simpan pinjam ditambahkan jumlah kredit, jenis kegiatan, lama pengembalian serta jasa pinjaman.
5.4. Monitoring dan Evaluasi.
Perencanaan monitoring dan evaluasi, merupakan kegiatan yang dilakukan anggota BKM, untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
swadaya masyarakat KSM melalui dana BLM dan swadaya masyarakat dikelola secara benar, sesuai usulan kegiatan dan penggunaan dana untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Monitoring merupakan salah satu kegiatan BKM untuk memantau kegiatan pada
masyarakat dalam melaksakan kegiatan penanggulangan kemiskinan, dimulai dari 1 Pendampingan membuat rencana usulan kegiatan, 2Penilaian kelayakan
kegiatan, 3 Penetapan prioritas usulan kegiatan, 4 Penyaluran dana bantuan, 5Pendampingan pelaksanaan kegiatan, 6 Hasil yang dicapai masyarakat
atau KSM dalam melaksanakan kegiatan. Evaluasi dilakukan sebagai fungsi kontrol BKM, terhapat usulan-usulan
kegiatan yang sudah dijalankan masyarakat melalui pendanaan P2KP, APBD dan Swadaya masyarakat. Evaluasi BKM dimaksudkan untuk membuat penilaian,
terhadap tugas-tugas yang sudah di jalankan masyarakat dimasing-masing kelompok swadaya masyarakat KSM dalam melaksanaan kegiatan
pembangunan. Untuk monitoring dan evaluasi pada program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran, BKM melakukannya pada program
peningkatan ekonomi mikro dan menengah yang dilaksanakan secara berkala setiap 3 bulan sekali, sedangkan program pembangunan infrastruktur yang
sifatnya penunjang bagi kegiatan masyarakat miskin, dilaksanakan monitoring dan evaluasi hanya pada dimulainya masyarakat membuat usulan kegiatan,
perencanaan kegiatan, proses pengerjaan pembangunan, sampai selesainya pengerjaan pembangunan infrastruktur.
Tujuan dari fungsi BKM dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan langsung masyarakat, yaitu mendorong tumbuhkembangnya perilaku dan
sikap tanggung jawab masyarakat terhadap kepercayaan yang telah diterimanya, guna mencegah munculnya penyimpangan dan penyalahgunaan dana maupun
kegiatan, serta mengupayakan agar dapat secara cepat dilakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan, serta sebagai proses pembelajaran masyarakat
dan memberikan peran masyarakat dalam melaksakan kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Monitoring dan evaluasi oleh BKM juga melibatkan tokoh masyarakat, serta konsultan program sebagai pendampingan kegiatan yang langsung di kerjakan
masyarakat secara partisipatif, fungsinya untuk pemberdayaan masyarakat miskin agar berperan aktif dalam program penanggulangan kemiskinan sehingga
pelaksanaanya sesuai tujuan program. Tugas BKM dalam melakukan pemantauan dan penilaian terhadap kegiatan
yang dilakukan KSM, perlu pembenahan sehingga BKM dalam menjalankan pemantauan dan penilaian sesuai dengan standar kegiatan yaitu 1 Tugas BKM
selama melakukan pendampinan KSM belum memperhatikan pokok-pokok pemantauan kegiatan, sehingga berkesan kurang memenuhi target program,
karena BKM dalam menerima usulan kegiatan KSM berkesan kurang memperhatikan proposal kegiatan, kelayakan kegiatan, kelayakan teknis,
lingkungan dan keuangan, 2 Hal terpenting yang harus dipahami oleh BKM, bahwa proses pemantauan dan penilaian kelayakan proposal merupakan proses
pembelajaran masyarakat agar mampu menyusun usulan kegiatan yang memenuhi standar kelayakan, diupayakan agar masyarakat miskin diberi kesempatan
memperbaiki usulan mereka apabila kurang standar yang memadai. 3 BKM Selama pelaksanaan kegiatan program pemberdayaan yang dijalankan masyarakat
atau KSM, kurang dilakukan pemantauan dan penilaian dari BKM, sehingga mutu kegiatan kurang sesuai dengan standar program, 4 BKM dalam menerima usulan
proposal kegiatan ekonomi perguliran KSM, kurang melihat kegunaan uang simpan pinjam yang dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
miskin. Saran-saran monitoring dan evaluasi pada BKM di Kelurahan Pakembaran
yaitu BKM dalam melakukan pengawasan secara terus-menerus dan berkelanjutan, dengan cara mengikuti langsung kegiatan atau membaca hasil
laporan kegiatan masyarakat atau KSM. penilaian adalah mengukur kegiatan yang dilakukan masyarakat atau KSM, untuk diketahui berhasil atau tidak berhasil
kegiatan yang dijalankan, serta bagaimana tindaklanjutnya. Tujuan BKM dalam melakukan monitoring adalah untuk : 1 Mengetahui
bagaimana selama pelaksanaan kegiatan program penanggulangan kemiskinan yang di laksanakan masyarakat atau KSM, serta potensi-potensi apa saja yang bisa
dimanfaatkan KSM dalam melaksanakan pengentasan kemiskinan, bagaimana rencana yang akan dilakukan KSM selanjutnya, 2 Bagaimana kegiatan-kegiatan
BKM dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat miskin, 3 Apakah pelaksanaan kegiatan program yang diberikan pada masyarakat atau KSM ada
keterkaitan sehingga program pemberdayaan berkelanjutan, 4 Apakah setiap program dalam perencanaan dan pelaksanaan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. 5 Monitoring dipandang sebagai pengukuran kualitas yang berkaitan dengan bagaimana pencapaian keselarasan antara sumber potensi masyarakat
bantuan yang digunakan dan waktu yang ditetapkan. 6 Monitoring merupakan aktivitas yang berkelanjutan untuk memberikan informasi dalam diidentifikasi
perubahan-perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan, untuk memantau penyimpangan-penyimpangan yang mungkin timbul dalam suatu kegiatan.
Evaluasi merupakan langkah pencatatan keberhasilan atau kegagalan suatu program. secara umum pelaksanaan evaluasi dalam suatu kegiatan program
pemberdayaan masyarakat melalui sepertiga sampai separo kegiatan dan evaluasi akhir kegiatan untuk mengidentifikasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada
pelaksanaan program. beberapa tahapan evaluasi yang harus dilaksanakan BKM yaitu : 1 BKM harus melakukan pencataan dan pendataan tingkat capaian tujuan
program, 2 melakukan pengecekan di lokasi kegiatan, untuk melihat secara langsung dampak kegiatan, apakah terjadi berubahan yang lebih baik atau
kegagalan pada kegiatan, 3 Mengetahui dan menafsirkan akibat-akibat lain yang mungkin terjadi diluar rencana.
Penilaian terhadap Perencanaan monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan anggota BKM, dimaksudkan untuk menjaga agar
kegiatan yang dilakukan oleh panitia pelaksana kelompok swadaya masyarakat, melalui dana BLM dan swadaya masyarakat dikelola secara benar, sesuai usulan
kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan, serta untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam melaksanakan kegiatan mencapai tujuan
kesejahteraan masyarakat miskin. Rencana monitoring yang dilaksanakan oleh BKM, merupakan salah satu kegiatan untuk pendampingan masyarakat secara
berkala, melalui kelompok kegiatan penanggulangan kemiskinan, dimulai dari pendampingan membuat rencana usulan kegiatan secara kelompok, penilaian
kelayakan kegiatan, penetapan prioritas usulan kegiatan, penyaluran dana bantuan untuk pembangunan dan usaha pendampingan pelaksanaan kegiatan. Evaluasi
dilakukan sebagai fungsi kontrol BKM terhapat usulan-usulan kegiatan yang sudah dijalankan masyarakat melalui pendanaan P2KP, APBD dan Swadaya
masyarakat. Rencana monitoring dan evaluasi oleh BKM untuk memberi penilaian terhadap tugas-tugas yang sudah di jalankan masyarakat melalui
kelompok swadaya masyarakat KSM sebagai panitia kegiatan. Monitoring dan evaluasi oleh BKM Kelurahan Pakembaran tidak
sepenuhnya di jalankan karena, 1 Adanya kurang pemahaman oleh anggota BKM, bahwa monitoring dan evalusi merupakan bagian dari tahapan program, 2
Ketidak mampuan anggota BKM untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi karena SDM yang masih rendah yaitu anggotanya kebanyakan lulusan
SLTA kebawah dan 4 sarjana, 3 Belum pernah adanya pelatihan terhadap BKM yang berkaitan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh konsultan, 4
Anggota BKM beranggapan bahwa monitoring dan evaluasi bukan tanggung jawabnya melainkan tanggung jawab konsultan melalui fasilitator, 5 BKM
Kelurahan Pakembaran dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan, masih mendapatkan dampingan fasilitator kelurahan, karena
anggaran bantuan langsung masyarakat masih berjalan sampai tahun 2011, untuk itu BKM dan fasilitator yang diutamakan bantuan P2KP agar cepat sampai pada
masyarakat untuk dilaksanakan kegiatanya, yang bertujuan agar kemiskinan di Kelurahan Pakembaran cepat teratasi, sehingga monitoring dan evaluasi di
Kelurahan Pakembaran belum sepenuhnya dilakukan oleh BKM di Kelurahan Pakembaran, hanya dilaksanakan oleh tim konsultan program dan Pemerintah
Kabupaten Tegal. Dampak dari tidak sepenuhnya monitoring dan evaluasi yang dijalankan
BKM mengakibatkan, 1 Kurang terkontrolnya kegiatan KSM dalam Menerima program penanggulangan kemiskinan, 2 Masyarakat yang tergabung dalam KSM,
tidak sepenuhnya menjalankan keorganisasianya yang bisa dimanfaatkan untuk usaha peningkatan kesejahteraanya, 3 BKM tidak belajar dari kekurangan dan
kelebihan dirinya selama berorganisasi dalam pendampingan masyarakat pada KSM, 4 Kurangnya keberfungsian BKM dalam monitoring dan evaluasi bukan
kesalahan BKM saja, namun merupakan kesalahan konsultan yang belum mengajarkan tahapan program yang harus di jalankan BKM, sehingga interaksi
antara BKM dengan KSM tidak sepenuhnya berjalan, walaupun terjadi interaksi hanyalah hubungan yang biasa berlaku di dalam masyarakat dan merasa anggota
BKM punya tanggung jawab moral pada masyarakat bulan karena struktur organisasi BKM dan KSM.
BABBBVI HASIL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PRONANGKIS DI KELURAHAN PAKEMBARAN
Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran pada hasil Perencanaan Jangka Menengah PJM menghasilkan 3 program yaitu, 1
Program Asistensi Sosial dan Jaminan Sosial yaitu memberikan bantuan perbaikan rumah keluarga miskin, perbaikan prasarana lingkungan masyarakat miskin, terdiri