Kesatuan: AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti dan Kompleksitas: AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling ketergantungan Penyusunan hirarki: AHP mencerminkan

Tabel 7 Indeks Acak Random Indeks N 1 2 3 4 5 6 7 RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 N 8 9 10 11 12 13 14 RI 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 Sumber: Fewidardo dalam Anhardi 2007

2.9.4. Keunggulan menggunakan AHP

Beberapa keuntungan yang diperoleh bila memecahkan persoalan dan mengambil keputuran dengan menggunakan AHP menurut Marimin dan Magfiroh 2010 adalah sebagai berikut:

a. Kesatuan: AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti dan

luwes untuk aneka ragam persoalan tidak terstruktur.

b. Kompleksitas: AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan

berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks.

c. Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling ketergantungan

elemen –elemen dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier.

d. Penyusunan hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran

untuk memilah elemen –elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.

e. Pengukuran: AHP memberi suatu skala untuk mengukur objek dalam wujud

suatu metode untuk menetapkan prioritas.

f. Konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan

– pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.

g. Sintesis: AHP menuntun pada suatu taksiran yang menyeluruh tentang

kebaikan setiap alternatif.

h. Tawar –menawar: AHP mempertimbangkan prioritas–prioritas relatif dari

berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan –tujuan mereka.

i. Penilaian dan konsensus: AHP tak memaksakan konsenus, tetapi

mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda –beda.

j. Pengulangan proses: AHP memungkinkan orang memperhalus definisi

mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui perorangan.

2.10. Penelitian Terdahulu