekowisata bahari e. Melakukan analisis kesesuaian kawasan untuk pengembangan ekowisata bahari f. Kompilasi data untuk menentukan zonasi kawasan ekowisata bahari di KKLD Pulau Pasi g. Membuat rencana pengelolaan kawasan ekowisata bahari di KKLD Pulau Pasi

3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan secara langsung di lapangan atau menelusuri pustaka yang berhubungan dengan materi penelitian di berbagai instansi. Data yang dikumpul adalah sebagai berikut :

3.3.1 Terumbu Karang

Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect LIT. Transek dilakukan dengan memodifikasi penjelasan English et al. 1997. Transek atau roll meter ditempatkan sejajar dengan garis pantai dengan panjang transek 50 m pada penempatan garis transek, garis pantai berada di sebelah kiri penyelam. Pengamatan karang dilakukan sejauh 10 meter dengan 3 kali ulangan dalam 1 transek yaitu masing-masing pada jarak 0-10 meter, 20-30 meter dan 40-50 meter. Pengamatan dilakukan dengan mencatat bentuk pertumbuhan karang yang berada di bawah garis transek dengan ketelitiaan dalam ukuran centimeter. Bentik kategori LIT yang diadopsi dari English et al. 1997, dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Bentik kategori dalam pengambilan data BENTUK DESKRIPSI ACB Acropora bentuk koloni bercabang ACT Acropora bentuk koloni mendatar meja ACS Acropora bentuk koloni sub massive ACE Acropora bentuk koloni merayap ACD Acropora bentuk koloni menjari CM Non Acropora dengan bentuk koloni Massive CS Non Acropora dengan bentuk koloni Sub Massive CF Non Acropora dengan bentuk koloni lembaran CE Non Acropora dengan bentuk koloni merayap CB Non Acropora dengan bentuk koloni bercabang AA Pertumbuhan makro algae yang mengelompok CA Algae berkapur CHL Karang genus Heliopora CME Karang genus Millepora CMR Karang dari famili Fungiidae DC Karang baru mati DCA Karang mati ditumbuhi algae, kelihatan bentuk koloninya HA Makroalgae dari genus Hallimeda MA Makroalgae OT Biota-biota yang berassosiasi dengan terumbu karang R Patahan karang kecil yang belum ditumbuhi algae RCK Batuan beku atau cadas S Pasir SC Soft Coral SI Pasir haluslumpur SP Sponge TA Makroalgae berbentuk filamen ZO Biota Zooanthid Sumber : English et al. 1997

3.3.2 Ikan Karang

Pengambilan data ikan karang menggunakan metode Underwater Fish Visual Census UVC dengan melakukan pencatatan ikan yang nampak dalam daerah transek, dimana posisi transek ini sama dengan posisi Line Intercept Transect. Untuk setiap tempat, dibentangkan transek dengan panjang 50 meter yang ditempatkan sejajar garis pantai. Sensus dilakukan pada siang hari dengan radius pandang 2,5 meter di sebelah kiri dan 2,5 meter di sebelah kanan garis transek yang telah dipasang sehingga luas bidang yang teramati pada setiap transeknya adalah 5 meter x 50 meter = 250 m 2 . Kegiatan sensus ini baru dimulai setelah periode normal, yakni lebih kurang 15 menit setelah pemasangan